Share

EMPAT

Author: Hwali
last update Last Updated: 2022-12-05 02:31:48

Keempat istri ayahnya duduk menatap tajam Nada lalu sang ayah berdiri dengan tatapan marah seolah Nada adalah aib.

Ibu kandung Nada adalah istri kedua sah secara nikah yang statusnya dibiarkan menggantung, sementara mereka berempat menikah di bawah tangan.

Nada sendiri lebih memilih ikut bersama ibu dan kakaknya, setelah sang ayah memutuskan hidup bersama wanita lain dan memunggungi istri serta kedua anak sahnya.

Yang membuat Nada marah adalah salah satu anak dari istri ayahnya datang berkunjung ke rumah ibu dengan alasan memberikan oleh-oleh dan melihat tes pack di atas meja kamar lalu diadukan ke ayah. Lancang sekali dia masuk ke kamar!

Ayah yang murka langsung menelepon Nada yang baru pulang dari kantor dan menamparnya begitu tiba dari rumah.

Kakaknya seorang laki-laki, ibu Nada juga masuk ke fase menopause jadi pasti ini milik Nada.

Nada nekat melakukan hal konyol ini karena ingin memiliki anak, malas ditanyai dan tidak ingin menikah. Daripada angkat anak, mending sekalian punya anak di luar nikah tapi yang jadi masalah malah anak-anak kepo yang suka menghina dirinya malah mengadu ke sang ayah.

"Kamu memang tidak bisa menjaga diri!  Mau dimana ayah taruh muka!"

Nada memutar bola mata dengan kesal. Lha terus kamu hamilin cewek gimana?

"JAWAB!" bentak ayah Nada.

"Sudah, bicara saja yang jujur. Kamukan memang suka tidur sama cowok, pakaiannya saja minim begitu."

Nada menatap tajam adik perempuannya yang bernama Dwi ini, suka banget ganggu hidup orang lain.

"Mau jadi pelacur sekarang kamu?" tanya ayah Nada dengan kasar.

Nada menatap malas ayahnya. "Siapa? Istri-istri ayah?"

Istri ketiga ayahnya menunjuk Nada dengan marah. "Jangan mentang-mentang kamu bisa bekerja makanya bicara seperti itu. Ah, aku tahu sekarang- suamiku, dia bekerja di hotel sementara kita tahukan hotel kebanyakan digunakan untuk apa? Jangan-jangan dia kena pergaulan bebas."

Ayah Nada menjadi semakin marah.

Nada memberanikan diri menatap ayahnya. "Memangnya selama ini ayah menghidupiku? Aku sekolah karena beasiswa, aku kuliah juga karena jasa kakak. Ayah tidak pernah mengeluarkan uang, sekarang setelah aku berhasil kerja- kalian malah menuduhku?"

Istri ketiga ayah Nada menunjuk Nada dengan geram. "Kamu hamil di luar nikah, tidak ada suami. Tentu saja ayah kamu khawatir."

Nada tersenyum sinis. "Kamu sendiri, hamil dan selingkuh dengan ayah sampai status ibu tidak jelas, harusnya kamu dong yang berkaca pada diri sendiri."

"NADA!" bentak ayah Nada. "Dosa kamu masih ayah yang tanggung, kamu jadi anak harusnya bisa menjaga diri!"

"Aku dituntut menjaga diri lalu bagaimana dengan ayah? Apakah ayah bisa menjaga selangkangan ayah tanpa menyinggung agama?"

Nanda yang buru-buru menjemput adik setelah mendapat laporan dari ibunya, terkejut mendengar balasan sang adik.

Tangan ayah mereka sudah diangkat ke udara dan hendak menampar Nada, Nanda segera menarik sang adik ke belakang dan melindunginya.

"Ayah, yang benar saja- menyuruh Nada datang untuk dipukul?!"

Ayah Nada menunjuk Nada dengan marah. "Kamu harusnya bisa menjaga dia! Dia hamil di luar nikah!"

Nanda terkejut. "Nada, masuk ke dalam mobil."

"Tapi, kak."

"Masuk, nanti kamu harus cerita semuanya ke kakak termasuk tangan ayah ini."

Nada menjulurkan lidah lalu segera masuk ke dalam mobil kakaknya.

Nanda menatap tajam sang ayah. "Aku tidak akan membiarkan ayah menyentuh ibu dan adikku, jangan sampai aku melakukan perhitungan ke kalian semua. Kamu juga, Dwi!"

Dwi terkejut.

Nanda menatap semua orang dengan marah lalu masuk ke dalam mobil dan segera menjalankan mobil dengan cepat.

Nada yang duduk di samping sopir, tidak berani menatap kakaknya.

"Jadi, resolusi kamu sudah berhasil?"

Nada berusaha menahan tangis lalu mengangguk kecil.

Mereka berdua saling terbuka sejak kecil, tidak ada kebohongan bahkan resolusi pun dilontarkan secara blak-blakan Nada bicara ke kakak supaya tidak ada salah paham di masa depan.

Nanda yang bekerja di bank dan memiliki kedudukan bagus di usia muda selalu melindungi adik dan ibunya, menggantikan sosok sang ayah yang lebih memilih kawin.

Sebelum ayah mereka menikah dengan ibu, ayahnya sudah menikah dengan wanita lain dan bercerai lalu menikah dengan ibu mereka dan berselingkuh dengan empat wanita lain, mengatasnamakan poligami.

Ibu Nada dan Nanda pilih menutup mata, hidup terpisah dan mengurus kedua anaknya tanpa uang sang suami.

Ibu Nada dan Nanda sendiri hanya menjual mie ayam di dekat rumah, hasil penjualan cukup untuk biaya hidup sederhana dan sekolah dua anak yang sudah mendapat beasiswa sejak kecil.

Hidup mereka perlahan naik semenjak Nanda diterima kerja di bank dan membantu biaya kuliah Nada.

Nanda menepuk kepala adiknya, dia tidak bisa marah karena tahu sang adik sangat membenci hubungan pernikahan.

"Jangan beritahu ibu." Ancam Nada.

"Tapi-"

"Kalau ibu tahu, dia akan bersikap berlebihan. Nada gak mau."

Ibu mereka berdua memang suka cemas berlebihan.

"Sampai kapan pun Nada tidak akan bicara soal ini ke ibu."

Nanda dan Nada membenci sifat ibu mereka termasuk tidak tegasnya dalam hubungan, ibu mereka masih tidak mau bercerai dengan alasan mereka berdua masih membutuhkan sosok ayah terutama Nada yang kedepannya akan menikah.

Karena itu Nanda dan Nada tidak pernah membicarakan masalah apapun ke ibu mereka, pernah suatu hari Nanda membicarakan rencana bisnis ke ibu yang ternyata diteruskan ke keluarga ibu dan sang ayah.

Semua orang memaki Nanda habis-habisan karena berencana membuka petshop. Apa yang salah? Sebenarnya tidak ada yang salah di masyarakat tapi keluarga mereka membenci hewan.

Ibu Nanda dan Nada bukannya tidak suka hewan tapi lebih ke terlalu percaya pada keluarga dan memiliki mental lemah serta penakut, digertak sedikit pasti akan bicara semua, tapi begitu ditegur pasti akan marah dan mengungkit posisinya sebagai orang tua.

Sulit memang berhadapan dengan orang tua macam begini, diabaikan dikatakan anak durhaka tapi diurus malah begini.

Nada menghela napas sedih lalu menepuk perutnya dengan sayang. "Aku tidak akan menggugurkan anak ini, aku akan menyayanginya kak."

"Lalu, kamu tahu identitas ayah anak itu?"

"Ya."

"Kamu tidak akan mengatakannya?"

"Aku akan mengatakannya."

"Kakak boleh tahu siapa ayahnya?"

Nada memejamkan mata. "Musuh bebuyutan."

Nanda meminggirkan mobil di pinggir jalan lalu berhenti. "Kamu sudah gila? Apakah yang kamu bicarakan ini si Putra itu?"

"Ya."

"Kenapa kamu malah tidur dengannya?"

"Aku juga tidak tahu, kalau tahu dari awal dia yang melakukan, aku pasti akan menolak."

"Nada, sebaiknya jangan katakan itu dan segera resign."

Nada mengalihkan perhatian kakaknya dengan panik karena teringat sesuatu. "Ngomong-ngomong, aku ingat kalau ibu tahu soal test pack. Haduh, gimana nih kak."

"Kita bilang saja kamu memang hamil, tapi kita tidak akan bahas siapa ayahnya. Kakak akan melindungi kamu dari keluarga."

Nada mengangguk setuju

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • AKU VS AYAH ANAKKUΒ Β Β TUJUH PULUH

    Ibu Nada merasakan kekecewaan terbesar ketika suaminya menampar wajah saat berdebat tentang anak-anak mereka. Dulu pria di hadapannya adalah tumpuan dan harapan masa depan, mimpi untuk bisa menua bersama pria yang paling dicintainya. Tapi Tuhan memberikan jalan yang cukup kejam untuk dirinya.Semua orang tidak mau tahu alasan Ibu Nada yang selalu membela mantan suami.Aku hidup dari keluarga bahagia, Ayah kandung yang mencintai ibunya dan juga mereka berpisah karena maut memisahkan. Ayah meninggal terlebih dahulu, lalu beberapa tahun kemudian menyusul Ibu. Batin ibu Nada. Aku ingin menua seperti itu, tapi faktanya Tuhan memberikan orang yang salah.Teringat dengan masa lalu Ibu Nada dan ayah kandung Nada, pertama kali saat berkunjung di rumah. Saat itu, ayah kandung Nada merupakan salah satu sahabat dari adik ibu Nada yang terpaut tiga tahun. Datang bermain bersama kelompoknya lalu lama kelamaan pria itu mendekati ibu Nada dan mereka mulai menjalin hubungan.Ibu Nada yang polos dan ti

  • AKU VS AYAH ANAKKUΒ Β Β ENAM PULUH SEMBILAN

    Nada menjadi kesal, karena video yang disebar oleh Putra! orang-orang jadi mengenalnya, kalau tetangga sih tidak masalah karena Putra sudah menyiapkan alibi yang bagus, tapi herannya saat salah satu anak tetangga membantu Nada dengan menuliskan komentar bahwa Putra adalah suaminya, komen itu malah ditolak.Nada dan Nanda yang mendengar itu dari anak tetangga menjadi bingung.Bukankah Putra menyebar luaskan hubungan mereka? Tapi kenapa malah menghapus penjelasan orang lain? Bukankah hal itu sangat menguntungkan mereka berdua?Nada mendecak kesal. "Pasti dia ingin mempermainkan aku.""Dia hanya ingin melindungi kamu. Jangan berpikiran buruk, siapa tahu dia punya ide yang lebih baik untuk melindungi kamu."Nada menolak nasehat kakaknya. "Kakak dengar sendiri perkataannya tadi kan? Setiap komen dan menuliskan nama Nada, malah error, tidak hanya itu- tiba-tiba saja akunnya di non-aktifkan."Nanda tidak bisa menepis perkataan adiknya. "Apakah benar Putra yang melakukannya? Bagaimana jika or

  • AKU VS AYAH ANAKKUΒ Β Β ENAM PULUH DELAPAN

    Semua orang tidak tahu, Putra tidak memiliki pengalaman kencan sama sekali, dia juga tidak tertarik menjalin hubungan dengan para wanita yang nekat mendekatinya, kecuali Nada.Ada alasan tersendiri kenapa Nada bisa menarik perhatiannya."Kamu harus makan banyak." Putra menambahkan daging ikan lagi ke Nada.Nada bingung dengan kebaikan Putra, namun dia tidak berani mengutarakannya.Pemandangan di kantin pun menjadi luar biasa, para staff yang ikutan makan, tidak bisa tidak melihat kedua musuh yang sedang makan, tapi mereka tidak berani mengganggu.Salah satu staff wanita yang duduk di dekat manajer operasional dan general manajer, bertanya ke temannya. "Apakah tidak ada yang bisa menyelamatkan bu Nada? Kasihan lho anaknya, bisa-bisa bu Nada melahirkan terus anaknya mirip dengan pak Putra."Teman staff yang duduk di sampingnya, mengetuk meja dan menggeleng jijik. "Amit-amit jabang bayi, jangan sampai punya anak dengan Pak Putra. Memang ganteng sih, tapi kalau masalah mental- tidak akan

  • AKU VS AYAH ANAKKUΒ Β Β ENAM PULUH TUJUH

    Putra mengerutkan kening dengan curiga, menatap bubur kacang hijau dan teh jahe di meja kerjanya. "Apa ini?"General manajer tersenyum. "Sarapan yang baik untuk pekerja keras seperti Pak Putra.""Hah?""Yah, tidak ada salahnya bukan makan makanan seperti ini," rayu general manajer.Putra menunjuk mangkok dan gelas di mejanya. "Dan untuk apa saya makan makanan seperti ini di pagi hari? Mau mempermainkan saya?""Haduh, Pak Putra ini gimana sih." General manajer melambaikan tangan sambil tertawa bersama salah satu staff fb. "Lihat, atasan kita agak sensitif sekarang."Putra menaikkan salah satu alis, menatap dua pria yang sedang tertawa tanpa tahu malu.General manajer terdiam begitu melihat Putra menatap tajam dirinya lalu menggoyangkan tangan ke arah staff fb.Staff fb mendadak diam."Jadi, dalam rangka apa kalian memberikan ini kepada saya?"General manajer menunjuk mangkok. "Itu dari saya. Lalu yang teh jahe itu dari manajer keuangan pusat, beliau bilang sangat bagus untuk Ibu hamil.

  • AKU VS AYAH ANAKKUΒ Β Β ENAM PULUH ENAM

    Putra bertemu dengan Nanda di malam hari, kafe yang sama saat Putra mengatakan yang sesungguhnya bahwa dirinya adalah ayah kandung dari anak yang dikandung Nada."Apa yang terjadi?" Tanya Putra setelah duduk berhadapan dengan Nanda."Oza datang ke tempat kerjaku." Nanda langsung bicara ke intinya. "Dia mengancam.""Apa yang pria itu katakan?""Dia bilang, sudah tahu mengenai hutang milikku.""Hutang? Apakah kamu berhutang?""Ya, ada hutang tapi sudah lunas. Hanya saja tidak ada yang tahu kalau aku sudah melunasinya. Semua berkat kamu.""Ah. Masalah kartu debit, tabungan dan kredit yang dihabiskan adik tiri? Bukankah sudah lunas? Bank Fumoshi juga sudah mengeluarkan bukti pelunasan." Putra mengangguk paham."Kira-kira Oza tahu dari mana? Apakah dia mengeluarkan asumsi sendiri?" Tanya Nanda yang tidak paham. "Ayah tidak mungkin tahu hal ini, tapi para selingkuhan dan Ahmad? Mereka tahu, tapi- tidak mungkin bicara ke Oza mengenai hal itu kan?"Putra bisa menduga ulah saudara dan ibu tiri

  • AKU VS AYAH ANAKKUΒ Β Β ENAM PULUH LIMA

    Masih segar di dalam ingatan Putra, apa yang dilakukan kedua orang tuanya semasa kecil, mereka berdua tidak akan segan memukul bahkan tidak memberikan makan, orang tua Putra tidak akan berani menyiksanya lagi ketika pemilik wisma datang dan menyelamatkannya. Karena Putra lahir tanpa diharapkan, berkali-kali Ibunya melakukan aborsi sampai hampir mati, berkali-kali pula dirinya selamat."Oh." Hanya itu kata yang bisa dia ucapkan."Kamu, tidak menuntut mereka berdua? Aku yakin mereka akan balas dendam atau melakukan sesuatu, terutama jika Yami yang bergerak menjadi penjamin." Vivi khawatir Yami akan bertindak lebih tidak masuk akal.Choky mengangguk. "Lebih baik menuntut mereka berdua kembali ke dalam penjara."Putra menjadi gelisah. "Jika saya melakukan hal itu lebih keras, bukankah saya akan menjadi anak tidak tahu balas budi?"Vivi baru menyadari sekarang bahwa dirinya sejak kecil tidak memiliki orang tua, Choky juga sama lalu Reza tidak pernah dekat dengan orang tuanya yang memiliki

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status