Beranda / Rumah Tangga / Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku / 31. Harena Gagal Memanasi Cindya

Share

31. Harena Gagal Memanasi Cindya

Penulis: Lapini
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-04 10:26:21

Cindya menoleh saat mendengar suara ketukan sepatu heel yang mendekat ke arahnya, sebelah alisnya terangkatnya saat melihat penampilan adiknya yang cukup untuk menggoda kaum hawa. Seketika atensinya teralihkan, menatap suaminya yang sedang memperhatikan Arlantio yang sedang makan.

Cindya menyunggingkan senyum miringnya tetapi hanya satu detik, karena di detik selanjutnya ia tersenyum manis ke arah Harena yang kini berdiri di sisi kirinya, di sisi kanannya ada Arlantio, sedangkan Dharmatio berada di sisi kanan Arlantio,

“Hai semuanya,” sapa Harena dengan lembut dan sopan, ia memberikan paperbag coklat itu kepada Cindya yang menerima dengan raut wajah bingung. “Aku tadi mampir beli dimsum, buat Mbak sama buat keponakan aku yang tampan,” ocehnya, diakhiri dengan terkekeh.

Arlantio hanya menoleh singkat, dan kembali memperhatikan sarapannya yang tersisa di atas piring dihadapannya saat ini. Menurutnya, nasi goreng buatan bundanya itu lebih enak untuk dipandang dibandingkan harus memperhat
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   57. Kedekatan Ibu dan Anak Pertamanya

    “Maaf ya, baby. Kemaren istriku tidak bisa ditinggal, sepertinnya saat ini juga aku tidak bisa lama-lama, ada meeting dan aku harus hadir,” ujar Dharmatio dengan suara pelan, memainkan rambut wanita yang sedang bersamanya saat ini.“Mas baru dateng loh, aku masih kangen,” ucap wanita itu dengan nada bicaranya yang manja, mendongak untuk bertemu tatap dengan kedua mata Dharmatio yang sedang menatapnya. “Memangnya tidak bisa diundur jadwalnya?” lanjutnya, kedua matanya seolah berbicara ‘please’.Sayangnya, Dharmatio bukan pria yang menyalurkan seluruhnya untuk wanita. Ia bisa tegas, dan tahu mana yang harus diprioritaskan. Bujuk rayu, tatapan yang seperti anak kucing itu tidak akan membuatnya mengindahkan atau meng-iya-kan.Pria itu menggelengkan kepala, “Maaf ya, Harena. Tidak bisa. Meeting ini penting, dan sudah dijadwalkan dari seminggu yang lalu. Jadi tidak bisa diundur seenaknya, lagipula Mommy ikut andil.”Harena berdecak kesal setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Dharmatio, i

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   56. Cindya Berbohong

    Dharmatio menggigit bibirnya, melangkah mondar mandir di kamarnya dengan kening yang mengkerut, alis bertaut. Obrolannya dengan Arlantio tadi siang benar-benar membuatnya terus berpikir hingga tengah malam.Kedua matanya memperhatikan wanita yang tertidur menghadap ke box bayi yang berada di celah antara ranjang dan lemari.“Kecerdasan kamu nurun ke Arlan, Cindya. Tidak mudah untuk dibohongi, tetapi aku harus melakukannya. Maaf kalau nanti kamu tersakiti,” monolognya dengan suara pelan, menghela nafas lalu menyugar surai panjangnya.Pria itu memilih untuk pergi dari kamar, ia melangkahkan kakinya ke rooftop rumahnya yang jarang disinggahi olehnya. Ruang terbuka, tanpa orang lain yang menemani, memang itu yang diinginkan oleh Dharmatio supaya pikirannya lebih terbuka dan tidak terburu-buru dalam bertindak.Dharmatio duduk di salah satu bangku yang ada di rooftop, mengeluarkan sebatang rokok dari bungkus rokok yang ia simpan dalam saku. Entah sejak kapan dirinya menjadi perokok aktif, ya

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   55. "Panikk?"

    “Di block? Sialann. Dharma sialann. Kamu sedang mempermainkanku?”Harena mengerang kesal, ia melempar benda pipih itu ke atas ranjang, ke sisi kirinya. Nomornya baru saja diblokir oleh Dharmatio, setelah dirinya mengirim pesan kepada kakak iparnya itu terkait pertemuan besok.Wanita itu duduk di ujung ranjang dengan kedua mata yang menatap tajam cermin yang memantulkan dirinya. Alis bertaut, bibir merah menyala itu menyunggingkan senyum villain, tangan yang mencengkram kuat ujung ranjang, dress berwarna putih yang sengaja memperlihatkan bahunya.Harena tidak tahu jika Dharmatio akanj menghabiskan waktu dengan keluarga kecil pria itu, ia hanya tahu Dharmatio akan menemuinya hari ini setelah dua hari kemarin intens, bahkan dirinya dan kakak iparnya itu melakukan hubungan layaknya suami-istri.Jika mengingat itu, senyum di kedua sudut bibir wanita tidak bisa ditahan. “Memang, pesona aku lebih menggoda dibandingkan istrimu yang tidak seberapa itu,” monolognya, seolah cermin itu adalah Dha

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   54. "Pesan dari Pak Budi."

    Cindya menaikkan sebelah alisnya saat Dharmatio berdiri setelah menerima panggilan suara. Kecurigaannya mulai muncul, sebelumnya sang suami tidak pernah menjauh darinya kalau mendapatkan telfon.Suara Arlan yang sedang terkekeh membuat perhatian wanita itu teralihkan, setidaknya masih ada Arlantio dan Echa yang membuat isi kepalanya buyar. Benar kata Bunda, apapun yang terjadi dalam rumah tangganya, anak harus tetap menjadi prioritas.“Abang senang banget sepertinya. Memangnya adek ngapain tadi?” tanyanya, membuat putranya menaikkan pandangan dan bertemu dengannya. Ia mengulas senyum saat kedua mata Arlantio tertuju kepadanya.“Tidak. Adek sedang tidur, tetapi bibirnya bergerak, jadinya terlihat lucu,” oceh Arlantio, menoleh memperhatikan bayi perempuan yang sedang tertidur di box bayi.Sesuai dengan permintaan bocah laki-laki itu, mereka hanya menghabiskan waktu di rumah, setidaknya kehangatan dan kebahagiaan tetap didapatkan oleh mereka. Bahagia tidak harus keluar rumah, menghabiska

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   53. "Aku benci adiknya bunda."

    Cindya memperhatikan layar tabnya, hanya bersama dengan putrinya yang sedang tertidur di box bayi. Ia sedang memperhatikan sebuah video yang memperlihatkan suaminya menarik Harena pergi dari lobby kantor, hingga suaminya itu masuk ke dalam mobil yang sama dengan Harena.Video itu ia dapatkan dua hari yang lalu, satu jam setelah kejadian.Clek!Suara knop pintu kamar mandi yang digerakkan, membuat Cindya segera mematikan layar tabnya dan menyimpannya di dalam laci meja nakas sisi kirinya. Wanita itu tersenyum kepada seorang pria yang mendekat kepadanya hanya dengan handuk yang melilit di pinggang.“Kamu wangi banget, mau ketemu sama talent?” tanya Cindya setelah indra penciumannya mengendus aroma sabun yang masih menempel pada tubuh suaminya.“Aku hari ini dirumah, jagain kamu, Echa sama Arlan,” ucap Dharmatio, mengecup puncak kepala istrinya sebelum akhirnya memilih baju yang akan digunakan saat ini.Cindya memperhatikan punggung suaminya yang lebar, kalau kata genz ‘punggung peluk-ab

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   52. Harena itu tidak baik

    Harena tersenyum menatap Dharmatio yang berdiri dengan wajah dingin dan datar, tetapi itu tidak membuatnya ketakutan, justru membuatnya semakin terpesona.Harena menopang tubuhnya dengan kedua tangan ke belakang tubuh, berpose seperti wanita nakal yang siap untuk disantap oleh tuannya.Memang gila.“Kamu bawa aku ke sini karena kamu tergoda sama aku kan, Mas?” ucap wanita itu dengan senyum menggoda, menatap kedua mata Dharmatio yang sedang menatapnya.“Maumu apa?” Pertanyaan singkat yang diberikan oleh Dharmatio senakin membuat Harena menyunggingkan senyum nakal.Harena beranjak, lalu berdiri dihadapan Dharmatio yang hanya terpaku memperhatikannya, bahkan sekalipun ia mengalungkan kedua tangan di leher Dharmatio, pria itu tetap hanya terdiam.“Mau kamu, Mas,” ucap Harena dengan suaranya yang sexy, menyunggingkan senyumnya, lantas menurunkan pandangannya menatap bibir Dharmatio yang sangat menggoda.“Aku gapapa kok kalau dijadikan yang kedua,” tambahnya.Dharmatio tersenyum miring, ked

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status