Home / Romansa / Accidentally In Love / Bab 3. Bertemu Kim Tae Min

Share

Bab 3. Bertemu Kim Tae Min

Author: Vie Junaeni
last update Huling Na-update: 2022-12-20 21:27:12

Di sebuah rumah besar di Negara Flower, dua orang pria tampan sedang berbincang-bincang di sebuah kamar luas nan mewah.

 

“Wah, kau keren sekali, Jae!” puji Tae pada kakak sepupunya itu.

 

Pria tinggi 180 cm, bertubuh tegap, kulit kuning langsat, ditambah paras rupawan itu mengenakan pakaian tentara dengan gagahnya. Hari itu, dia memutuskan untuk mengabdi pada negaranya, setelah ia menjalani wajib militer selama dua tahun di negara ayahnya yang juga kakak dari ayahnya Tae.

 

“Iya dong, aku memang selalu keren, kan? Eh, katanya kau mau mendaftar untuk wajib militer juga, apa ibumu sudah tahu?” tanya Jae sambil memandangi tubuhnya di cermin seraya merapikan pakaiannya.

 

“Sssttt ... jangan keras-keras! Aku belum berani bilang pada ibu, tetapi aku sudah menyerahkan formulir pendaftarannya minggu lalu," sahut Tae Min dengan nada suara pelan.

 

“Kau ini aneh, banyak lho yang ingin sepertimu menjadi CEO muda. Tapi, kau malah memilih ikut wajib militer.” Jae terlihat bersungut-sungut.

 

“Daripada saat aku menjadi CEO lalu di jodohkan dengan anak dari rekan bisnis ayah, lebih baik aku mendaftar wajib militer untuk menghindarinya.”

 

Pria muda itu terkekeh sambil minum soda kemasan kaleng di genggamannya.

 

Jae tak habis pikir, pamannya itu memiliki sebuah perusahan besar yang bergerak di bidang telekomunikasi dan terkenal di negara Flower, pasti posisi CEO menggantikan pamannya adalah impian hampir tiap orang yang ingin sukses.

 

Namun, si pria tampan berwajah oriental dengan hidung mancung, rambut cepak, berbadan tegap dan tinggi itu malah menghindarinya. Tae mendengar desas-desus perjodohannya dengan anak dari rekan bisnis ayahnya dan ia tak siap untuk menikah.

 

Sedangkan Jae hanyalah anak seorang tentara yang ayahnya sudah gugur dalam medan perang membela negaranya saat dia berusia lima tahun. Kemudian pria itu diasuh oleh orang tua Tae karena setahun setelah kepergian ayahnya, ibunya juga meninggal akibat depresi berlebihan.

 

“Kau memang bodoh Kim Taemin, hidup enak sudah menanti mu malah kau ingin menjadi tentara sepertiku.” Jae memukul kepala sepupunya dengan bantal sofa yang diambilnya.

 

“Kurang ajar kau Kim Jaehyung, awas kau, ya!” Tae mengejar Jae yang langsung berlari saat hendak memukulnya.

Kedua pria itu bukan hanya sepupu, tetapi mereka sudah seperti anak kembar yang saling menjaga dan bergantung satu sama lain sejak kecil. Tae begitu bangga memiliki kakak sepupu seperti Jae yang selalu ada untuk membelanya.

 

*

 

Di Rumah Sakit Kota.

 

Sudah setahun Vanesha menjadi perawat magang di rumah sakit itu. Prestasinya yang meningkat semakin membuat Nathan bersimpati bahkan jatuh hati pada gadis itu.

 

Nathan berusaha mendekati gadis pujaannya itu, akan tetapi Jane selalu datang menghalanginya.  

 

“Sepertinya Kak Nathan menyukaimu, apa kau tau itu?" tanya Jane sambil menata rambut Vanesha yang terasa halus di tangannya. 

 

“Tenang Jane, Nathan bukan tipeku.”

 

“Serius?”

 

“Serius!”

 

“Janji ya, kau tak akan mengambilnya dariku.”

 

Pinta Jane.

 

“Janji.”

 

Vanesha memeluk gadis manis yang sudah menjadi sahabatnya setahun belakangan ini.

 

Tok, tok!

 

Pintu kamar asrama kedua gadis itu  terketuk oleh Maria rekan yang satu bagian saat magang.

 

“Ada apa, Maria?” tanya Vanesha saat membuka pintu kamarnya.

 

“Tuan Jones ingin kau menemuinya ke ruangannya," ucap Maria lalu pergi dari hadapan Vanesha.

 

“Ada apa ya Tuan Jones memanggilmu?” tanya Jane.

 

Vanesha hanya menaikkan kedua bahunya lalu bergegas menuju ruangan Tuan Jones.

 

Di ruangan Tuan Jones.

 

“Selamat siang, Tuan Jones, Maria bilang kau memanggilku kesini.”

 

 Vanesha masuk ke dalam ruangan Tuan Jones.

 

Pria paruh baya itu mempersilakan gadis itu untuk duduk.

 

“Kau yang bernama Vanesha?” tanyanya.

Gadis itu mengangguk dengan sopan sambil tersenyum.

 

“Iya, itu saya.”

 

“Tolong baca penawaran ini!"

 

Tuan Jones menyodorkan map biru ke hadapan Vanesha.

 

Gadis itu  membuka map tersebut dan membaca beberapa kertas yang terlampir di dalamnya. Di sana tertulis bahwa ia masuk dalam program pertukaran pelajar ke Negara Diamond untuk memperdalam ilmu mengenai perawatan dan kesehatan lebih lanjut.

 

“Apa kau bersedia, Nona Vanesha?” tanya Tuan Jones.

 

Mengingat ia sangat membutuhkan uang, maka gaji yang akan dia dapatkan selain uang saku dan tunjangan lainnya itu sangat membuatnya tergiur.

 

“Iya, baiklah saya bersedia,” sahut Vanesha dengan penuh keyakinan.

 

"Namun, sebelum kau mulai berangkat ke sana, aku ingin kau mengikuti Suster Maria yang akan bertugas membantu korban tsunami di Blue Beach," ucap Tuan Jones.

"Baik, Tuan."

*

 

Vanesha terbang menuju kota Blue Beach bersama Suster senior bernama Maria. Meski berat bagi Jane untuk melepas sahabatnya saat di bandara tapi ada rasa senang di hatinya karena menjauhkan gadis pujaan Kak Nathan itu darinya.

 

Sesampainya di kota tujuan, Vanesha disambut oleh Sandra di bandara. Tubuh gadis itu, terlihat sangat sempurna. Tubuh moleknya yang aduhai dengan dada berukuran besar serta kulit putih mulus membuat Vanesha sangat iri memandangnya.

 

“Kalian yang bernama Vanesha dan Maria?” tanya Sandra.

 

Vanesha dan Maria mengangguk bersamaan.

 

“Ayo ikuti aku! Oh iya, perkenalkan nama aku Sandra rekan kerja kalian.”

 

Wanita itu mengulurkan tangannya dan disambut hangat oleh Vanesha dan Maria bergantian.

 

Setibanya di tandu darurat, Sandra langsung menjelaskan tugas pada Vanesha dan Maria serta rombongan perawat lainnya dari tiap rumah sakit yang akan membantu. Para perawat itu langsung bersiap untuk bergabung dengan perawat lainnya untuk menolong para korban gempa dan tsunami.

 

Saat menolong para korban, Vanesha tak sengaja menabrak seorang tentara berwajah oriental yang bertugas di wilayahnya.

 

“Are you okay?” tanya pria yang bertuliskan Kim Taemin pada name tag di dada kirinya.

 

“I am okay, i am sorry because i didn't see you," ucap Vanesha.

 

“Oh, its okay, can I know your name, my name is Tae,” ucap pria itu seraya menyodorkan tangan pada gadis yang baru dijumpainya itu.

Senyum manis gadis itu membuat hati Tae bersemangat untuk mengenal gadis itu lebih jauh.

 

“My name? Oh, Hi! I am Vanesha."

 

“Vanesha, apa kau bisa membantuku di sini?” teriakan Sandra membuat Vanesha segera berlari menghampirinya dan meninggalkan Tae saat itu juga.

 

“Namamu Vanesha rupanya, kenapa kau menggemaskan seperti itu, sih?” gumam Tae sambil memandangi Vanesha yang menjauh.

 

Seorang anak laki-laki berusia kurang lebih tujuh tahun terlepas dari orang tuanya saat gempa susulan berlangsung, kepalanya terluka parah saat atap rumah menimpanya. Tae menyelamatkan anak itu dan membawanya anak tersebut ke sebuah tenda darurat untuk bantuan medis.

 

Tae bertemu dengan Vanesha kembali untuk menolong anak tersebut. Tiba-tiba, salah satu tentara datang ke tenda tersebut mencari Sandra.

 

“Apa Sandra ada? Tanganku terluka, nih," ucap seorang tentara yang sengaja melukai tangannya demi bertemu Sandra.

 

“Aku saja yang obati," sahut Maria perawat senior berusia empat puluh tahun yang juga bertugas bersama Vanesha. 

 

"Hmmm, tidak jadi deh, nanti saja sakitnya," ucap tentara itu lalu pergi.

 

"Huh, dasar aneh, pasti dia berpura-pura sakit supaya bisa bertemu Sandra yang seksi. Padahal aku juga tak kalah seksi, ya kan Vanes?" tanya Suster Maria.

 

Vanesha tertawa mendengar penuturan wanita itu yang sedang menggerutu kesal seraya mengobati luka anak tadi. Tae makin terpesona kala melihat senyuman gadis di hadapannya itu.

*****

To be continued.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Accidentally In Love   Bab 156. Akhir yang Indah

    Bab 156 AIL GN.Cassie tersenyum lebar menatap putrinya melahap dengan rakus ASI untuknya. Bayi mungil itu menghisap dengan kekuatan penuh. Seakan dia tidak diberi makan selama di dalam kandungan."Aku sangat mencintaimu," bisik Tae Min di telinga sang istri.Cassie menoleh dengan senyum lebar di wajahnya. Sang suami lalu mengecup sekilas bibir merah itu, lalu dielusnya dengan sayang puncak kepala sang putri yang masih belum kenyang menghisap susu ibunya."Aunty, Uncle!" Pekikan itu menyertai masuknya seorang anak perempuan kecil. Min Ju datang dan langsung berlari menghampiri tempat tidur Cassie."Hai, Sayang! Ayo, sapa adik barumu," perintah Tae Min mengacak-acak rambut Min Ju kecil. Usianya hampir menginjak tiga tahun, tetapi Min Ju sangat cerdas dengan perkembangan di atas rata-rata anak seusianya."Mana Mom dan Dad-mu?" tanya Cassie."Ada di bawah. Aunty mau gendong dedek bayi," pinta Min Ju. "Belum boleh sayang, nanti jatuh. Ummm, sini gendongnya dekat aunty di pangkuan aunty,"

  • Accidentally In Love   Bab 155. Melahirkan Kembali

    Bab 155 AIL GNSatu tahun berlalu, Cassie tengah mengandung."Aku mau jalan ke taman, ya." Cassie mengusap punggung Tae Min."Ayo, aku temani." Tae Min bergegas menyelesaikan pekerjaannya."Tak usah, aku sendiri saja. Kau urus saja pekerjaanmu di sini!" perintah Cassie.Cassie lantas meraih sweater merah lalu keluar menuju taman. "Baiklah, nanti aku segera menyusul!" seru Tae Min.Sesampainya di taman setelah Cassie berjalan sekitar dua ratus meter penuh semangat. Maklum saja, kandungannya sudah menginjak bulan ke sembilan, dan sang dokter kandungan memintanya agar sering berjalan agar mempermudah persalinan."Hai kucing! Duh, lucu banget sih kalian!" Cassie menyapa para hewan peliharaan yang sedang bermain di taman bersama tuannya."Halo, Nyonya Cassie!" sapa Tuan Tom, penjaga taman yang berusaha menghindari kejaran si golden retriever milik Nyonya Katarina itu."Hahaha, hati-hati, Tuan Tom! Wah, lucu banget sumpah." Cassie tertawa dengan puasnya melihat Tuan Tom yang dikejar oleh a

  • Accidentally In Love   Bab 154. Kematian yang Ditunggu

    Bab 154 AIL GNYoo Na kembali dengan menyembunyikan penyakitnya. Ia meminta Jaehyung dan Vanesha tak usah menjemputnya. Wanita itu kini menyesal dan berjanji akan mengubah sikapnya lebih baik lagi. Namun, Vanesha merasa kondisi Yoo Na semakin kurus dan memprihatinkan.Hati itu, Vanesha bertemu dengan Yoo Na di sebuah kedai buah. Yoo Na bekerja di sana. Wanita itu menyambut Vanesha yang datang dengan Jimin dan Min Ju. "Halo, Tante Yoo Na!" sapa Min Ju dengan bahasa cadelnya."Halo, anak cantik! Tante punya semangka yang besar untukmu. Kau pasti akan menyukainya," ucap Yoo Na."Terima kasih, Yoo Na. Maaf, apa aku boleh tanya sesuatu padamu?" tanya Vanesha. "Tentang apa?" "Apa kau sakit? Kenapa kau tampak pucat dan sekarang sangat kurus?" tanya Vanesha lagi."Aku hanya banyak pikiran tak enak makan. Kau tahu kan kalau aku banyak hutang, hehehe," sahut Yoo Na asal."Ayolah, kau tidak bohong kan?" "Tidak! Aku tidak bohong. Eh, ke mana Jimin?" tanya Yoo Na."Ya Tuhan, tadi dia ada di sa

  • Accidentally In Love   Bab 153. Penyesalan

    Bab 153 AIL GNYoo Na dirawat di rumah sakit di Kanada untuk pemulihan. Wanita itu sudah bisa berjalan. Sementara itu, Vanesha dan Jaehyung memilih untuk pulang. Saat seminggu sebelum kepulangan Yoo Na nanti, baru mereka akan datang menjemput.Sebulan setelah operasi, kondisi Yoo Na malah mengalami kemunduran. Namun, ia meminta Professor Rudolf untuk menyembunyikannya. Keesokan harinya sang profesor meminta Yoo Na bertemu dengan Dokter Scott Travis. Sang profesor curiga dengan hasil tes lab darah milik Yoo Na. Dokter Scoot langsung mengecek kondisi kesehatan dan penyakit AIDS yang ternyata diidapnya. Dokter begitu terkejut melihat kondisi Yoo Na. Wanita itu begitu sangat kurus dan berat badannya turun sekitar sepuluh kilogram selama di Kanada. Dokter Scott meminta Yoo Na untuk meminum obat dan makan secara teratur walau agak kurang begitu baik ketika pertama kali beradaptasi dengan cuaca dingin Kanada. Dokter meneliti lebih lanjut dan ia merasa semakin cemas karena hasil tes darah y

  • Accidentally In Love   Bab 152. Operasi Yoo Na

    Bab 152 AIL GNMalam itu sebelum Jaehyung membawa Yoo Na menemui Professor Rudolf, ia memasak pasta dan daging asap. Sementara Jaehyung membuat cokelat panas untuk menghangatkan tubuh.Sheila juga sudah datang untuk menjemput. Vanesha memintanya untuk bergabung makan malam dulu sebelum berangkat lagi ke rumah sakit. Wanita itu setuju. Selama makan malam, Sheila menanyakan kegiatan Jaehyung dan Vanesha saat di festival. Keduanya menceritakan dengan penuh antusias sampai membuat Yoo Na cemburu."Apa kita sudah selesai? Ayo, kita temui profesor!" ajak Yoo Na yang sengaja menghentikan perbincangan ketiga orang di hadapannya."Aku sudah selesai, sih. Ya sudah mari kita berangkat!" sahut Sheila.Jaehyung dan Vanesha akhirnya mengangguk setuju. Mereka merapikan piring makan malam dulu dan membersihkannya sebelum berangkat.Sheila membawa rombongan Yoo Na langsung menuju Rumah Sakit Kanada. Professor Rudolf sudah menunggu mereka. Sang ahli tersebut menjelaskan kalau Yoo Na memiliki peluang y

  • Accidentally In Love   Bab 151. Menikmati Kanada yang Dingin

    Bab 151 AIL GNMusim dingin di Kanada berarti ini adalah waktu untuk beberapa festival dan acara terbesar dan paling populer di negara itu untuk membuat Kanada dan pengunjung menikmati cuaca dingin.Cuaca dingin dan salju dari bulan November hingga Maret adalah kenyataan yang tak terhindarkan dan menjadi penyumbang utama bagi identitas dan karakter nasional negara itu.Selama tujuh belas hari setiap tahun, biasanya dimulai pada akhir pekan terakhir bulan Januari dan berlanjut selama dua minggu berikutnya, Kota Quebec, hidup dengan kegembiraan di bawah nol. Karnaval musim dingin terbesar di dunia, Québec Winter Carnival, telah menjadi sorotan di kalender acara Quebec sejak tahun 1894 dan telah memberi Quebeckers dan ribuan pengunjung alasan untuk merayakannya selama musim salju yang dingin dan bersalju.Vanesha memeluk lengan kekar Jaehyung dengan erat. Wanita itu kedinginan, tetapi ia sangat senang sekali. Bahkan Vanesha berharap mereka bisa kembali berlibur sambil membawa anak-anak n

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status