Share

45

Setibanya di kediaman sang gadis terlihat seorang lelaki dengan kaos putih dan celana kain coklat menunggu gerbang tersebut terbuka. Felicia segera mengucapkan terimakasih serta memberikan bungkusan martabak tersebut. 

Satya menatap Felicia yang terlihat menarik sang abang dengan tergesa-gesa. " Padahal disidang abangnya juga gue sudah siap," batin Satya. 

Satya menatap bungkusan martabak tersebut dan menyadari bahwa seharusnya berkurang satu bungkus. Dirinya segera mengetuk pintu sembari berharap yang membukakan bi Arum atau Felicia. 

Felicia yang mendengar ketukan pintu pun segera bergegas. Satya melihat bahwa Felicia sedikit mengintip segera memberikan bungkusan tersebut. 

"Terimakasih," ucap sang gadis sembari mengusap pipinya karena terkejut. Satya menganggukkan kepala lalu segera mengendarai motornya. 

 *****

Felicia tidak bisa menahan r

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status