Share

Bab 1387

Author: Shana
Saat melihat Pangeran Rio, hati Fiona yang sebelumnya mengambang akhirnya menjadi tenang.

Fiona tidak merasakan kebahagiaan karena pertemuan kembali setelah lama berpisah. Yang ada di pikirannya hanyalah gurunya dan para saudara seperguruannya.

Dia segera berteriak ke arah Pangeran Rio.

"Selamatkan mereka!"

Mata Pangeran Rio yang tadi hanya tertuju pada Fiona, barulah dia menyadari keberadaan orang lain.

Sambil berjalan mendekat dan mengangkat Fiona, dia memerintahkan para pengikutnya, "Cepat selamatkan mereka!"

Sebenarnya tanpa perintah pun, para pasukan elite saat itu juga sudah mulai menyelamatkan orang dan memeriksa tempat kejadian.

"Mohon Yang Mulia Pangeran membawa dulu Nyonya Fiona keluar dari tempat ini," ujar pemimpin pasukan elite, Jenderal Rahman.

Ini adalah markas manusia obat, mungkin masih ada bahaya yang tersembunyi.

Aldo juga merasa tempat ini tidak aman untuk berlama-lama, segera mengawal Pangeran Rio dan Nyonya Fiona keluar dari markas tersebut.

Fiona bertahan sampai
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1397

    Kota Faruna.Pangeran Marcus dari daerah Quezo, bersantai dengan nyaman di kediaman kerajaan.Para istri dan selir di dalam kediaman merasa sangat gembira melihat dia kembali dengan selamat.Mereka belum tahu bahwa dia bekerja sama dengan para manusia obat, dan semuanya menangis padanya."Pangeran, beberapa hari ini kami benar-benar ketakutan! Manusia obat itu sangat mengerikan!""Pangeran, di dalam Kota Faruna juga ada banyak manusia obat, kami mempertahankan gerbang kediaman dengan sekuat tenaga, baru bisa menggagalkan niat mereka. Kota Faruna ini sudah tak layak ditempati lagi!"Pangeran Marcus tidak sabar menyela ucapan mereka."Sudah, sudah, jangan menangis lagi! Sekarang aku sudah kembali, para manusia obat itu takkan berani datang kemari!"Lalu dia bertanya lagi, "Apakah semuanya di kediaman baik-baik saja?"Nyonya Sabina buru-buru menjawab."Melapor pada Yang Mulia, semuanya baik.""Sekarang Anda sudah kembali, kami semua akhirnya punya sandaran."Pangeran Marcus memandang seke

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1396

    Menjelang fajar, Nabila dan Neil kembali ke ruang bawah tanah.Yohan menunggu sampai mata hampir rabun, bahkan sampai Wirano tidur dan bangun kembali.Melihat Nabila kembali dengan selamat, barulah hatinya benar-benar tenang."Kenapa pergi begitu lama?" tanya Yohan dengan nada peduli sekaligus menyalahkan.Nabila melepaskan kantung air di pinggangnya.Kali ini Nabila dan Neil keluar dari ruang bawah tanah, bukan hanya untuk menyelidiki keadaan luar, tetapi juga sekalian mengambil air.Bagaimanapun, manusia tak bisa hidup tanpa minum.Di salah satu kantung air itu, dia menyimpan obat yang dicuri dari dalam tenda.Wirano sangat bersemangat."Kalau kita sudah punya obat ini, bukankah kita bisa keluar dari sini?"Nabila menggeleng."Tak semudah itu.""Pertama, obat ini tidak cukup untuk semua orang. Kedua, obat ini harus diminum setiap hari baru bisa berfungsi."Wirano langsung mengusulkan, "Kalau begitu, biar Kak Senior saja yang keluar duluan!"Yohan tidak setuju.Sudah pasti dia ingin s

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1395

    Di malam hari, Nabila meninggalkan ruang bawah tanah untuk menyelidiki keadaan di luar.Neil mengikuti sepanjang jalan, mengingat dengan baik pesan Kaisar, dia harus melindungi sang Ratu.Namun, baru saja keluar dari ruang bawah tanah, terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, Neil tersandung sesuatu dan suara itu menarik perhatian satu manusia obat.Dia terbelalak, secara naluriah ingin menyerang, tetapi takut menimbulkan suara yang malah mengundang lebih banyak manusia obat.Saat pikirannya kacau, Nabila tiba-tiba muncul, menusukkan satu jarum perak kepada manusia obat. Manusia obat itu seakan membeku, tak bergerak sama sekali.Neil masih ketakutan, memegang dadanya.Kaisar berharap dia melindungi Ratu, siapa sangka malah sang Ratu yang melindunginya ....Nabila sendiri tidak merasa Neil tidak berguna.Menghadapi manusia obat ini, membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri, itu wajar.Nabila memberi isyarat pada Neil, mengingatkannya agar berhati-hati.Anehnya, malam ini justru sangat te

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1394

    Kelopak mata Ibu Suri berkedut hebat."Apa itu manusia obat? Apa yang terjadi di kota perbatasan?"Putri Agung juga merasa jantungnya berdebar kencang, perasaannya tak enak, seperti mendapatkan firasat buruk.Pelayan istana itu menjawab dengan hati-hati."Seluruh kota perbatasan penuh dengan manusia obat. Yang Mulia Kaisar sedang melakukan inspeksi di perbatasan, tetapi sampai sekarang belum ada kabar. Para pejabat di istana depan sudah panik dan sedang terburu-buru mengirim orang ke perbatasan ...."Wajah Putri Agung berubah menjadi pucat.Kalau itu benar, maka ini adalah bencana besar!Kota perbatasan adalah wilayah yang dulu diserahkan oleh Kerajaan Jaming kepada Negara Naki. Sejak awal, mereka tidak benar-benar setia pada Negara Naki.Mengandalkan pejabat dan rakyat di sana untuk melindungi Kaisar Negara Naki? Itu tidak mungkin.Masalah manusia obat ini pasti sudah mereka rencanakan diam-diam sejak lama, menunggu Kaisar masuk ke dalam perangkap!Kalau begitu, mereka pasti tidak aka

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1393

    "Melapor, Jenderal! Beberapa hari ini tiba-tiba muncul banyak manusia obat, beberapa kota perbatasan sudah jatuh!"Begitu mendengar kabar ini, Jenderal Jordi merasa punggungnya langsung dingin.Bukankah kasus manusia obat sudah berakhir?Kenapa bisa muncul lagi?Jangan-jangan ini ulah Kerajaan Verto?"Ada kabar tentang Yang Mulia Kaisar dan Ratu?" tanya Jenderal Jordi pada pengintai yang bertugas menyelidik.Pengintai menjawab ...."Manusia obat mengamuk di mana-mana, sementara semua gerbang kota kini tertutup rapat. Aku khawatir Yang Mulia Kaisar dan Ratu dalam bahaya."Beberapa jenderal lain di dalam tenda mulai mengusulkan pendapat."Jenderal Jordi, kita harus kirim pasukan untuk menyelamatkan Yang Mulia Kaisar dan Ratu!""Jenderal, mereka pasti punya pengawal, kemungkinan besar sudah selamat dari bahaya. Kita sebagai pasukan perbatasan, seharusnya berfokus untuk menjaga wilayah!""Benar, Jenderal! Melihat situasi ini, manusia obat pasti akan sampai ke perbatasan. Kita harus berwasp

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1392

    Dorado tidak menyangkal dugaan Pangeran Marcus."Benar. Para manusia obat di luar sana, semua adalah hasil kerja aku dan Kak Jairus."Pangeran Marcus memandang Zosimus, yang sekali lagi memberi salam kepadanya."Hamba telah lama mengagumi Yang Mulia, kini mendapat kesempatan untuk mengabdi kepada Anda ....""Tunggu dulu kalian!" Pangeran Marcus memotong ucapan Zosimus.Zosimus secara refleks memandang Dorado.Terlihat jelas, dia bertindak atas perintah Dorado.Dorado tetap tenang. "Yang Mulia masih ada pertanyaan?"Wajah Pangeran Marcus tampak gelap."Tuan Dorado, selama aku dipenjara, apa kamu di luar sibuk mengurus manusia obat itu?"Sudut bibir Dorado sedikit terangkat.Dasar sosok yang tak tahu mana yang penting. Di saat seperti ini masih saja mempermasalahkan kenapa dia tidak segera diselamatkan?"Yang Mulia, ini karena aku kurang pertimbangan, membuat Anda menderita."Zosimus segera membantu menjelaskan."Yang Mulia jangan salahkan Tuan Dorado. Masalah manusia obat sangat besar,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status