Share

Antara Titah dan Keinginan

Sembari menatap langit-langit kamar yang terbuat dari anyaman bambu, aku tak berhenti memikirkan perkataan Bu Ayu tadi pagi.

Apa wanita baik itu tengah bercanda? Kenapa dia menyebutku sebagai calon dari pendamping Pak Abidzar? Tidak mungkin sosok terpandang yang nyaris sempurna seperti anak lelakinya itu bersanding dengan wanita sepertiku.

Sungguh, aku tak bisa berhenti memikirkannya. Aku sendiri belum sempat bertemu kembali dengan Bu Ayu karena sepulang dari sekolah Syifa, aku langsung ke tempat fotocopy Bu Yuni untuk bekerja.

“Kak Imas, mau pizza, tidak?” Lamunanku langsung buyar tatkala suara Ilham masuk ke dalam telinga.

“Pizza apa, Ham?” tanyaku sambil bangkit.

Anak lelaki itu tak menjawab, dia malah masuk ke kamar dan menarik tanganku dengan segera, lalu membawa diri ini berjalan melewati ruangan tamu sekaligus ruang televisi tanpa sekat.

Setelah berada di dapur, Ilham melepas tanganku, dia langsung duduk di dekat Bapak dan Ibu yang sibuk menata makanan dari dalam kardus.

“Ayo,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ariny arni
Keren..Imas...
goodnovel comment avatar
Ratna
Mantaaf imas jngan mau diinjak.injak trus sm nenek lampir itu dan masalah guna.guna ada Allah yg akan menhadapinya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status