Share

Bab 5

Author: Aquarius_Girl
last update Last Updated: 2021-06-22 18:54:46

Felicia berjalan menuju ke ruangannya dan menyapa setiap orang yang kenal baik dengannya. Sesampainya di ruangan dia langsung meletakkan tas ransel miliknya dan mengulang kembali sedikit materi bahasa Inggris yang merupakan mata pelajaran favoritnya. Dia selalu bercita-cita ingin menjadi tour guide atau menjadi translator agar dapat menikmati indahnya luar negeri. Dia terus fokus belajar sambil bel pertanda mulai mata pelajaran ujian semester akhir untuk hari itu berbunyi.

Kring... Kring... Kring...

Terlihat banyak siswa- siswi yang masih tidak berada dalam ruangan seketika langsung tergesa- gesa menuju ruangan masing-masing, karena melihat pengawas yang mulai keluar ruang guru. Guru pengawas mulai memasuki ruangan yang telah ditentukan kepala sekolah sebelum ujian semester berlangsung. Saat ini pengawas yang menjaga kelasnya adalah 2 wanita guru  bahasa Inggris. Yang gendut dengan wajah seperti kepala sekolah di upin dan ipin adalah guru bahasa Inggris sejak Felicia kelas 8 hingga saat ini. Sedangkan yang satu adalah guru bahasa Inggris saat Felicia kelas 7.

Kedua guru pengawas mulai membagi soal dan lembar jawab serta absen kepada setiap siswa - siswi. Keadaan kelas mulai dipenuhi dengan suara berbisik meminta jawaban dari setiap siswa-siswi hanya Felicia yang mengerjakan dengan sunyi senyap karena semua tau bahwa Felicia adalah siswi favorit apalagi dalam bahasa Inggris. Dia terus mengerjakan dengan sunyi tanpa gangguan hingga tak terasa bel pun berbunyi dia segera merapikan alat tulisnya dan bergegas mengumpulkan lalu mengambil tas miliknya.

Kring... Kring... Kring...

Bel pertanda siswa-siswi telah diizinkan pulang berbunyi siswa-siswi mulai berhamburan menuju gerbang sekolah. Felicia melamun memikirkan siapakah pria yang kemarin bersama mamanya hingga lagi-lagi mamanya tak menjemputnya hari ini. Dia tersadar saat ada 2 temennya yang tak lain adalah Neil dan Kevin.

"Woy, cewek cantik kok ngelamun kemasukan baru tau rasa loe, Fel." ucap Neil menggoda Felicia.

"Masuk apa, kang cilok." ucap Kevin sambil menaik turunkan alisnya, sedangkan Felicia masih asik dengan dunianya.

"Kak Feli nggak pulang?" ucap Lutfi yang tidak sengaja lewat. Felicia yang baru tersadar dari lamunannya pun menyadari sejak kapan 3 pria ini dihadapannya ini berada disini.

"Sejak kapan kalian disini?" tanya Felicia sambil memasang wajah terkejut.

"Sejak loe berada di dunia sendiri." ucap Neil gemas mengapa bisa-bisanya ada wanita polos dan sederhana tapi selalu berganti-ganti pasangan seperti Felicia yang setiap berpacaran tidak pernah melakukan apa pun.

"Kenapa kalian kesini?" ucap Felicia sambil memainkan kakinya karena merasa canggung. 

"Gue cuma bilang tadi semeja gue bilang minta no loe dan akun i*******m loe." ucap Kevin sambil mengingat kembali kejadian saat sebelum bel pulang tadi.

"Loe kasih?" tanya Felicia dengan nada dingin dan terkesan datar.

"Iya gue kasih, sorry ya Fel." ucap Kevin merasa tidak enak langsung memberi tau tentang Felicia setelah bulan lalu Felicia dilabrak seseorang yang merupakan teman kelas sebelah.

"Ayolah Fel, loe masih kesel ya gue sama Kevin waktu kasih no loe ke cowok dulu itu." ucap Neil sambil mengingat beberapa bulan lalu yang hanya dibales gelengan kepala Felicia.

"Kak, sepertinya temen gue tertarik banget sama kakak." ucap Lutfi membantu agar Arkan segera dapat mendapatkan kakak kelasnya satu ini.

"Kak siapa nih yang loe maksud disini yang kakak ada 3 orang." ucap Kevin menggoda adik kelasnya ini.

"Kak Fel, maksud gue tentunya," ucap Lutfi menjelaskan.

"Nah gitu dong yang jelas jangan ambigu buat gue tebak loe belok." ucap Kevin membalas Lutfi.

"Belok mana Vin?" ucap Neil bertanya-tanya.

"Belok kanan terus lurus perempatan belok kiri, lurus lagi belok kiri lalu pertigaan belok kanan, kalau udah loe berdua Neil dan Kevin tanya planet Mars di mana kalian tinggal disitu aja ok? Bye gue mau pulang capek." ucap Felicia pamit kepada 3 cowok tadi.

"Jangan lupa bales chat Arkan ya." ucap Kevin dan Lutfi bersamaan yang dibalas anggukan kepala oleh Felicia karena lelah.

Felicia pun menuju ke tempat pemberhentian bus seberang sekolah lalu menunggu bus yang searah dengan rumahnya tidak lama setelah dia menyebrang jalan bus pun datang.

Dia duduk ditempat favoritnya belakang dan ujung dekat jendela. Saat ditengah jalan dia tidak sengaja melihat mamanya dan pria kemarin keluar dari tempat gaun pengantin tidak salah lagi pasti mamanya tidak pulang rumah seperti dulu karena pria ini.

Setelah sampai rumah Felicia segera membersihkan diri, menata buku untuk belajar dan mengistirahatkan diri, otak, dan hati sebentar. Felicia terlalu terlelap dalam tidurnya hingga tidak menyadari bahwa telah jam 6 sore dan mamanya belum pulang.

Setelah mengumpulkan nyawa dia segera turun untuk mengambil minum dan sekalian melihat mamanya apakah sudah pulang atau belum dan ternyata belum pulang. Dia kembali menuju ke kamarnya yang berada di atas untuk belajar dan lalu beristirahat. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ARFESO   87

    Istirahat adalah waktu terbebas untuk menikmati handphone, setelah menyaksikan dan mencermati guru.Seperti kebiasaan tiap hari beberapa murid langsung ke belakang kelas, di bawah kursi atau meja, maupun di bawah papan tulis.Posisi Felicia kini lebih leluasa, bila biasanya dia menjadi sandaran. Maka kali ini dia dapat dengan nyaman tertidur di paha Eylena.Felicia mengernyit kala jarak tiga meja di hadapannya, dia dapat melihat Satya berdiri di samping kursi siswi teman sekelasnya.Tidak-tidak bukan itu yang membuat Felicia curiga, melainkan alasan yang membuat Satya berdiri tanpa jarak."Len, gue boleh nutup mata--"Falisha dan Izora yang baru tiba langsung mengejutkan Felicia yang hendak terlelap. Felicia menatap kesal Falisha, kelopak matanya dibuat perih karena tangan Falisha yang sangat ramah."Tarik perkataan lo kagak!" Felicia memutar bola mata malas, yang dia maksud bukanlah seperti perkiraan Falisha. Felicia tiba-tiba duduk dari tidurannya, dua F meringis kala dahi mereka t

  • ARFESO   86

    Siswa-siswi SMP 1 Negeri Samudera angkatan Felicia telah diberitahukan, bahwa mulai hari ini siswi dapat mengambil masing-masing ijazah. Tapi-tapi dengan catatan sebelum mengambil, harus lebih dahulu melakukan cap tiga jari. Dan apabila memang berhalangan mengambil sendiri, maka diwajibkan lapor pada mantan wali kelas masing-masing."Ci...Fel, ayo ambil ijazah sama gue?"Felicia menurunkan handphone lalu meletakkan pada pangkuannya. Dia mendongak sekilas lalu menggelengkan kepala."Lah masa gue sendiri."Felicia bangkit dari duduk di bawah papan tulis bersama siswi yang lain. Dia mencondongkan badan mencari kebohongan, mengernyit merasa ragu, lalu mengangkat salah satu alisnya."Gue bukan limbad please.""Emang bukan tapi lebih."Satya tersenyum sangat mengesalkan bagi Felicia. Gadis tersebut menginjak kuat-kuat kaki Satya, Satya hendak menjerit dan menunjuk kakinya agar dilepas oleh Felicia.Felicia menggoyangkan kepala ke kanan kiri menikmati ekspresi Satya. Felicia menjulurkan lid

  • ARFESO   85

    Bak sepasang kekasih Felicia mengabaikan Satya yang diam-diam menggenggam tangannya. Bukannya nyaman dan menyetujui tetapi Felicia malas membuang tenaga untuk mendengarkan alasan."Cie Satya dah bisa ikhlasin Nada.""Selamat ya Sat."Felicia spontan melepaskan genggaman tangan Satya secara kasar. Ucapan dari teman sekelas Nada sangatlah tampak bila tengah mengejek.Satya yang melihat bahwa Felicia meninggalkan dirinya, ke perpustakaan lebih dahulu pun menyusul. Teman-teman sekelas Nada yang melihat pun langsung saling berbisik.Satya tampak memedulikan walau dirinya sempat berbalik guna melihat langsung. Satya memilih menahan tangan Felicia yang hendak membuka pintu perpustakaan."Leci!""Jangan teriak," tegur Felicia sembari membelalakkan mata dan menutup mulut Satya.Satya tersenyum puas ternyata Felicia tak sepenuhnya marah. Apabila gadis tersebut marah pasti memilih langsung perpustakaan, ditambah Felicia mengikhlaskan kaos kaki putihnya yang telah tak bersepatu."Apa?""Maafin gu

  • ARFESO   84

    Aneka bazar dari masing-masing kelas SMA Negeri 2 Angkasa berbeda-beda. Ada yang menjual makanan atau minuman, namun beberapa juga menjual aksesoris.Bazar diselenggarakan di lapangan utama, dengan di tengahnya terdapat panggung. Sekolah lain tidak diizinkan untuk memasuki, karena dikhawatirkan hal yang menakutkan."Fel, lo yang nata atau nyuci jamur nih?"Felicia yang baru saja tiba di tenda bagian kelas sepuluh IPS satu, seketika menghentikan langkahnya. Dia bahkan baru tiba setelah merapikan barang-barang di kelas.Izora yang telah menggenggam ember baskom berisikan jamur pun mewakili jawaban Felicia."Kesel Fel?""Nggak kok cuma pengen pukul dikit tapi yang keras."Izora menggelengkan kepala heran, sebenarnya teman-teman kelasnya adalah macam-macam orang dengan sifat hampir sama rata."Ayo keburu Falisha jadi korban berikutnya," celetuk Felicia yang lebih dulu selesai mencuci jamur. Izora menolehkan kepala, sejak kapan Felicia selesai lebih dahulu? Dirinya bergegas menyisihkan ai

  • ARFESO   90

    Felicia menatap ragu handphone-nya, dia ingin melakukan sesuatu namun rasa ragu juga terselip. Dia ingin menghubungi Arkan, guna menanyakan perihal, kejadian kala dirinya ulang tahun yang sebatas ingatan semu-semu."Jangan ngelamun," tegur Kainando kala jalan melewati Felicia.Felicia membelalakkan mata, mengernyit, lalu membuang pandangan merasa kesal. Kainando tertawa gemas, reaksi sama yang dahulu sering dia lihat namun tidak untuk semua orang."Kalau mau balas komunikasi jangan malu-malu kali, Ci."Felicia menoleh kebelakang memastikan siapa yang menegur, setelah mengetahui siapa pelaku pemilik suara dia justru menatap datar Satya."Kenapa lo? Lo pikir gue setan?" "Mirip," balas Felicia seringan angin. Satya membuka mulut lebar seakan hendak mengunyah Felicia. Felicia tak memedulikan Satya, dengan memilih bermain sosial media sedikit memastikan Arkan.Felicia tersenyum kecil kala jawaban yang dicari tak perlu berlama-lama. Tiga puluh menit yang lalu Arkan bersama siswi teman se

  • ARFESO   89

    Felicia meregangkan tubuh yang terasa pegal dan nyeri. Tak hanya sebatas itu saja, melainkan rasa menggigil juga tak kalah. Felicia meraba-raba samping, dia mengernyit kala hanya merasakan tekstur keras. Felicia seketika terbelalak dan terduduk.Dia meringis merasakan nyeri di pahanya. Felicia bergegas menuju ke cermin guna memastikan. Selama menatap cermin Felicia berusaha mengingat-ingat. Ntah dirinya yang pelupa atau bagaimana ingatan terakhir hanya hingga kejutan ulang tahunnya."Non, apakah sudah bangun?"Ntah mengapa kakinya langsung menyuruh ke kamar mandi. Felicia berteriak memberikan jawaban dari dalam."Masuklah Bi!"Bi Arum menekan kenop pintu Felicia perlahan, Bi Arum mengernyit kala jendela kamar tak terkunci. Bi Arum beberapa kali menatap jendela dan pintu kamar mandi bergantian. Dia menggelengkan kepala, tidak-tidak pasti Felicia hanya kelupaan mengunci saja."Non, baju sudah saya siapkan. Apabila sudah Non jangan lupa langsung turun karena ditunggu Den Harn."Felicia

  • ARFESO   88

    Felicia menghela nafas kasar, ulang tahun orang lain terkesan selalu indah. Tetapi tidak baginya karena Oma Rizya dan Opa Adriel tengah mengunjungi paman dan bibi Felicia.Sedangkan Harnefer mengatakan bila menginap di rumah temannya. Felicia sempat menanyakan apakah di rumah Kish, namun Harnefer mengatakan bahwa tidak.Felicia bersandar pada dinding samping jendela merasa bosan. Dia langsung menjerit kala tiba-tiba terdengar bunyi petir.Sepertinya kesialan Felicia kian bertambah, lampu kamar yang semula masih terang benderang berubah menjadi gelap gulita."Bi!""Bibi!""Bi Arum!"Ingin rasanya Felicia berteriak mengumpat melampiaskan kekesalannya. Dia meraba-raba angin mencari jalan keluar.Felicia kesal dengan dirinya sendiri, bisa-bisanya baru teringat bahwa handphone berada di saku piama."Bi Arum!"Baiklah sepertinya Bi Arum telah hanyut dalam alam mimpi, hingga berulangkali teriakan Felicia tak terdengar.Felicia memberanikan diri untuk keluar, guna memastikan apakah benar list

  • ARFESO   Pengumuman

    Hola, halo, hai, assalamualaikum Kakak-kakak readers. Terima kasih banyak yang telah meluangkan waktu untuk membaca cerita Cila. Terima kasih telah menemani Cila dari awal cerita ini. Terima kasih telah memberi banyak pembelajaran secara langsung maupun tak langsung. Author Cila ingin minta maaf sebesar-besarnya dahuluin lebaran nih hehe. Maaf karena seterusnya Cila akan menulis di platform Fizzo. Kedua cerita ini belum tamat, tapi akan Cila buat tamat sampai di sini saja. lanjutan Bab tersedia di Karyakarsa dan Joylada . Ketiga adalah... Jeng-jeng- jeng... Cie nungguin ya. Yang ketiga Cila akan buat AU dengan akun Instagram gadisbungakering. Akun tersebut hanya khusus untuk AU yang Cila tulis. Untuk terkait cerita terbaru di platform di akun thisinfjgirl. Keempat alias terakhir Cila akan berpindah dari genre fiksi remaja. Tema 21+ sikidipap pap akan di promosikan di akun gadisbungakering, thisinfjgirl untuk cerita umum dan aman.Ada yang suka K-Pop? Nah Cila akan nulis cerita it

  • ARFESO   83

    Perkemahan Jumat Sabtu Minggu dilakukan sebagai penanda bahwa semester dua telah mulai berjalan. Perkemahan kali ini akan terasa semakin lama dari perkemahan sebelumnya, karena tiga hari dua malam.Karena kesempatan yang semakin lama dan terbuka lebar, Kainando berniat akan memulai mengawali interaksi lebih baik. Dia harap Felicia tak bagaikan angin yang berhembus, sejenak kencang dan terasa, namun sejenak kemudian terasa hampa."Woy Ando, bantuin angkat tongkat pramukanya please!" Masihkah mengingat dengan siswi yang disuruh Kainando? Ya, tadi adalah seseorang yang sama. Kainando memutuskan pengamatan pada langkah Felicia."Bawa kemana?""KUA (Kantor Urusan Agama) sana kebetulan katanya pak camat perlu buat aduk soto," geram siswa teman beda jurusan Kainando.Dia merasa sepertinya Kainando raganya berada bersamanya, namun pikiran ntah berada dimana. Dia mengayunkan tangan di hadapan Kainando guna menyadarkan."WOY TONGKAT BUAT NYANGGA TENDA!" teriak kakak kelas dua belas dari luar

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status