Share

Tipu Muslihat

Author: Vinassa
last update Last Updated: 2025-02-03 11:45:25

Bara memandang Nenek Liyana dengan ekspresi yang penasaran. "Apa itu, Nenek Liyana, maksudnya is ... triku?" tanya Bara dengan suara yang sedikit ragu.

Nenek Liyana memandang Bara dengan ekspresi yang hangat. "Saya ingin berbicara dengan kamu tentang masa depan kita," kata Nenek Liyana dengan suara yang lembut.

Bara merasa tidak nyaman dengan arah pembicaraan ini. Dia tidak tahu apa yang Nenek Liyana ingin bicarakan, tapi dia merasa bahwa itu tidak akan baik.

"Apa yang kamu maksud, Nenek Liyana?" tanya Bara dengan suara yang sedikit ragu.

Nenek Liyana memandang Bara dengan ekspresi yang hangat. "Saya ingin kamu menjadi bagian dari keluarga saya, Sayang," kata Nenek Liyana dengan suara yang lembut.

Bara merasa terkejut dengan kata-kata Nenek Liyana. Dia tidak pernah membayangkan bahwa Nenek Liyana akan mengatakan sesuatu seperti itu. Dia merasa syok dan tidak tahu bagaimana harus bereaksi.

"Apa yang kamu maksud, Nenek Liyana?" tanya Bara dengan suara yang sedikit ragu, berusaha untuk m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • AKU ISTRIMU MAS!    Jam Waktu

    Bara memandang Nenek Liyana dengan ekspresi yang sedih. "Liyana, saya tidak tahu apa yang terjadi pada kamu," kata Bara dengan suara yang lembut. "Tapi saya akan membantu kamu, tidak peduli apa pun yang terjadi."Nenek Liyana memandang Bara dengan ekspresi yang lega. "Terima kasih, Bara," kata Nenek Liyana dengan suara yang lembut. "Saya tahu bahwa saya bisa mengandalkan kamu."Bayu memandang Nenek Liyana dan Bara dengan ekspresi yang serius. Kenapa tiba-tiba Bara mendadak luluh dan percaya pada wanita tua itu? Apakah ia sedang merencanakan sesuatu? Bayu pikir lebih baik ia mengikuti alur cerita yang dibuat oleh Bara. "Kita harus mencari tahu apa yang terjadi pada Liyana," kata Bayu dengan suara yang pelan. "Kita harus mencari jawaban dan mengembalikan Liyana ke bentuk aslimu."Nenek Liyana memandang Bayu dengan ekspresi yang sedih. "Tapi bagaimana kita bisa melakukannya?" tanya Nenek Liyana dengan suara yang ragu.Bayu memandang Liyana dengan ekspresi yang tenang. "Kita akan mencari

    Last Updated : 2025-02-04
  • AKU ISTRIMU MAS!    Dalam Bahaya

    Tak ada orang yang mengetahui bahwa Liyana yang menyamar sebagai Bayu terus mengawasi Sapphire dari jauh, mencoba untuk memahami apa yang sedang terjadi. Dia tidak bisa membiarkan Sapphire melaksanakan segala rencananya dan mengambil alih hati Bara.Sapphire, yang tidak menyadari bahwa dia sedang diawasi, terus melanjutkan rencananya. Dia memanggil salah satu bawahannya dan memberikan perintah untuk melaksanakan langkah berikutnya dalam rencananya.Liyana yang menyamar sebagai Bayu memutuskan untuk terus bertindak dalam diamnya. Dia tidak bisa membiarkan Sapphire melaksanakan rencananya dan mengambil alih hati Bara. Dia mulai merencanakan cara untuk menghentikan Sapphire dan menyelamatkan Bara.Tapi, Sapphire tidak akan mudah dikalahkan. Dia memiliki rencana cadangan yang siap untuk dilaksanakan jika rencana awalnya gagal. Dan, rencana cadangan itu akan membuat Liyana yang menyamar sebagai Bayu dan Bara dalam bahaya yang lebih besar.Liyana yang menyamar sebagai Bayu memutuskan untuk

    Last Updated : 2025-02-05
  • AKU ISTRIMU MAS!    Terjebak

    Bara merasa khawatir karena tidak mengetahui keberadaan Bayu. Dia terus bertanya pada Nenek Liyana tentang Bayu, tapi Nenek Liyana tidak tahu di mana Bayu berada."Aku tidak tahu, Bara," kata Nenek Liyana. "Aku pikir Bayu ada di sini tadi, tapi aku tidak melihatnya."Bara merasa semakin khawatir. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada Bayu, dan dia tidak tahu di mana harus mencarinya. Dia memutuskan untuk mencari Bayu di sekitar rumah, tapi dia tidak menemukan apa-apa.Sementara itu, Sapphire sedang menahan Bayu di tempat yang tidak diketahui. Dia memiliki rencana jahat untuk Bayu, dan dia tidak akan membiarkan Bayu pergi begitu saja.Bara terus mencari Bayu di sekitar rumah, tapi dia tidak menemukan apa-apa. Dia mulai merasa putus asa, tapi dia tidak mau menyerah. Dia harus menemukan Bayu dan memastikan bahwa dia aman.Sementara itu, Sapphire sedang menahan Bayu di sebuah ruangan gelap dan dingin. Bayu terlihat lemah dan takut, tapi dia tidak mau menyerah. Dia tahu bahwa Bara akan menc

    Last Updated : 2025-02-06
  • AKU ISTRIMU MAS!    Kerjasama

    Sapphire terkejut dan anak buahnya berlari ke arah suara itu untuk memeriksa apa yang terjadi. Bara melihat kesempatan ini dan berusaha untuk melepaskan diri dari ikatannya.Saat anak buah Sapphire sibuk memeriksa suara itu, Bara berhasil melepaskan diri dan berlari ke arah Bayu. Dia melepaskan ikatan Bayu dan membantunya berdiri."Kita harus pergi dari sini sekarang!" kata Bara dengan cepat.Bayu mengangguk dan mereka berdua berlari ke arah pintu. Tapi, Sapphire sudah kembali dan berdiri di depan pintu, dengan senyum yang menakutkan."Kamu tidak akan bisa pergi dari sini!" katanya dengan nada mengejek.Tiba-tiba, Ryven muncul dari belakang Sapphire dan menyerangnya dari belakang. "Maaf, Bara!" katanya dengan cepat. "Aku tidak bisa membiarkan kamu dan Bayu terluka!"Ryven yang masih mengenakan masker, menyerang Sapphire dari belakang, membuatnya terkejut dan kehilangan keseimbangan. Bara dan Bayu tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan berlari ke arah pintu.Mereka berhasil keluar dar

    Last Updated : 2025-02-07
  • AKU ISTRIMU MAS!    Rencana selanjutnya

    Gustur melangkah lebih dekat ke Sapphire, dengan mata yang tajam dan suara yang keras. "Aku tidak akan meninggalkan tempat ini sampai aku tahu apa yang terjadi dengan Liyana," kata dia.Sapphire merasa takut dan terjepit. Dia tahu bahwa dia tidak bisa terus menyembunyikan kebenaran. Tapi, dia juga tidak bisa mengungkapkannya sekarang. Dia berusaha untuk berpikir cepat dan mencari jalan keluar.Tiba-tiba, Sapphire mendengar suara dari luar ruangan. Suara itu semakin keras dan terdengar seperti suara mobil yang berhenti di depan rumah. Sapphire melihat Gustur dan melihat kesempatan untuk mengalihkan perhatiannya."Aku rasa ada tamu yang datang," kata Sapphire dengan berusaha untuk terdengar santai. "Mungkin aku harus pergi untuk menyambut mereka."Gustur melihat Sapphire dengan curiga, tapi dia tidak bisa menolak untuk membiarkan Sapphire pergi. Dia berharap bahwa Sapphire tidak akan melarikan diri atau menghancurkan bukti-bukti yang dia cari.Gustur melangkah lebih dekat ke Sapphire, d

    Last Updated : 2025-02-09
  • AKU ISTRIMU MAS!    Pria Misterius

    Ryven, Bara, dan Bayu saling melihat dengan penasaran. Mereka tidak tahu siapa yang telah menelepon Ryven, tapi mereka tahu bahwa mereka harus mencari tahu lebih banyak tentang kebenaran tentang Liyana."Kita harus pergi ke pertemuan itu," kata Ryven dengan suara yang serius. "Kita tidak bisa melewatkan kesempatan ini untuk mencari tahu kebenaran tentang Liyana."Bara dan Bayu mengangguk setuju dengan Ryven. Mereka tahu bahwa mereka harus berhati-hati, tapi mereka juga tahu bahwa mereka harus mencari tahu kebenaran tentang Liyana.Mereka memutuskan untuk pergi ke pertemuan itu dan mencari tahu apa yang orang itu tahu tentang Liyana. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi mereka siap untuk menghadapi apa pun yang datang.Saat mereka berangkat ke pertemuan itu, Ryven tidak bisa tidak merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Dia merasa bahwa ada orang lain yang juga mencari tahu kebenaran tentang Liyana, dan dia tidak tahu siapa orang itu.Ryven, Bara, dan Bayu tiba di tempat pe

    Last Updated : 2025-02-09
  • AKU ISTRIMU MAS!    Rencana dalam Rencana

    Setelah meninggalkan tempat percakapan dengan pria itu, Gustur Danendra dan Bara beserta Bayu pulang menuju ke rumah mereka. Gustur masih terlihat cemas dan khawatir setelah mendengar percakapan antara Sapphire dan pria itu.Saat mereka tiba di rumah, mereka melihat Nenek Liyana sudah menunggu di ruang tamu. Nenek Liyana terlihat sangat cemas dan khawatir, dan dia segera bangun dari tempat duduknya saat melihat Gustur dan Bara masuk."Siapa kamu?" tanya Gustur dengan nada yang tidak ramah, berpura-pura tidak mengenali nenek tua itu.Bara terlihat bingung dan memandang ayahnya dengan heran. "Ayah, apa yang terjadi? Kenapa kamu tidak mengenali Liyana?"Gustur tetap berpura-pura tidak mengenali nenek tua itu. "Siapa Nenek itu? Liyana? Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan, Bara."Nenek Liyana terlihat sedih dan kecewa dengan reaksi Gustur. Dia memandang Bara dengan mata yang penuh harapan, berharap bahwa Bara dapat membantu menjelaskan situasi yang tidak biasa ini."Iyah, yah ... Dia ad

    Last Updated : 2025-02-10
  • AKU ISTRIMU MAS!    Rencana Bayu

    Malam itu, Bara merasa lelah dan hendak tidur. Dia berbaring di tempat tidurnya dan menutup matanya, berharap bisa tidur nyenyak.Namun, saat dia membuka matanya kembali, dia melihat Nenek Liyana berdiri di samping tempat tidurnya. Nenek Liyana tersenyum dan berkata, "Aku ingin tidur di sampingmu, Bara."Bara merasa terkejut dan tidak nyaman. "Tidak, Nenek. Aku tidak ingin kamu tidur di sampingku," kata Bara dengan nada yang tegas.Tapi Nenek Liyana tidak mendengarkan. Dia malah berbaring di samping Bara dan menutup matanya. Bara merasa tidak nyaman dan tidak tahu apa yang harus dilakukan."Apa yang kamu lakukan, Nenek?" tanya Bara dengan nada yang kesal.Nenek Liyana membuka matanya dan tersenyum. "Aku ingin tidur bersamamu, Bara. Aku ingin membuatmu merasa nyaman dan aman."Bara merasa tidak percaya. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Nenek Liyana? Mengapa dia berubah menjadi manja seperti ini?Bara merasa tidak nyaman dengan kehadiran Nenek Liyana di sampingnya. Dia mencoba untuk m

    Last Updated : 2025-02-11

Latest chapter

  • AKU ISTRIMU MAS!    Kesempatan

    Liyana menutup jendela dengan hati-hati. Tirai ditarik, bukan untuk menghalangi cahaya, tapi untuk memutus pandangan dari dunia luar—dari mata-mata yang bisa saja dikirim Sapphire atau Gustur.Langkahnya ringan menuju meja kecil di sudut kamar. Ia menarik laci dan mengeluarkan ponsel cadangan. Ponsel itu tidak terhubung dengan jaringan utama rumah Danendra, dan hanya digunakan untuk satu hal: menghubungi penyelidik kepercayaannya.Kode Aman: L-52 diaktifkan.Liyana mengetik pesan cepat ke seseorang bernama “Titik Bening”:> “Sapphire tahu identitasku. Minta tolong cari hubungan dia dengan Gustur. Jangan lacak dari rumah ini. Prioritaskan nama ‘Arta Kencana’—pernah dengar dia sebut diam-diam.”Pesan terkirim.Liyana menghela napas. Ia tahu langkah selanjutnya bukan hanya bertahan, tapi menyerang balik.Karena Sapphire telah menunjukkan wajah aslinya, artinya Liyana tak perlu lagi pura-pura ramah jika harus bertemu.Lalu, pikirannya melayang pada Bara.Laki-laki itu... pria yang dulu ha

  • AKU ISTRIMU MAS!    Tantangan dari masalalu

    Liyana berdiri membeku di balik dinding batu taman. Nafasnya tercekat saat mendengar gumaman terakhir Sapphire yang menusuk seperti jarum dingin ke tulang belakangnya.> “Aku tahu kamu dengar semuanya, Bayu, UPS salah, Lily.”Sapphire kemudian berbalik dan melangkah anggun menuju rumah, meninggalkan jejak ancaman halus yang masih menggantung di udara.Liyana mengepalkan tangan, rahangnya mengeras. Jantungnya berdentam kencang, tapi bukan karena takut. Ini bukan hanya soal rahasia yang terbongkar—ini soal Bara. Tentang bagaimana wanita lain mencoba memutar balik kepercayaannya.Ia tahu Sapphire bukan sekadar datang sebagai “mantan”. Perempuan itu licin, penuh strategi. Dan barusan, dia meletakkan bom psikologis di hati Bara.Liyana buru-buru masuk ke kamarnya, duduk di tepi ranjang sambil memijit pelipis. Ia harus bertindak. Tapi dengan cara yang tak sembrono.Beberapa menit kemudian, terdengar ketukan di pintu kamarnya.Tok. Tok. Tok.Suara itu berat. Ia langsung tahu.“Lily,” panggi

  • AKU ISTRIMU MAS!    Pertarungan sesuangguhnya baru dimulai

    Langit mulai berwarna jingga ketika Bara melangkah keluar dari kamarnya. Kepalanya masih dipenuhi tanya, hatinya masih digelayuti rasa ragu. Bayu—atau siapa pun dia sebenarnya—semakin membuat pikirannya tak tenang. Tapi belum sempat ia menarik napas panjang, seseorang menghampirinya dari arah taman samping rumah.“Sapphire?” Bara sedikit terkejut melihat wanita itu muncul tanpa pemberitahuan.Sapphire mengenakan gaun biru muda yang jatuh lembut, kontras dengan rambut hitamnya yang dikuncir rapi. Tatapannya hangat, tapi ada sesuatu di balik senyumannya yang tak bisa Bara baca."Kenapa kamu tak menghampiriku? dan mengabaikan pesan," ungkapnya kini“Aku tahu kamu sedang kacau. Makanya aku datang. Aku... mau jujur,” ucap Sapphire pelan, suaranya mengambang di udara sore itu.Bara mengernyit. “Jujur tentang apa?”Sapphire menarik napas dalam, lalu melangkah lebih dekat. “Aku minta maaf, Bara. Aku... sudah tahu sejak awal siapa Bayu sebenarnya. Tapi aku diam. Aku... aku disuruh Ryven buat m

  • AKU ISTRIMU MAS!    Antara cinta dan Benci

    Di sudut rumah, malam itu sunyi. Bara duduk di ruang kerjanya, menatap foto pernikahannya yang terbingkai di rak kayu. Foto itu kini terasa asing. Dua wanita—satu di rumahnya kini mengaku Liyana, satu lagi adalah Bayu yang ia pikir asisten, tapi ternyata juga Liyana.Bara menutup mata. Pusing. Perasaannya campur aduk.“Kenapa semua orang menipu saya?” bisiknya lirih.Malam semakin larut. Udara dingin menyusup di antara sela-sela jendela kamar, namun hati Bara lebih beku dari cuaca. Ia masih duduk termenung di kursi kerjanya, memandangi surat perceraian yang belum ia tanda tangani.Tangannya menggenggam pena, tapi matanya kosong. Setiap kali ia menatap nama “Liyana” di lembar itu, dadanya seperti diremas. Ia benci. Tapi juga... rindu. Ia kecewa, namun juga merasa hangat saat mengingat semua hari-hari bersama Bayu—atau Liyana, sekarang. Ia bahkan tak bisa menyebutnya dengan pasti."Kenapa kamu harus jadi Bayu?" gumamnya lirih.Tak lama kemudian, terdengar ketukan pelan di pintu kamar Ba

  • AKU ISTRIMU MAS!    Kesalahpahaman Dan Luka

    Pagi itu, matahari enggan menyinari kamar Bara. Tirai masih tertutup rapat, dan udara di dalam kamar terasa pengap, seperti hatinya yang sesak oleh berbagai perasaan yang bertumpuk.Bara masih duduk di meja kerjanya. Matanya menatap satu berkas di hadapannya — berkas pengajuan cerai.Tangannya menggenggam pulpen, namun tak kunjung menorehkan tanda tangan di atas kertas itu. Di luar, terdengar suara burung berkicau, seolah mengejek kebimbangannya.“Kenapa kamu gak pergi aja, Lily?” gumamnya pelan. “Kenapa kamu harus bikin semuanya serumit ini?”Kata-katanya dingin, tapi suaranya bergetar. Ia bukan benar-benar marah... lebih tepatnya, kecewa. Terluka. Tertusuk oleh harapan yang sempat ia pupuk diam-diam sejak Liyana — atau Lily — kembali hadir di hidupnya sebagai Bayu.“Lily...” Bara memejamkan mata, menyebut nama itu dengan berat. “Kamu tahu enggak... saat kamu ngelap keringat saya waktu saya demam... saya ngerasa damai. Saya pikir, Bayu i

  • AKU ISTRIMU MAS!    Masih cinta

    Malam itu Bayu (Liyana) berdiri ragu di depan pintu kamar Bara. Ia sudah berkali-kali mengangkat tangan untuk mengetuk, tapi akhirnya kembali ragu. Namun malam ini, ia sudah tak tahan lagi. Ia butuh kejelasan. Butuh berbicara. Butuh menjelaskan. Walau tidak semuanya. Kamu harus kuat, Liyana, bisiknya dalam hati. Dengan satu tarikan napas panjang, akhirnya ia mengetuk pintu. Tok. Tok. Beberapa detik sunyi. Lalu suara langkah pelan terdengar mendekat. Pintu terbuka. Bara berdiri di ambang, hanya menatap sebentar, lalu berbalik badan dan kembali masuk tanpa mempersilakan. Tapi Bayu (Liyana) menganggap itu sebagai isyarat untuk masuk. Ia melangkah perlahan, menutup pintu di belakangnya. Keduanya kini berada dalam satu ruangan yang hening. Suasana tegang merayap seperti kabut. “Ada apa?” tanya Bara tanpa menoleh. Suaranya datar. Bayu (Liyana) mengecap bibirnya yang kering. “Aku... aku mau bicara, Mas.” Bara duduk di kursi dekat meja, menyilangkan tangan. “Kalau ini s

  • AKU ISTRIMU MAS!    Rasa ini

    Bayu (Liyana) duduk di atas ranjang sempit dengan mata kosong menatap langit-langit. Hatinya berat. Ia baru saja kehilangan Bara untuk kedua kalinya, dan kali ini lebih menyakitkan karena pria itu sendiri yang berpaling darinya."Dia pikir aku selingkuh..." bisiknya getir. "Dengan Ryven pula..."Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan. Rasanya ingin menjerit, tapi suara itu hanya terkurung di tenggorokan.Sementara itu, Bara duduk diam di ruang kerjanya, menatap foto pernikahannya dengan Liyana yang masih terpajang di rak. Tangannya mengepal."Kenapa kau kembali hanya untuk menghancurkan aku lagi, Liyana?" batinnya. Ia ingin marah, ingin menghapus foto itu, ingin melupakan segalanya—tapi wajah Liyana terus mengganggunya. Kenangan mereka dulu pun berkelebat tak henti.Bara menghempaskan diri ke kursi, frustrasi. Ia tidak tahu harus percaya siapa. Nenek yang mengaku Liyana, atau Bayu yang jelas-jelas berbohong? Tapi wajah Bayu saat bicara dengannya... entah kenapa selalu seperti Liyana.

  • AKU ISTRIMU MAS!    Bimbang

    ---Di Vila DanendraSudah tiga hari Bara tidak menyapa Bayu. Bahkan tak menatapnya. Seolah keberadaannya transparan. Padahal biasanya, sekalipun mereka tak banyak bicara, ada tatapan… ada kesadaran bahwa mereka saling hadir.Bayu duduk di pinggir ranjang kecil di kamar tamu yang kini jadi tempat tidurnya. Wig-nya ia simpan rapi di dalam laci, dan rambut aslinya terurai, mulai tumbuh tak rapi. Ia menatap pantulan dirinya di cermin—mata Liyana menatap balik dari balik wajah Bayu."Apa aku harus menyerah...?" bisiknya lirih.Namun bayangan orangtuanya yang masih dalam cengkeraman Gustur membuatnya menggertakkan gigi. "Belum. Aku belum boleh pergi sebelum kebenaran terungkap."Ia keluar menuju dapur, berpura-pura mencari air. Tapi langkahnya terhenti saat melihat Bara di balkon atas, berdiri sendiri, memandang langit malam.Bayu menatap punggung itu lama. Hatinya sakit. Ingin mendekat, tapi takut ditolak.Sementara itu...Di BalkonBara menghela napas panjang. Wajahnya keras, tapi matany

  • AKU ISTRIMU MAS!    Rumit

    Malam Hari – Ruang Tengah Rumah DanendraLangkah Bayu—atau Liyana—bergetar pelan saat menuruni tangga. Jantungnya berdetak tak karuan. Ia sudah bersiap. Sudah menyusun kata-kata di kepala, berkali-kali. Malam ini, ia ingin mengakhiri semua kebohongan dan mengatakan yang sebenarnya pada Bara.Namun, ketika ia sampai di ruang tengah... Bara tak ada di sana. Yang ada hanya keheningan. Bahkan aroma kopi kesukaan Bara pun tak tercium. Aneh. Biasanya pria itu akan duduk membaca atau diam menatap api perapian.“Pak Bara?” panggilnya pelan.Tak ada jawaban.Dengan hati-hati, Bayu melangkah ke arah kamar Bara. Pintu sedikit terbuka. Ia mendorongnya perlahan dan menemukan Bara sedang duduk sendiri di ranjang, memunggunginya.“Pak...”Bara tidak menoleh. Bahunya tegang. Sunyi.Bayu menegakkan tubuh, mencoba tetap tenang. “Saya ingin bicara sesuatu... penting.”Bara masih diam. Hanya suara angin malam dari jendela yang terbuka sedikit mengisi keheningan.Bayu melangkah maju. “Saya... saya tahu se

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status