Share

BAB 12

"Sama-sama, pak. Inilah fungsinya keluarga, saling mengingatkan. Kami mohon pamit, untuk bantuannya akan kami kirim ke rekening Naya agar dapat segera diserahkan kepada Bapak. Jumlahnya 50 juta." Kata Ayah.

"Nah, kalau begitu kan jelas. Biar transparan. Ya Nggak, Nay?" Kata Rara.

Naura langsung menyikutnya, 

"Apa sih, Ra?" 

Sementara mata Bang Ishaq melotot pada istrinya.

Ayah, ibu, kak Ilham dan kak Irfan pun pamit pulang.

Mereka memelukku hangat dan erat.

"Tenang, Nay. Kami selalu di belakangmu untuk menguatkan dan mendukungmu." Bisik Kak Irfan.

Terimakasih, Tuhan. 

Kau berikan aku cinta berkelimpahan.

Pasti akan ada cerita baru tentang ipar-iparku setelah pertemuan sore ini.

Menjelang Maghrib kondisi Leang kembali mengkhawatirkan. Demam tinggi. Berkali-kali infus lepas dan pindah tempat.

"Ibu, kepala Eang sakit." Rintihnya.

"Sabar ya, nak. Nanti setelah minum obat sembuh." Bujukku samb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status