Share

TIGA

Penulis: Hwali
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-05 02:31:14

Setelah mual-mual di kamar mandi, Nada terkejut melihat Putra berdiri dengan bersandar di depan pintu kamar mandi karyawan perempuan,

"Masih mau lanjut marah-marahnya?" tanya Nada.

"Kamu masih datang bulan?"

"Ya?"

"Kamu sudah datang bulan?"

Nada menjadi bingung dengan pertanyaan Putra, efek bertengkar di pagi hari, otaknya jadi sedikit melambat dalam menangkap informasi.

Putra berusaha bersikap sabar. "Waktu itu- kamu-"

Nada mengerjapkan mata lalu mulutnya membulat seperti bentuk o. "Hamil?"

Putra mendesis.

"Emang aku bakalan takut, kamu kayak uler gitu?"

"Selama ini saya perhatikan, kamu sama sekali tidak bersikap sopan terhadap saya."

"Lalu, apa anda sendiri sudah bersikap sopan kepada saya?" tanya Nada dengan berkata sopan. "Setiap marah selalu berkata kamu, kamu lalu menunjuk dokumen seolah meluapkan emosi setelah mendapat ceramah bos. Saya tahu pak Putra hormat sekali dengan bapak dan ibu Aditama tapi bukan berarti memperlakukan partner kerja seperti ini!"

Putra terkejut.

"Semua orang memang kagum dengan pak Putra yang diusia muda bisa menjadi tangan kanan pemilik tapi tetap saja bukan berarti bersikap kasar terhadap partner kerja sendiri!"

"Kamu ini bicara apa sih?"

"Saya bicara tentang fakta! Fakta! Saya disini untuk kerja, bukan untuk mencuri atau bermain!" Nada menjadi semakim emosi dan berani lalu tanpa sadar air mata keluar di sudut mata.

Putra teringat dengan hormon wanita saat hamil, kasus yang paling dekat adalah istri atasannya sendiri. Waktu itu dia dan Choky panik setengah mati dengan perubahan emosi Vivi yang berubah-ubah.

Putra yang bingung akhirnya mengambil uang satu lembar seratus ribu di dalam dompet dan memberikannya ke Nada. "Ini."

Nada yang menghapus air mata, terkejut.

"Beli test pack, ah." Putra mengambil sembilan lembar seratus ribu di dompetnya lagi lalu diberikan ke Nada. "Beli yang banyak dan akurat supaya yakin, sisanya buat kamu."

Nada menatap tidak percaya Putra. "Ini, mau menghina aku?" tanyanya sambil mengembalikan uang itu ke Putra.

"Aku ingin kamu uji coba."

"Memangnya aku motor yang bisa di uji coba?"

"Waduh. Pak Putra, bu Nada." Manajer operasional terkejut melihat keduanya bertengkar di depan toilet karyawan, bukan hanya itu saja- bahkan ada uang di tengah tangan mereka.

Karyawan lain di belakang manajer operasional juga menjadi salah paham ketika melihat uang di antara Nada dan Putra.

Putra segera mengangkat kedua tangannya sontak sepuluh lembar seratus ribu berhamburan ke lantai.

Nada yang panik segera mengambil uang itu.

Manajer operasional ikut membantu Nada mengumpulkan uang, melihat rekan kerjanya menghapus air mata. Dia terkejut dan menghibur. "Bu Nada, pak Putra orangnya tegas. Tidak bermaksud jahat, jangan menangis dan berusaha mengganti uang satu juta itu, kami semua mengerti kok uangnya dibuat untuk apa."

Nada menatap heran manajer operasional dengan mata berkaca-kaca. Orang-orang menjadi semakin salah paham.

Tidak lama, gosip di lingkungan kerja mulai menyebar. Putra bersikap bengis terhadap manajer marketing pusat yang menangis dan menyuruhnya mengganti uang operasional itu diam-diam.

Reputasi Putra menurun sementara reputasi Nada meningkat, seluruh rekan kerja semakin mendukung dan kasihan terhadap Nada.

Choky yang mendengar kebengisan partner kerjanya, memilih sedikit menjauh daripada diperlakukan hal sama.

"Menjijikan, melakukan hal keji terhadap seorang wanita lemah." Komentar Choky ketika berpapasan dengan Putra.

Vivi dan Reza yang mendengar itu hanya melempar tatapan jijik ke Putra.

Putra menyabarkan diri demi reputasi Nada.

Sementara yang reputasinya meningkat sudah membeli test pack dan memeriksanya, hasil positif semua. Nada menggigit jari.

Antara bahagia dan sedih, akhirnya dia bisa memiliki anak.

Tapi kebahagiaan Nada tidak berlangsung lama. Karena kecerobohannya meninggalkan hasil test pack yang diletakkan di dalam kotak cantik di atas meja - Sebenarnya Nada menggunakan kotak cantik untuk mengejek Putra yang akan menjadi ayah - akhirnya sampai di tangan sang ayah.

Ayah Nada menelepon dan menyuruhnya ke rumah sang ayah segera.

Nada yang masih belum menyadarinya kebingungan dan segera pulang ke rumah lalu ibu Nada yang menyambut putrinya dengan cemas segera bercerita.

Nada menjadi marah dan segera pergi ke rumah ayahnya.

PLAK!

Nada menyentuh pipi kirinya yang ditampar dengan keras. Begitu tiba di rumah, inilah yang didapatkan dari seorang pria yang menyebut dirinya ayah.

Sementara Nada menghadapi keluarganya sendirian dengan gagah berani, Putra harus berhadapan dengan seseorang yang tidak ingin dikenalnya.

"Mau apa kesini?"

"Aku hanya ingin memberikan bekal ini, kamu sudah bekerja keras. Oh ya, aku juga sudah mendengar gosip yang menimpa kamu sekarang, semangat yaa-" kata wanita imut yang bernama Yami Trisha, ayahnya adalah pemiljk hotel yang menjadi anak cabang grup Aditama.

Putra mengerutkan kening dengan tegas, dia sangat sensitif dengan makanan buatan orang lain lebih tepatnya benci. Yami bukan wanita yang tidak tahu tentang hal ini tapi dia mencoba merubah mindset Putra.

Yami terlalu banyak bermimpi mengenai hubungan romantis pria dan wanita serta ingin merealisasikannya di kehidupan nyata.

"Saya tidak tertarik, bisa kamu bawa pulang."

Yami menatap kecewa Putra dengan tatapan imut.

Putra semakin jijik dengan tindakan Yami termasuk Choky yang berdiri di sampingnya karena terpaksa.

Saat ini mereka berdua sedang berada di kantin, para karyawan shift malam sedang mengambil makanan dan menonton adegan memalukan ini.

Gimana tidak malu? Secara terang-terangan, Yami memberikan bekal makanan untuk Putra di kantin dengan posisi Putra memegang nampan makanan.

Yami melihat isi nampan makanan dan tersenyum cerah. "Aku baru saja dari perancis dan membuat masakan perancis, aku belajar dengan orang lokal disana lho. Pasti enak banget."

Putra yang masih memegang nampan makanan tidak menyentuh bekal makanan yang disodorkan Yami tepat di depannya.

Tangan Yami menjadi pegal. "Diambil dong."

Putra balik badan dan meninggalkan Yami dengan dingin.

Choky malas menyusul orang gila itu.

Yami yang bergegas menyusul Putra, kalah cepat dengan kaki panjang pangeran impiannya. Wajahnya kecewa ketika melihat Putra naik lift khusus.

Yami mengerang kecewa tepat di depan pintu lift.

Para karyawan yang melihat sepanjang prosesi itu bertaruh.

"Pak Putra pasti akan luluh, pria mana sih yang tidak akan luluh pada perempuan seimut itu."

"Apa kamu tidak melihat wajah dingin pak Putra? Dimana-mana pria semacam itu tertariknya sama wanita tengil macam bu Nada."

"Kok jadi bu Nada sih yang dibawa-bawa? Mereka berdua kan musuhan."

"Benci jadi cinta, siapa yang tahu?"

"Ah, benar itu."

Yami yang mendengar bisikan-bisikan itu segera menghampiri para staff fo yang sedang bergosip dengan bellboy dan keamanan. "Bisa kalian beritahu aku, yang mana namanya Nada?"

Semua orang terkejut lalu melarikan diri.

"Ah, hei!" Yami ingin mengejar dengan bingung tapi mendengar suara papanya dari lift, dia segera menghampirinya. "Papa."

"Putriku, ada apa?"

"Putra tidak mau makan bekal buatanku," keluhnya lalu pergi meninggalkan hotel bersama sang papa.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • AKU VS AYAH ANAKKU   TUJUH PULUH

    Ibu Nada merasakan kekecewaan terbesar ketika suaminya menampar wajah saat berdebat tentang anak-anak mereka. Dulu pria di hadapannya adalah tumpuan dan harapan masa depan, mimpi untuk bisa menua bersama pria yang paling dicintainya. Tapi Tuhan memberikan jalan yang cukup kejam untuk dirinya.Semua orang tidak mau tahu alasan Ibu Nada yang selalu membela mantan suami.Aku hidup dari keluarga bahagia, Ayah kandung yang mencintai ibunya dan juga mereka berpisah karena maut memisahkan. Ayah meninggal terlebih dahulu, lalu beberapa tahun kemudian menyusul Ibu. Batin ibu Nada. Aku ingin menua seperti itu, tapi faktanya Tuhan memberikan orang yang salah.Teringat dengan masa lalu Ibu Nada dan ayah kandung Nada, pertama kali saat berkunjung di rumah. Saat itu, ayah kandung Nada merupakan salah satu sahabat dari adik ibu Nada yang terpaut tiga tahun. Datang bermain bersama kelompoknya lalu lama kelamaan pria itu mendekati ibu Nada dan mereka mulai menjalin hubungan.Ibu Nada yang polos dan ti

  • AKU VS AYAH ANAKKU   ENAM PULUH SEMBILAN

    Nada menjadi kesal, karena video yang disebar oleh Putra! orang-orang jadi mengenalnya, kalau tetangga sih tidak masalah karena Putra sudah menyiapkan alibi yang bagus, tapi herannya saat salah satu anak tetangga membantu Nada dengan menuliskan komentar bahwa Putra adalah suaminya, komen itu malah ditolak.Nada dan Nanda yang mendengar itu dari anak tetangga menjadi bingung.Bukankah Putra menyebar luaskan hubungan mereka? Tapi kenapa malah menghapus penjelasan orang lain? Bukankah hal itu sangat menguntungkan mereka berdua?Nada mendecak kesal. "Pasti dia ingin mempermainkan aku.""Dia hanya ingin melindungi kamu. Jangan berpikiran buruk, siapa tahu dia punya ide yang lebih baik untuk melindungi kamu."Nada menolak nasehat kakaknya. "Kakak dengar sendiri perkataannya tadi kan? Setiap komen dan menuliskan nama Nada, malah error, tidak hanya itu- tiba-tiba saja akunnya di non-aktifkan."Nanda tidak bisa menepis perkataan adiknya. "Apakah benar Putra yang melakukannya? Bagaimana jika or

  • AKU VS AYAH ANAKKU   ENAM PULUH DELAPAN

    Semua orang tidak tahu, Putra tidak memiliki pengalaman kencan sama sekali, dia juga tidak tertarik menjalin hubungan dengan para wanita yang nekat mendekatinya, kecuali Nada.Ada alasan tersendiri kenapa Nada bisa menarik perhatiannya."Kamu harus makan banyak." Putra menambahkan daging ikan lagi ke Nada.Nada bingung dengan kebaikan Putra, namun dia tidak berani mengutarakannya.Pemandangan di kantin pun menjadi luar biasa, para staff yang ikutan makan, tidak bisa tidak melihat kedua musuh yang sedang makan, tapi mereka tidak berani mengganggu.Salah satu staff wanita yang duduk di dekat manajer operasional dan general manajer, bertanya ke temannya. "Apakah tidak ada yang bisa menyelamatkan bu Nada? Kasihan lho anaknya, bisa-bisa bu Nada melahirkan terus anaknya mirip dengan pak Putra."Teman staff yang duduk di sampingnya, mengetuk meja dan menggeleng jijik. "Amit-amit jabang bayi, jangan sampai punya anak dengan Pak Putra. Memang ganteng sih, tapi kalau masalah mental- tidak akan

  • AKU VS AYAH ANAKKU   ENAM PULUH TUJUH

    Putra mengerutkan kening dengan curiga, menatap bubur kacang hijau dan teh jahe di meja kerjanya. "Apa ini?"General manajer tersenyum. "Sarapan yang baik untuk pekerja keras seperti Pak Putra.""Hah?""Yah, tidak ada salahnya bukan makan makanan seperti ini," rayu general manajer.Putra menunjuk mangkok dan gelas di mejanya. "Dan untuk apa saya makan makanan seperti ini di pagi hari? Mau mempermainkan saya?""Haduh, Pak Putra ini gimana sih." General manajer melambaikan tangan sambil tertawa bersama salah satu staff fb. "Lihat, atasan kita agak sensitif sekarang."Putra menaikkan salah satu alis, menatap dua pria yang sedang tertawa tanpa tahu malu.General manajer terdiam begitu melihat Putra menatap tajam dirinya lalu menggoyangkan tangan ke arah staff fb.Staff fb mendadak diam."Jadi, dalam rangka apa kalian memberikan ini kepada saya?"General manajer menunjuk mangkok. "Itu dari saya. Lalu yang teh jahe itu dari manajer keuangan pusat, beliau bilang sangat bagus untuk Ibu hamil.

  • AKU VS AYAH ANAKKU   ENAM PULUH ENAM

    Putra bertemu dengan Nanda di malam hari, kafe yang sama saat Putra mengatakan yang sesungguhnya bahwa dirinya adalah ayah kandung dari anak yang dikandung Nada."Apa yang terjadi?" Tanya Putra setelah duduk berhadapan dengan Nanda."Oza datang ke tempat kerjaku." Nanda langsung bicara ke intinya. "Dia mengancam.""Apa yang pria itu katakan?""Dia bilang, sudah tahu mengenai hutang milikku.""Hutang? Apakah kamu berhutang?""Ya, ada hutang tapi sudah lunas. Hanya saja tidak ada yang tahu kalau aku sudah melunasinya. Semua berkat kamu.""Ah. Masalah kartu debit, tabungan dan kredit yang dihabiskan adik tiri? Bukankah sudah lunas? Bank Fumoshi juga sudah mengeluarkan bukti pelunasan." Putra mengangguk paham."Kira-kira Oza tahu dari mana? Apakah dia mengeluarkan asumsi sendiri?" Tanya Nanda yang tidak paham. "Ayah tidak mungkin tahu hal ini, tapi para selingkuhan dan Ahmad? Mereka tahu, tapi- tidak mungkin bicara ke Oza mengenai hal itu kan?"Putra bisa menduga ulah saudara dan ibu tiri

  • AKU VS AYAH ANAKKU   ENAM PULUH LIMA

    Masih segar di dalam ingatan Putra, apa yang dilakukan kedua orang tuanya semasa kecil, mereka berdua tidak akan segan memukul bahkan tidak memberikan makan, orang tua Putra tidak akan berani menyiksanya lagi ketika pemilik wisma datang dan menyelamatkannya. Karena Putra lahir tanpa diharapkan, berkali-kali Ibunya melakukan aborsi sampai hampir mati, berkali-kali pula dirinya selamat."Oh." Hanya itu kata yang bisa dia ucapkan."Kamu, tidak menuntut mereka berdua? Aku yakin mereka akan balas dendam atau melakukan sesuatu, terutama jika Yami yang bergerak menjadi penjamin." Vivi khawatir Yami akan bertindak lebih tidak masuk akal.Choky mengangguk. "Lebih baik menuntut mereka berdua kembali ke dalam penjara."Putra menjadi gelisah. "Jika saya melakukan hal itu lebih keras, bukankah saya akan menjadi anak tidak tahu balas budi?"Vivi baru menyadari sekarang bahwa dirinya sejak kecil tidak memiliki orang tua, Choky juga sama lalu Reza tidak pernah dekat dengan orang tuanya yang memiliki

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status