Share

AKUN KLONINGAN SUAMIKU
AKUN KLONINGAN SUAMIKU
Author: Seccomander

Mulai Bermain Api

Suara tangis Austin malam itu pecah. Galih dan Raline pun terbangun.

"Itu suara Austin."

Galih pun hendak beranjak dari ranjangnya. Tetapi, Raline menahannya. Ia justru meminta Rama agar beristirahat karena besok pagi harus kembali bekerja.

"Biar aku saja. Mas, istirahat aja ya," pinta Raline.

Raline pun menuju kamar Austin yang tepat berada di samping kamarnya dengan Galih.

"Sayang, kamu kenapa, haus ya?" bujuk Raline.

Raline pun menggendong Austin. Bayi mungil berusia dua bulan itu terdiam saat Raline memberikannya sebotol asi. Ia pun mulai tertidur, begitupun dengan Raline.

Pukul 07.00

"Astagfirullah. Aku kesiangan lagi. Buat sarapan buat Mas Galih dulu deh.Sayang, kamu bobo dulu ya. Mama mau buat sarapan untuk Papa kamu dulu."

Raline pun menaruh Austin di ranjangnya. Ia pun bergegas menuju dapur menyiapkan sarapan juga secangkir kopi hangat kesukaan Galih.

Galih say's

"Raline sejak Austin lahir, cuek banget sama penampilan. Masa tiap hari kucel kayak gini sih. Pagi-pagi udah bikin mata sepet aja."

"Eh, Mas, maaf ya. Semalam Austin rewel banget, aku jadi kesiangan bangunnya. Untung sekarang dia udah tidur. Maaf ya, Mas," ujar Raline sambil memberikan secangkir kopi hangat buatannya.

"Lin, gimana kalau kita cari baby sister aja?" tanya Galih. Ia berharap, Raline bisa kembali punya waktu merawat dirinya.

"Jangan, Mas, aku nggak mau. Aku pengen urus anakku sendiri. Kamu tahu kan, kita butuh waktu 4 tahun untuk dapatin Austin, jadi aku nggak mau melewatkan kesempatan emas ini. Lagian kan ada mbak yang pulang pergi buat bantu aku ngurus rumah," jawab Raline sambil menyiapkan nasi goreng.

Dengan wajah sedikit kesal, Galih berusaha tersenyum, "Aku hanya khawatir aja sama kamu."

Galih says

"Malas banget ditemani Raline kayak gitu. Rasanya kok kayak makan bareng asisten rumah tangga ya, dibanding sama istri sendiri."

"Sarapannya udah. Makan dulu ya," kata Ralin membuyarkan pikiran Galih.

Galih menghela nafas, "Nggak, aku ada meeting. Nanti di sana juga ada sarapan kok. Aku pergi dulu ya."

Galih pun beranjak pergi, meninggalkan Raline yang masih sibuk di meja makan.

Raline says

"Alhamdulillah sejak punya anak, Mas Galih jadi rajin dan semangat kerjanya."

****

Di kantor Galih

Dion tertawa terbahak-bahak, mendengar curhatan Galih, sahabatnya sejak dimasa SMA dulu.

"Gimana, Bro, punya bayi di rumah?Lu makin lengket aja kan sama bini lu?" ledek Dion.

Galih pun mengernyitkan dahi.

"Lengket apaan? Yang ada setiap hari bini gue makin kucel. Mana bau minyak telon lagi," gerutu Galih.

Sekali lagi, Dion tertawa

"Kok lu ngeluh sih?" ujar Dion tertawa.

"Ya, ngapain ya gue ngeluh sama lu.Ya gue ngerasa jadi suami yang nggak tahu diri. Padahal istri gue begitu kan capek-capek ngurusin anak gue. Kasihan kan dia capek," lirih Galih.

Dion kembali tertawa. Kali ini, ia duduk berhadapan dengan Galih di ruang kerjanya.

"Bro, welcome the real world, Bro! Ya begitulah rasanya kalau baru-baru punya anak," ujar Dion tertawa.

"Dion, tapi lu punya kan tips-tipsnya? Ya secara lu kan lebih berpengalaman dari gue," kata Galih berharap mendapat solusi dari sahabatnya itu.

Dion tertawa, "Gampang,Bro,gue ada resepnya! Kalau bini lu bikin sumpek di rumah ya lu cari yang segerlah di luar rumah," ujar Dion tertawa.

"Cari yang seger?Berarti selama ini —"

"Bro, hal begitu mah udah hal yang biasa bagi semua cowok," kata Dion tersenyum lebar.

"Nih, lu buat akun sosial media yang baru. Di sini banyak cewek-cewek cantik, Bro!" terang Dion sambil memperlihatkan ponselnya.

Dion membuat sebuah akun fake, untuk berkencan dengan wanita-wanita cantik yang dijadikannya kekasih online.

"Lebih seru, Bro. Serasa hidup kita masih bujangan. Jadi kita kerja makin semangat, Bro!" ujar Dio mengajak sahabatnya untuk membuat akun fake.

"Nggak ah! Ini namanya gue berkhianat. Gue nggak mau mengkhianati Raline."

"Aduh! Galih, Galih! Kalau main-main disosmed, itu tuh nggak termasuk mengkhianati istri lu. Lagian hal kayak begini, bikin awet pernikahan lu. Yang penting, lu jangan kebablasan, Bro!" cecar Dion.

"Ng-gak ah, gue nggak berani!"

"Cemen lu!"

Galih pun mulai goyah

****

"Assalamualaikum."

Galih memasuki rumahnya. Netranya berkeliling, melihat keadaan sekitar yang berantakan.

"W*'alaikumsalam," jawab Raline sambil membereskan meja makan.

Galih menghampiri Raline. Ia melihat seisi dapur yang juga masih berantakan. Raline pun mencium tangan suaminya dengan takjim.

Galih says

"Asli! Rumah dan istriku berantakannya sama. Katanya istri adalah anugerah. Bahagiakan dia, maka Engkau akan mendapat surga. Ini sih jangankan dapat surga, udah kayak neraka."

"Lin, ini kenapa rumah berantakan begini sih?" tanya Galih, wajahnya berubah kesal.

"Iya, maaf, Mas, tadi teman-teman kantorku dulu nengokin Austin. Aku belum sempat beresin rumah," ujar Raline. Dia kikkuk, merasa suaminya marah.

"Aku buatin kopi dulu ya," ujar Raline agar suaminya reda marahnya.

"Nggak usah, aku mau lanjut kerja aja." Galih pun meninggalkan Raline menuju ruang kerjanya.

Galih pun memasuki ruang kerjanya

"Haduh, suntuk banget di kantor. Balik ke rumah apalagi," gerutu Galih sambil menaruh tas kerjanya di meja dan membuka jas yang ia kenakan.

Gawai Galih berbunyi

"Si Dion ngirim apa nih?"  kata Galih sambil mendownload gambar yang dikirim Dion di aplikasi chat berwarna biru.

[Bisa nggak, lu dapatin cewek lebih dari ini?]

Galih pun sekilas memperhatikan foto seorang wanita cantik, teman wanita Dion di sosial medianya.

"Wah, manas-manasin nih! Mancing-mancing nih orang." Galih pun meletakkan gawainya di meja.

"Kalau aku d******d aplikasi dan buat akun baru, kan Raline selama ini juga nggak main sosial media. Kalau gitu, aku d******d ajalah!" Galih pun mengambil gawainya dan membuat akun sosial media.

"Lihat, Dion. Aku pasti bisa mengalahkan kamu. Aku ubah namanya jadi siapa ya?" Galih terus berpikir, tangannya mengetuk-etuk meja.

"Ya, Martin!"

Galih pun menamai akun barunya dengan nama Martin.

"Nah! Sekarang gue bisa chatingan dengan cewek-cewek cantik," gumam Galih.

"Yes!"

bersambung ....

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Gila lu bsnya cm komplain doank bknnya bantu bini malah selingkuh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status