Share

Bab 22

"Jadi, wanita itu Ratih?" tanya Mbak Yuli menatap tajam mata Mas Ridho.

"Benar Bu."

"Kalau saja dari awal saya tau dia orangnya. Gak sudi saya datang ke sini. Helen! Ayok kita pulang!"

Mbak Yuli dengan cepat menarik tangan anaknya dan berlalu dari hadapan kami. Semua orang menyaksikan kekecewaan Mbak yuli dan Helen.

Mas Ridho menatap keduanya berlalu dengan perasaan bersalah.

"Ratih, bagaimana ini? Mengapa mereka berdua terlihat marah dan langsung pulang?"

"Sudah Mas, jangan hiraukan mereka, lihat tamu tamu kamu di depan semuanya menunggu."

"Oke guys, maaf ada masalah sedikit. Mereka memutuskan untuk pulang lebih dulu, mungkin ada acara yang lebih penting dari ini. Mari kita lanjutkan , disini saya akan sedikit menggombal pada wanita yang ada di depan saya ini. Boleh?"

"Boleeeeeeh...." jawab tamu undangan serentak.

Mas Ridho menatap wajahku lekat, dengan perlahan ia mulai mengungkapkan perasaannya.

"Ratih, saya sangat mencintai, mengagumi, dan sangat menyayangi mu, dari awal kita be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status