Share

1 :: Jakarta & Bestie ::

Suara gaduh memenuhi ruangan studio salah satu stasiun tv yang terkenal di Jakarta. Terlihat dua wanita sedang bertengkar dan aksi mereka melebihi dari pertengkaran semata.

Arinda menarik rambut wanita yang tidak lain adalah artis yang sedang naik daun saat ini. Pasalnya sepele hanya karena Arinda dari bagian kostum memberikannya kostum yang tidak sesuai dengan warna yang di inginkan wanita itu menghina Arinda dengan segala caci maki. Padahal Arinda sudah mengatakan jika dia tidak di beri tahu oleh tim jika artis tersebut hanya ingin memakai kostum berwarna merah muda.

Artis itu mengatakan jika Arinda hanya sampah dan juga tolol, dia masih diam. Lalu kemudian si artis meminta di belikan makanan dia hanya diam dan menurut, tapi ketika si artis memintanya membuatkan sirup dingin dan kemudian menghinanya lagi dan bahkan menumpahkan air sirup itu tubuh Arinda dia tidak bisa diam lagi.

Emosinya keluar dan Arinda menjambak rambut wanita itu. Mencakar wajahnya dan membuat wanita itu babak belur, ketika perkelahian di hentikan oleh petugas keamanan Arinda di panggil oleh atasannya dan dia tahu dia pasti akan di pecat.

Meski dia tidak rela melepaskan pekerjaannya saat ini dia bisa apa ? Dia hanyalah bawahan dan si artis pasti lebih berharga untuk stasiun televisi itu.

Arinda dengan berat hati keluar dari tempatnya bekerja. Tadinya si artis mengatakan jika dia akan di laporkan ke polisi tapi Arinda yang selalu tau gosip terpercaya di sana mengetahui skandal wanita itu dengan salah satu bos mereka dan dia mengatakan memiliki bukti rekamannya.

"Silahkan laporin gue ! Tapi saat itu juga gue bakal sebarin video terlarang lo sama si bos. Lo paham kan !?" Ancam Arinda dan dia tersenyum puas ketika si artis sombong itu mati kutu karena mengira dia benar-benar memiliki video skandal sang artis.

***

Arinda sedang memasak nasi goreng untuk makan malam dirinya dan teman-teman satu kos yang dekat dengannya.

Gendis, Ela dan Reina adalah tiga wanita yang dekat dengannya. Dia tidak memiliki teman dekat lain selain mereka bertiga.

Arinda tidak mudah bergaul dan saat dia ke Jakarta dan mencari tempat tinggal dengan uang yang pas-pas saja dia bertemu dengan Reina yang sedang berada di halte dan menanyakan tujuannya.

Reina lalu memberitahukan informasi tempat tinggal yang sampai saat ini Arinda tempati.

Selain mereka bertiga Arinda tidak memiliki siapa pun di Jakarta. Sudah bekerja satu tahun pun di stasiun tv tidak membuat Arinda banyak memiliki teman. Hidupnya hanya berputar dengan pergi kerja kembali ke kos dan memasak.

Masak adalah hobinya, dia suka memasak dan terkenal sangat hemat. Tidak pernah sekalipun Arinda mengeluarkan uangnya untuk membeli makanan di cafe warung makan atau sebagainya.

Ketika dia makan di cafe atau restoran pasti ada orang yang memang mentraktirnya. Begitulah Arinda, dia memikirkan harga satu porsi makanan itu bisa dia pakai untuk makan satu harian.

Tapi meski begitu Arinda sangat baik dan perduli kepada tiga teman kos yang dia kenal itu. Bahkan Arinda sudah menganggap mereka sebagai sahabatnya.

Awalnya Arinda memang tidak ingin terlalu dekat dengan keduanya karena dia ke Jakarta berpikir hanya ingin mencari uang dan menabung banyak uang untuk dia bawa pulang ke kampungnya. Membeli lahan untuk bertani dan juga sapi yang banyak, tapi angannya itu tidak semudah dia membayangkan dan alasan Arinda tidak ingin terlalu dekat dulunya adalah karena Ela Nindy dan Reina berpendidikan tinggi alias mereka Sarjana sementara dia hanyalah lulusan SMA dan umurnya yang paling muda diantara mereka.

Namun lambat laun Arinda tahu jika mereka bertiga sangat baik kepadanya dan yang paling penting mereka tulus saat dekat dengan Arinda.

Sebagai wanita yang berasal dari kampung banyak kecemasan dalam diri Arinda ketika dia dekat dengan orang baru, tapi sepertinya dia menemukan artinya kehangatan bersama tiga wanita itu.

Logat batak-nya yang masih sangat khas dulunya juga perlahan hilang karena terbiasa berkomunikasi dengan tiga sahabatnya itu.

Dari Aku-Kau kini menjadi lo-gue, Arinda masih suka tertawa sendiri ketika mengingat dimana dia berbicara bahasa batak namun tidak ada satupun dari tiga wanita itu yang mengerti.

Nasi goreng buatannya pun selesai dan dia menghidangkan di piring masing-masing.

"Jadi lo di pecat ?" tanya Nindy atau yang biasa Arinda panggil Gen.

Arinda mengangguk sambil memasukkan satu sendok nasi ke mulutnya.

"Jadi, beneran lo punya vidio skandal artis itu ?" tanya Ela lagi.

"Enggak !" jawab Arinda dengan santai dan senyuman konyolnya. Reina langsung tertawa dan kemudian Nindy juga Ela tertawa.

"Susstttt udah malam nanti yang lain pada komplain. Enak gak nasi gorengnya ?" tanya Arinda. Dia selalu menanyakan rasa masakannya kepada ketiga wanita itu.

"Enak banget malah," jawab Reina dan yang lain juga setuju.

"Kenapa gak jualan makanan aja lo buat anak-anak kos sini sama sekitar ruko kita aja. Lumayan juga kan buat bertahan hidup selama lo belum dapat kerja," kata Nindy dan Arinda perlahan memberikan senyuman lebarnya.

"MAKASIH YA GEN."

"Astaga suara lo Butet !" ujar Reina dan Ela bersamaan.

Suara Arinda memang tidak bisa dikontrol, suara besar dan jika tertawa dia tidak bisa menahannya.

Bersambung...

Koment dong say... Vote jangan lupa yes...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status