Share

Chapter 36| Jangan Terlibat dengan Sharena

Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi seorang anak dibanding ketika kita melihat perempuan yang melahirkan kita ke dunia bersedih. Saka duduk bersimpuh di atas dinginnya ubin, menatap lurus pada manik sang ibu yang masih rutin meneteskan air mata sejak kembali dari rumah Lidya. Takdir memang selalu memberi kejutan pada setiap hamba tanpa pernah hamba itu sangka-sangka. Niat hati ingin meluruskan masalah, menyelesaikan polemik, dan menuntas huru-hara rumah tangga. Nyatanya yang Saka dapat sekarang adalah kesakitan yang lebih dalam.

Dia sedih rumah tangganya dengan Lidya hancur namun kesedihan itu tak sebanding dengan air mata pilu yang dicurahkan sang ibu. Saka merasa sangat berdosa karena telah membuat ibunya merasa demikian sakit. Dia telah gagal sebagai kepala rumah tangga dan juga sebagai seorang anak. Ya, ini kegagalan terbesar yang pernah Sakalangit Bastara alami.

“Maafkan aku Bu, gara-gara aku, Ibu jadi bersedih seperti ini.”

Saka menggenggam jemari ibunya, sepenuh hati dia cura
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status