Share

PETAKA

Azam semringah saat perempuan yang sedang ditunggu muncul di halaman rumah. Seketika dia bangkit menyambut Vita yang mengenakan daster longgar khas ibu rumah tangga.

“Akhirnya kamu datang juga, Mbak!” ujar Azam saat perempuan itu telah berada di depannya.

Vita memasang senyum. Sebuah senyum tulus untuk seorang sahabat, bukan kekasih.

“Ayo masuk, Mbak!”

Azam membuka pintu lalu mendahului masuk, sementara Vita mengekori di belakang.

“Enggak usah di tutup pintunya, Mbak!” perintah Azam saat Vita hendak menutup pintu.

“Loh .... kenapa? Ini kan sudah malam?”

“Enggak apa-apa. Biar enggak jadi fitnah karena kita berduaan di dalam rumah,”

Vita bernafas lega karena ternyata lelaki yang didatangi masih berpikir waras.

Lalu, mereka duduk saling hadap, terhalang meja yang berisi dua piring nasi goreng, juga dua gelas air putih.

Vita mengedarkan pandangan ke sekeliling. Suasana tampak lengang, nyaris tanpa suara terdengar selain bunyi kendaraan yang berlalu lalang di depan sana.

“Bapak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status