Share

BAB 41

"Kalau dia kemudian tahu?"

"Aku akan mengelak, bilang saja dia yang sengaja menukarnya!"

"Orang licik, balas licik!" kata Nandean lagi.

Aku memandangi suamiku.

"Jangan protes ya, ini kulakukan karena dia saudaraku. Biar dia dapat pelajaran!" Nandean seolah tahu apa yang kupikirkan.

Usai waktu maghrib Nandean keluar, membawa amplop uang. 

"Nanti aku pulang agak malam ya, Nay," katanya.

"Antisipasi kalau mereka nanti mencariku ke rumah," kekehnya.

"Ya," sahutku.

"Kalau mereka tanya padamu, bilang kita cuma jadi nasabah BR*. Tunjukkan beberapa amplop coklat dalam kamar itu," titahnya.

"Ya," jawabku.

Aku mulai paham maksud Nandean membungkus kertas uang tadi dengan dua lapis amplop.

Kini tugasku hanya menunggu. Namun hingga tengah malam, Lily tidak datang. Sampai Nandean pulang.

###

"Nanti siang ke rumah Mama saja, Nay," kata Nandean saat kami sarapan pagi.

"Bantu-bantu menyiapkan minum orang-orang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status