Share

16. Berteman

“Rafa otewe ke …” Dandi lantas menunjuk sedan hitam, yang baru saja berhenti di depan rumahnya. Memberitahu pada Qai yang juga baru sampai di rumah Dandi. “Aku sebenarnya sudah malas ngeladeni iparmu itu, Qai. Tapi dia rupanya keras kepala.”

Setelah melihat sedan hitam tersebut, Qai kembali beralih pada Dandi. Awalnya, Qai tidak ingin ikut campur dengan permasalahan Rafa, Hera, dan Rumi. Namun, setelah Qai memikirkannya lagi, Qai merasa memiliki tanggung jawab dengan kondisi Hera, pun dengan Glory saat ini. Karena itulah, Qai tiba-tiba tidak setuju jika Rafa ingin melepas semua yang telah menjadi tanggung jawabnya.

“Rumi ngapain?” tanya Qai.

Dandi mengendik. Tidak melepas tatapannya pada sosok Rafa yang baru keluar dari mobil. Pria itu bisa langsung memasuki rumahnya, karena Dandi tidak menutup dan mengunci pagar setelah kedatangan Qai. Lagi pula lingkungan di perumahan Dandi termasuk sangat aman, meskipun hampir-hampir tidak ada interaksi antar tetangga di sana.

“Sore,” sapa Dandi
Kanietha

Berteman saja, yaaa ~~~

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Reni
Pintar jg ni calon duda, berteman, secara kalo berteman kan bisa aja ketemuan tiap hari kagak ada yg salah, kan teman. nah, slama ini kan Rumi menghindari Rafa, krn Rafa yg terlalu ngejar dan ngumbar perasaannya, nah, kalo sekarang dgn dalih kata berteman bebas dong ngedeketin lg..
goodnovel comment avatar
evisabel
mas Dandi suka masakannya mbk Rumi, lama2 suka juga suka sama orangnya yg masakin wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
Nury
yok bisa yok dan ..jadi benteng garda depannya rumi..wkwkw rafaa pasti punya rencanaaa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status