Share

15. Ketemu di Sana

Pagi itu, penampilan Rumi sudah terlihat rapi. Dengan setelan blazer merah muda dan celana kerja berwarna hitam, sangat membuat penampilan Rumi tampak menawan. Namun, perasaannya masih saja resah terkait ucapan Dandi tadi malam.

Selama Rumi menghilang dari peredaran, ia sangat membatasi pergerakannya. Terlebih, tempat tinggal Rumi saat ini berada di perkampungan yang hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki. Jarak antara kantornya dengan kosannya pun hanya membutuhkan waktu 15 menit dan itu pun Rumi berangkat melalui jalan tikus yang bebas hambatan.

Karena itulah, selama ini tidak ada siapa pun yang bisa menemukan di mana posisi Rumi.

“Sudah mau berangkat?” Dandi tidak jadi meneruskan langkahnya menuju dapur, saat melihat Rumi baru saja keluar dari kamarnya. “Pagi-pagi begini?”

Rumi mengangguk pelan penuh keraguan dan rasa cemas. Ia menghampiri Dandi, sembari menggenggam erat tali tas kerjanya.”"Saya sudah buatin sarapan. Bekal makan siangnya Mas Dandi juga sudah di meja makan.”

“Teru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
Rafa makin agresif, Dandi jadi posesif, Qai ada aja akalnya entah rencana apalagi dan dari semua itu Rumi yg dibikin pusing.. .........
goodnovel comment avatar
evisabel
ya ampun moga cowoknya si Dandi, tapi tapi blm tau juga deng wkwkwk
goodnovel comment avatar
Reni
Rafa ngegas terus ya.. aduh jgn sm Rafa deh kasihan tuh bininya. udah paling bener Rumi sm Dandi aja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status