Share

Bab 121

Auteur: Shana
Selir Terhormat pingsan dan dibawa pulang ke Paviliun Dharma Senja.

Setelah diberi terapi akupunktur oleh tabib kekaisaran, Selir Terhormat tidak kunjung siuman.

Yohan tampak khawatir. Tabib kekaisaran berkata, "Kaisar, Nyonya belum sembuh dari luka yang begitu parah. Wajar kalau kekurangan darah. Itu bukan masalah besar, hanya perlu istirahat ...."

Di Istana Rubi.

Nabila duduk di depan cermin perunggu dan melepas tusuk konde satu per satu.

Sambil melayani Nabila, hati Sifa tetap cemas.

"Yang Mulia ... Yang Mulia benaran tidak terluka?"

"Kudo itu terlalu kuat. Yang Mulia benaran tidak perlu memanggil tabib kekaisaran?"

Detik berikutnya, Sifa menyadari kesalahannya.

Jika benar-benar memanggil tabib kekaisaran dan menemukan ada luka, bukankah Ratu ketahuan?

Ekspresi Nabila tenang. Kedinginan menghiasi matanya.

"Jangan beri tahu siapa-siapa tentang keikutsertaanku dalam duel."

Sifa segera mengangguk.

"Baik! Yang Mulia!"

Sifa tahu apa yang seharusnya dikatakan dan tidak.

Tak lama kemudian,
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (7)
goodnovel comment avatar
liza aryessi29
semakin seru ceritanya
goodnovel comment avatar
Neneng
sampai berapa bab Sikh
goodnovel comment avatar
Hinda Ninda
kapan tamatnya, bab nya terllu banyak
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1523

    Nadine menatap Lukas dengan cemas."Apakah kamu merasa tidak nyaman tinggal di sini?""Atau aku telah melakukan sesuatu yang membuatmu merasa tidak nyaman?"Nadine segera memeluk Lukas dengan erat, seolah-olah tidak ingin membiarkannya pergi.Lukas merasa tidak berdaya.Dia melepaskan tangan Nadine, lalu meletakkan kedua tangan di bahu Nadine dan mendorongnya menjauh dengan lembut."Aku merindukan keluargaku di Negara Naki.""Aku sudah datang ke Kerajaan Puanin untuk waktu yang lama dan mengkhawatirkan situasi orang tuaku."Nadine memberi saran. "Kalau kamu mengkhawatirkan mereka, aku bisa utus orang untuk jemput mereka ke sini. Untuk apa kamu pergi ke sana jauh-jauh?"Lukas berkata dengan tidak senang setelah mendengar ini."Lebih baik aku yang menderita daripada membiarkan orang tuaku menderita. Ini adalah kebajikan seorang anak.""Yang Mulia, tolong setujui hal ini."Tidak disangka Lukas memanggilnya "Yang Mulia" secara pribadi, terlihat jelas betapa jauhnya hubungan mereka saat ini

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1522

    "Apakah Nini terluka?" tanya Vincent dengan cemas.Terdapat banyak orang yang berlalu lalang di jalanan, jadi Lukas memberi saran agar mereka mencari kedai teh untuk membicarakan hal ini.Di dalam ruang pribadi kedai teh.Vincent terlihat sangat khawatir."Aku dengar Nini dan Tuan Muda dari Kediaman Perdana Menteri bertengkar ....""Nini tidak terluka, dia adalah anak yang pintar. Pihak lain tidak melukainya dan juga tidak berani menyerang Putri Mahkota," kata Lukas dengan tenang."Kenapa bisa seperti ini? Nini adalah anak yang patuh, dia bukanlah jenis anak yang akan suka melakukan kekerasan. Apakah Nadine .... Salah, Yang Mulia sibuk dengan urusan pemerintahan jadi dia tidak mendidik Nini dengan baik?"Vincent sangat memedulikan pendidikan putrinya.Waktu itu dia setuju memberi Nini pada Nadine karena merasa dia tidak bisa membesarkan Nini dengan baik.Hanya saja, saat ini Vincent sangat menyesal karena tidak bisa menemani Nini tumbuh besar.Vincent sama sekali tidak bisa melakukan a

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1521

    Nini berkata dengan tergagap."Ibu, aku tidak melakukan apa pun. Aku cuma bertengkar ...."Melihat Nini tidak ingin mengakui perbuatannya, Lukas berkata."Dia pukul putra Nyonya Evelyn sampai hidungnya patah.""Separah itu?" ujar Nadine dengan terkejut.Nini baru berusia 6 tahun, bagaimana dia bisa sekuat ini?Saat ini, Nini berusaha untuk membela dirinya."Bukan seperti itu. Dialah yang lemah, hidungnya patah saat dia terjatuh di tangga. Ibu, aku tidak sengaja melakukannya. Dialah yang mengejekku karena aku tidak sekuat dia!"Lukas menggelengkan kepalanya."Tidak peduli bagaimanapun juga, kamu tidak boleh pukul dia."Kalau Nini adalah anak kandungnya, Lukas pasti akan memarahinya.Hanya saja, Nini bukanlah anaknya dengan Nadine. Jadi sedikit sulit untuk mendidiknya.Nadine tidak langsung memarahi Nini, dia bertanya pada Lukas."Selain hidung yang patah, apakah masih ada luka yang lain?""Sisanya adalah luka luar."Nadine mengangguk."Benar juga, ini adalah perkelahian antara anak keci

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1520

    Orang yang berjalan paling depan adalah Selir Nita, keponakan Ibu Suri. Selain Ratu, dia adalah selir dengan pangkat tertinggi di dalam istana."Aku memberi salam pada Ibu Suri! Aku dengar Yang Mulia Ratu dan kedua Pangeran sudah kembali ke istana, jadi aku datang ...."Selir Nita langsung berhenti bergerak saat melihat kedua pangeran.Dia melihat mereka berdua sedang duduk di pangkuan pengasuh, lalu memegang sendok dan memasukkan makanan ke dalam mulut mereka."Tidak disangka para Pangeran sudah bisa makan sendiri!" Selir Nita merasa sedih dan juga terkejut.Astaga!Apa yang telah dia lewatkan!Ibu Suri berkata di dalam hati, 'Huh! Muncul lagi satu orang yang hanya mengetahui Ratu dan Pangeran sudah kembali ke istana, tapi melupakan Kaisar.'...Di dalam aula.Yohan masih mengenakan pakaian biasa saat duduk di singgasananya.Meskipun seperti itu, hal ini sama sekali tidak bisa menutupi kemuliaan seorang kaisar.Dia mendengar laporan dari para pejabat dengan ekspresi serius.Setelah ke

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1519

    Aldo membenci dirinya sendiri karena tidak melakukan tugasnya dengan baik, serta tidak mengucapkan kata-kata yang baik di depan Nyonya Fiona.Di tengah rasa bersalah dan penyesalannya, Aldo berkata."Pangeran, Hamba turut bersedih!"Pangeran Rio tiba-tiba mengangkat kepalanya untuk menatap Aldo.Fiona adalah orang yang dingin dan tidak memiliki perasaan, sedangkan Aldo adalah orang yang bodoh.Apakah tidak ada orang yang bisa diandalkan di sisinya!"Setelah kamu pergi ke Klan Namrian dan bertemu dengan Fiona, apa yang dia katakan padamu?"Pangeran Rio curiga jika ucapan Aldo-lah yang membuat Fiona bertekad untuk bercerai dengannya.Hanya saja, Aldo benar-benar tidak bersalah."Pangeran, Hamba sama sekali tidak bilang apa pun. Nyonya langsung kasih surat perceraian pada Hamba!"Aldo berkata dengan ekspresi serius dan tidak bersalah.Pangeran Rio berkata di dalam hatinya, 'Tidak bilang apa pun? Bukankah ini adalah letak permasalahannya!'Dia tertawa dengan marah."Aku minta kamu pergi ke

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1518

    Fiona memang belum benar-benar memikirkan apakah dia akan pergi ke perbatasan selatan atau tidak.Dia sudah lama menulis surat cerai, tetapi belum sempat mengirimkannya.Karena itu, secara hukum mereka masih suami istri.Namun di dalam hatinya, mereka sudah seperti orang asing.Jika bertemu kembali, apa gunanya?Husain mencoba membujuknya, "Kakak Senior, wilayah selatan Naki sangat dekat, meskipun kamu pergi ke sana pun tidak akan mengganggu kabut beracun di Klan Namrian, 'kan? Kalau begitu, kenapa harus menyiksa dirimu sendiri? Kamu masih muda, punya suami dan anak ...."Fiona menatapnya tajam."Kamu begitu ingin aku tinggalkan Klan Namrian, ada maksud tersembunyi apa?"Wajah Husain langsung berubah, sangat merasa tidak adil."Kakak Senior! Aku ini benar-benar memikirkanmu!""Bagaimana bisa kamu curiga aku berniat jahat?""Jangan-jangan kamu curiga aku ingin merebut posisi Raja Serangga Beracun? Ampun deh, aku tak sanggup! Hanya kamu satu-satunya yang bisa mengendalikan itu!"Bukan se

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status