Share

Bab 47

***

Dingin. Itu gambaran yang tepat untuk malam ini. Lebih dari dingin, Arjuna begitu khawatir. Apakah Satria dan Saka berhasil membawa Raina dan Lia ke rumah sakit. Apakah semua berjalan lancar dan apakah semua baik baik saja. Pikiran itu kini lebih mendominasi daripada perbuatannya beberapa jam lalu. Melayangkan nyawa seseorang. 

Arjuna meringkuk di sudut kamar sel. Dengan tangan menggigil dan dan perih yang begitu menganggu. 

"Arjuna? Ada yang mau bertemu." Panggilan itu. Sudah menjadi panggilan kesekian kalinya. Tadi dia menolak banyak tamu termasuk Mama. Karena dia begitu tidak kuasa menatap mata berkacanya. Mata kecewanya dan sedih yang akan membuat Arjuna semakin merasa bersalah. 

Arjuna pada akhirnya berdiri. Setidaknya mencari udara dari pengap dan dingin ruang tahanan. Arjuna berjalan perlahan, menuju sebuah ruang kecil dengan pembatas kaca di depannya. 

"Lo belum di dakwa dan belum sepenuhnya masuk penjara." Dia

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status