Share

Remember You


 Ia tak menghiraukan tatapan penuh tanda tanya para teman - teman di kantornya,

  Karena tak satupun dari teman sekantornya yang akan berani menayakan perihal sembab matanya itu. 

  Ruangan Vania hanya berisi Vania dan manegernya, sedangkan sang manager sedang meeting sehingga Vania bisa mengatur suasana hatinya agar kembali membaik dan dapat konsentrasi bekerja sehingga tidak sampai melakukan kesalahan.

  Tetapi hatinya masih terasa sakit, sehingga tanpa terasa air mata terus membasahi pipinya, semuanya bak mimpi di siang bolong baginya.

  Dan disaat yang bersamaan, di lokasi berbeda, ada seorang wanita lain yang melanjutkan menangis sesenggukan setelah para perawat dan dokter tadi keluar dari ruangan itu, ia duduk di sofa nan mewah kamar rawat inap president suit tempat Dendi di rawat, ia tak lain adalah Della yang masih tidak terima atas perlakuan Dendi dan pertengkaran memecahkan kamar tersebut.

  Sampai seseorang akhirnya mengetuk pintu kamar Dendi dan memasuki ruangan itu, ia adalah sahabat sekaligus orang kepercayaan Dendi yang tadi dihubungi Dendi untuk mengurus semua administrasi rumah sakit, ia adalah Kevin Damarta

  “ Wah !! gua datang di saat yang kaga tepat nih. ternyata, Irak - Iran pindah kesin.." Ujar Kevin sembari mendekat kearah Dendi berada.

  " Perasaan, tadi gua udah mesan kamar yang paling adem, paling nyaman,tapi kenape jadi HOT ye “ kelakarnya memecahkan situasi yang tegan, ia terus  berjalan menuju bed Dendi terbaring sembari melirik Della yang tak lain adalah sahabatnya.

  “ Dodol lu bro !! gua sekarat disini tapi noh masih juga sobat lu malah nuduh Vania macem - macem “ balas Dendi membela diri sambil melirik Della yang masih menangis.

  “ Cewek kalo sayang cemburunya gede bro, tul gag Del ? “ ucapnya sambil nyenggol Della yang melotot ke arah Kevin dan Kevin seraya mengerinyitkan dahi dan berfikir kenapa Dendi seperti sudah akrab dengan orang baru.

   Hhmmm.. Kevin berfikir keras.

  Della yang merasa di bela sahabatnya langsung dengan nada tinggi membalas “ yang aneh tu, kenapa coba mas Dendi akrab banget ma cewek sundal tu Kev, aneh gag menurut lo ? seorang Dendi Sanjaya Direktur Rumah Sakit dan doker bedah favorite yang paling terkenal cuek dan gag perhatian, tiba - tiba lagi becandaan ma cewek sundal, itu gag mungkin baru ketemu.! kalo iya baru ketemu, jangan - jangan si cewek sundal itu udah sengaja ngincer mas Dendi “ cibirnya sambil monyongin bibir dan Kevin sependapat dengan Della.

  Namun ketika Kevin hendak membalas ucapan sahabatnya itu akhirnya mengurungkan niatnya, setelah mendengar ucapan dari Dendi sang direktur muda yang sengaja ia jodohkan dengan sahabatnya Della, karena Della sudah dari kuliah menyukai Dendi.

  “ Kamu kalo lagi gag sehat balik sono, istirahat., aku sedang ingin istirahat ! antar gih Vin, puyeng kepala gua “ ujar Dendi tegas dan Kevin mendapat sinyal seperti itu dari Dendi sudah paham bahwa Dendi sedang menahan amarah dan jika tidak dituruti maka hancurlah semua. “ oke, oke, mentang - mentang gua kaga bawa buah, lu usir seenaknya aja ya tapi kaga apa dah, hua juga ada kerjaan kalo gitu kita cabut dulu ya bro ! tar kalo ada apa apa call gua aja, ni hp lu sementara dan anak lu juga aman di rumah belum ada yang tau semua aman terkendali percayain aja ma gua, si ganteng yang profesional haha “ ucapnya diiringi gelak tawa sambil mengajak Della pun bangkit karena sudah mendapat kode dari Kevin, mereka pun meninggalkan ruangan itu dimana Dendi terbaring lemah. 3 menit setelah kepergian  mereka Dendi mencoba memjamkan mata berharap dapat tidur agar nyerimya tidak terlalu dirasakan tetapi Dendi justru teringat gelak tawa natural Vania yang renyah dan nyaman kedengaran.

   

  Drrttt... Drrttt...

  Getar hp yang ditinggalkan Kevin tadi menyala dan masuk sebuah pesan Whatsapp yang dengan malas dilirik pengirim ternyata Kevin mengirimi pesan yang berisi “Gua tau lu mau gua cari tau tentang identitas perempuan yang udah nolong lu kan ? beres bos ! petugas Kevin siap beraksi bos !!” senyum tersungging di bibirnya yang dipenuhi brewok itu lalu perlahan ia memajamkan mata dan tertidur pulas.

  Seminggu telah berlalu dari peristiwa tersebut dan kini Dendi telah diperbolehkan pulang, bahkan ia telah mengetahui asal usul Vania Anggia berkat kerja keras Kevin Damarta.

  Tetapi ia membutuhkan waktu yang tepat untuk dapat mengundang Vania walau sekedar mengucapkan terima kasi. Entah mengapa ia merasa harus mempersiapkan diri, sedangkan hubungannya dengan Della sudah kembali seperti biasa karena pada dasarnya Della tidak akan pernah melepaskan Dendi Sanjaya begitu saja,Walau Dendi hanya menjadikan Della sebagai pelipur lara dan pengusir sepi, da ia masih tetap berhubungan dengan beberapa wanita cantik nan seksi lainnya, bahkan beberapa wanita cantik itu tahu bahwa Dendi hanya sekedar melampiaskan nafsunya saja, tetapi mereka tidak mempermasalahkannya, bagi mereka yang terpenting sebanding dengan uang dan keinginan yang mereka peroleh demi dapat menopang kehidupan glamour mereka. Mereka tidak memperdulikannya dan terus menempel pada Dendi seperti perangko.

  Sementara itu kehidupan Vania Anggia yang tergolong sulit setelah perceraian dengan suaminya 3 tahun silam, ia harus berjuang untuk membayar kredit rumah yang masih panjang belum lagi biaya kehidupan sehari - harinya termasuk biaya sekolah anak semata wayang hasil pernikahannya dengan Derrick Watson yang kandas akibat kekerasan yang selalu Derrick lakukan hampir setiap hari terhadap Vania bahkan didepan anak semata wayang mereka Issabella Watson oleh karena itu Vania memutuskan untuk bercerai setelah mempertimbangkan dengan keluarga besar Vania. Walau banyak yang mencibirnya setelah ia bercerai dari pria tampan berkebangsaan Inggris tersebut yang telah menikahinya 9 tahun lamanya, walau sesulit apapun Vania tidak pernah meminta kepada Derrick untuk membantu biaya sekolah anaknya, dia hanya menerima jika Derrick yang mengirim via transfer atau memberikan langsung ke Issabella tapi jika tidak diberikan maka Vania tidak mengungkitnya karena Vania menyadari bahwa Derrick sudah menikah di negaranya dan mempunyai anak. Vania idak ingin istri Derrick salam paham karenanya atau sampai menjadi penyebab pertengkaran di keluarga baru itu dan ini sudah 6 bulan Derrick tidak berkunjung ke Indonesia untuk sekedar menjenguk Issabella karena kesibukannya tetapi setiap hari minggu atau libur Vania selalu memberi ruang agar Issabella selalu dapat berkomunikasi dengan ayahnya via whatsapp atau massenger di facebook untuk sekedar video call melepas rindu sang buah hati. Vania tidak ingin anaknya Issabella berkecil hati dan berfikiran bahwa ayahnya sudah tidak peduli lagi dengannya dan menganggap Issabella anak yang tidak diharapkan dan disaat Vania termenung dikantornya memikirkan bagaimana ia harus membagi uang dengan penghasilannya karena banyak yang harus dibayar bahkan ia sudah mendapat teguran dari pihak bank karena keterlambatan setor angsuran rumahnya dan ditambah lagi biaya SPP sekolah anaknya yang harus dibayar karena telah menunggak 3 bulan dan Vania juga sudah meminta dispensasi waktu ke pihak sekolah untuk keterlambatan pembayaran dan bulan ini adalah waktu terakhir batas pembayaran jika tidak Issabella tidak dapat melanjutkan di sekolah tersebut.

   

  Drrttt... drrttt...

                                        Terdengar suara gerat telepon genggam milik Vania dengan enggan ia melirik nomor baru yang tertewa di layar handphone miliknya, ia berfikir siapa lagi yang menghubunginya apakah pihak bank lagi ?, ia menghela nafasnya “ hhhhaaaaa....... “ sampai bunyi panggilan itu menghilang, ia pun bernfas lega semoga hanya orang iseng pikirnya tetapi lamunannya terhenti ketika handphone di mejanya bergetar kembali dengan nomor yang sama dengan ragu ia mengangkat dan menjawab telepon tersebut “ ha., hallo., Assalamualaikum “ jawab Vania sedikit bergetar “ waalaikum salam dengan Vania ?”jawab seorang pria dari seberang “ benar pak, saya Vania ada yang bisa saya bantu pak ?” balas Vania sesopan mungkin sambil berfikir keras siapa yang menghubunginya, Apakah ingin menagih hutang ? karena Vania sempat juga berhutang kepada salah satu rentenir untuk kebutuhan berobat ke rumah sakit ayahnya dan sudah menunggak bahkan body guard rentenir tersebut sudah 3 kali mendatanginya tapi kenapa lembut sekali suara itu pikirnya bingung, gelak tawa dari seberang sana memecahkan kebingungan Vania hingga terasa sakit di telinga Vania 


Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nani Lestari
Sedikit sedikit gemetar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status