Share

DUA PULUH DUA

Nada membuka mata perlahan dan melihat pemandangan Dejavu, bangun tidur dengan melihat pria tampan yang tertidur lelap.

Putra membuka mata perlahan dan melihat Nada sudah bangun lalu tersenyum dengan suara serak. "Pagi."

Nada menatap takjub Putra, senyum yang menyilaukan serta suara serak yang seksi. "Pa- pagi."

Putra meraba perut Nada. "Ada masalah dengan perut kamu? Semalam aku berusaha hati-hati supaya tidak menyakiti anak kita."

Nada mengangguk pelan. "Tidak apa."

Putra menghela napas lega lalu memeluk erat tubuh Nada. "Tidur dulu, semalam kamu sudah bekerja keras."

Nada memberanikan diri memeluk pinggang Putra.

Mereka berdua tertidur lelap lagi.

Lima jam kemudian, Putra mengantar Nada pulang ke rumah, keluar hotel lewat jalur rahasia para bos.

Putra memarkir mobil agak jauh dari rumah supaya tidak ketahuan, begitu Nada turun dan jalan menuju rumahnya. Putra mengawasi dari dalam mobil lalu pergi setelah melihat Nada belok masuk ke dalam rumahnya.

Tapi yang tidak diketahui Putra,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status