Share

Bab 29

Pov Hanum

“Mahe, awasss!!!” Aku menjerit sekuat tenaga, tetapi tak bisa berlari cepat karena tengah memangku Daffa yang baru saja menumpahkan kuah sop ke pakaiannya.

Mobil itu melaju dengan kecepatan cukup tinggi. Aku sudah melepas sandal dan berlari tanpa alas berharap lebih cepat dari gerakan mobil itu. Di depan mataku, tubuh itu hampir saja terlindas kendaraan roda empat yang melaju dengan menggila, hanya saja pada detik-detik terakhir dan tanpa bisa kucerna lagi, tubuh mungil putraku terdorong ke trotoar dan tangisnya pecah. Lututnya berdarah. Hanya saja di tengah jalan sana terkapar seseorang yang tampak mengerang kesakitan.

“Mas Ramdaannn! Tolong! Tolong! Tolong suami saya!” Aku menjerit-jerit kalap. Sementara itu, aku tak bisa memburu tubuhnya yang tampak bersimbah darah. Ada Mahe yang menangis dan ketakutan.

“Astaghfirulloh, Ramdaaan!” Kudengar teriakan Ibu yang tadi pamit ke toilet. Aku duduk bersimpuh memeluk kedua anak-anakku. Daffa yang kugendong ikut nangis juga walau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status