Share

PERMINTAAN ANITA

"Sialan kau, Ario!"

"Sudahlah, Fi. Relakan saja Anita denganku, lagipula Miko telah menganggapmu mati," ejeknya.

Aku mengusap rambut anak di pangkuanku, entah mengapa ada perasaan tak rela saat memdengar aku hanyalah ayah barunya. Namun ini semua salahku yang tak memperjuangkannya sejak dalam kandungan. Aku takut dia membenciku jika suatu saat tahu kalo ayahnya pernah tak mengakuinya.

"Maafkan ayah, Nak."

Mobil yang di kendarai Ario melaju cepat di jalan yang sudah mulai lengang. Hari memang sudah menjelang tengah malam, waktu di mana sebagian besar orang tengah sibuk mengarungi mimpinya.

“Miko,” pekik Anita yang sudah menunggu di luar rumah.

Ia menghampiriku dan segera mengambil Miko dari gendonganku. Ia menciuminya berkali-kali tapi Miko sudah tertidur di gendongannya hanya menggeliat.

“Jangan bikin mama khawatir ya, nak.” Anita terus mendekap buah hatinya itu.

“Terima kasih, Mas Ario udah bantu nemuin Miko,” ucap Anita.

“Its OK, apa sih yang enggak buat kamu.” Ario mengerlingkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status