Share

Bab 18

"Tadi, terjadi sedikit insiden," jawabnya santai. Aku tahu, pasti tadi dia main jambak-jambakan dengan tetangga.

Wanita bar bar satu ini, sudah bisa di tebak. Aku juga ketularan dia, bar barnya.

"Oh, ya sudah."

Kami kembali mengerjakan tugas dengan tenang. Tak sia-sia aku mengizinkan Karin tinggal di sini. Ada gunanya juga dia.

Tak terasa, sudah jam lima sore. Saking sibuknya bekerja, sampai lupa waktu.

"Aku, ke warung dulu, ya. Mau cari lauk untuk nanti sore," pamitku pada Karina yang masih memasukkan baju kedalam karung.

"Oke!"

"Mau makan sama apa, malam ini?"

"Arsik ikan mas."

"Ya, udah. Aku pergi dulu."

Tidak perlu menggunakan sepeda motor. Karena warung yang berjualan sayuran dan berbagai jenis ikan, tidaklah jauh. Hanya seratus meter dari rumah.

Kebetulan arahnya sebelah kiri, jadi bisa sekalian melihat tetangga baru, tak tahu diri itu.

Tapi, rumahnya tampak kosong. Entah kemana pemiliknya. Aku terus berjalan melewatinya.

"Kak Butet! Beli ikan mas dua ekor!" seruku pada pemilik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status