Yohan mengkhawatirkan keselamatan Nabila. Bahkan jika Pangeran Rio menghentikan kudanya, tekad Yohan tidak tergoyahkan sedikit pun.Dengan satu sentakan kaki ke perut kuda, kuda itu segera berpacu.Pangeran Rio tidak bermaksud untuk menghindar.Di saat genting, Fiona berlari mendekat dan menariknya.Namun, bahkan tanpa Fiona, kuda yang ditunggangi Yohan melenceng dan pas melewati posisi di mana Pangeran Rio awalnya berdiri.Kuda itu menerbangkan debu tanah ke mana-mana.Di tengah tatapan terkejut semua orang, Wirano segera melompat ke punggung kuda dan duduk di belakang Yohan. Mereka menunggangi kuda bersama.Dafka dan para pengawal rahasia juga segera menyusul.Pangeran Rio terbengong untuk waktu yang lama.Fiona memanggilnya."Rio, kamu terlalu gegabah tadi!"Apakah Pangeran Rio tidak tahu betapa Kaisar Yohan peduli pada Nabila?Pangeran Rio perlahan menoleh dan menatap Fiona.Hatinya perih saat melihat wajah Fiona yang rusak parah.Pangeran Rio mengangkat tangannya dan ingin mengelu
Hanya tersisa tali di tempat di mana Dorado diikat sebelumnya.Pangeran Rio merasa sangat bersalah."Ini salahku!"Nabila tidak menyalahkan siapa pun.Situasinya rumit pada saat itu, tidak ada yang bisa menjamin semuanya berjalan sempurna.Apalagi, penyelamatan Dorado adalah hal tak terduga.Nabila berjongkok untuk memeriksa jejak-jejak di sekitarnya dan menemukan beberapa jejak sepatu. Akan tetapi, jejak itu bukan milik Pangeran Rio, melainkan milik beberapa orang.Jelas bahwa ada seseorang yang menyelamatkan Dorado setelah Pangeran Rio pergi. Arah jejak sepatu menuju ke arah tenggara.Nabila berkata dengan suara berat."Sepertinya dari Kerajaan Verto."Belum terlambat untuk mengejar sekarang.Nabila segera menaiki kuda. Sebelum pergi, dia berpesan pada Pangeran Rio, "Antar Kaisar dan yang lain kembali dengan selamat!"Lalu, Nabila mencambuk kuda dan berpacu.Pangeran Rio berdiri di tempatnya sambil mengernyit.Tidakkah terlalu riskan membiarkan Ratu mengejar seorang diri?Pada akhirn
James mendorong Yohan dengan sekuat tenaga."Kaisar, mereka datang!"Baru setelah mendengar teriakan James, mata Yohan yang menatap ke atas diarahkan ke bawah.Lalu, Yohan melihat sosok yang familier itu.Itu adalah Nabila. Tidak akan salah!Namun, Nabila tidak seharusnya kembali.Di dalam mata Yohan, ada kegembiraan karena bersatu kembali, juga ada kekhawatiran akan keselamatan Nabila.Tatapan Yohan hanya tertuju pada Nabila. Dia sama sekali tidak memperhatikan bahwa Pangeran Rio juga datang.Mereka datang dengan menunggang kuda."Jalan!"Sambil mencambuk kuda, Nabila berlari ke arah Yohan dengan kecepatan yang sangat tinggi.Setelah itu, tanpa basa-basi, bahkan tanpa berhenti, Nabila membungkukkan badan dan mengulurkan tangannya.Yohan secara refleks mengulurkan tangan. Lalu, dia ditarik Nabila ke atas kuda dan mendarat dengan sempurna di belakangnya.Seketika itu, Yohan memeluk erat pinggang Nabila dan mengubur wajahnya ke leher Nabila."Kenapa kamu kembali? Apakah kamu tahu betapa
Fiona memasukkan Raja Serangga Beracun ke dalam tubuhnya, baik dia ataupun Dorado menderita rasa sakit yang luar biasa.Rasa sakit itu menusuk hingga ke sumsum tulang, seolah semua tulang dalam tubuh telah patah dan tersusun kembali.Rasanya seperti kulit dan daging sedang diregangkan terpisah, banyak hal aneh meluncur masuk melalui celah hingga mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa.Fiona langsung merasakan kulitnya mulai membengkak.Sangat gatal dan perih.Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menggaruk dan berteriak kesakitan.Nabila dan Pangeran Rio bergegas maju.Fiona meringkuk, memunggungi mereka sambil berteriak."Jangan mendekat!"Mereka berdua adalah orang yang paling Fiona sayangi.Dia tidak ingin mereka melihatnya seperti ini.Pangeran Rio berhenti dengan linglung dan wajahnya penuh kesedihan.Tenggorokan Pangeran Rio tercekat, dia hanya menatap Fiona dengan pasrah dalam diam.Nabila mengambil kantong air dari pinggangnya, bergegas melangkah maju dan membantu Fiona men
Sorot mata Nabila penuh dengan niat membunuh.Seolah Nabila berada di medan perang, membunuh seperti orang gila dan membuat orang merinding.Dorado kehilangan kekuatan karena serangan telapak tangan itu.Fiona segera menyusul, melilitkan cambuk di leher Dorado dan menariknya kembali.Wajah Dorado memucat dan dia mencoba mengulurkan tangan untuk melepaskan diri dari cambuk yang mencekik lehernya.Namun pada saat berikutnya, Nabila mematahkan kedua tangannya.Darah beracun itu langsung memercik di tanah, beberapa tetes membasahi wajah Nabila. Akan tetapi, dia tidak bergeming dan bahkan tidak mengedipkan mata.Fiona terkejut."Menjauhlah! Darahnya beracun!"Nabila tahu.Namun dia tidak lagi merasa khawatir.Justru karena tahu darah Dorado beracun, Nabila tidak memotong tangannya selama pertempuran di kota karena takut kalau dia dan Yohan tanpa sengaja terkena racun.Namun sekarang Yohan sudah terkena racun, jadi apa yang harus Nabila takuti?Dorado tidak bisa berkata apa-apa lagi karena r
Api membakar kota itu. Dorado mengendalikan para manusia obat, memblokir gerbang kota untuk mengepung Nabila dan Yohan.Dorado berdiri di luar kota dan berkata dengan dingin."Manusia obat tidak akan menggigit kalian, tapi bisa menghalangi jalan kalian untuk bertahan hidup.""Setelah hari ini, kalian dan kota ini akan menjadi abu!"Setelah berkata demikian, Dorado berbalik dan api di belakangnya begitu ganas hingga membuat awan di langit memerah.Di dalam gerbang kota.Para manusia obat itu seolah linglung dan menyerbu ke arah Nabila dan Yohan, langsung menghalangi jalan mereka.Yohan belum berubah menjadi manusia obat, hanya merasakan tubuhnya panas.Dia mendorong Nabila. "Pergi!"Yohan tahu kalau sendirian, Nabila pasti bisa melarikan diri.Namun Nabila tidak bisa meninggalkannya.Dia mencoba menggendong Yohan di punggung dan api membakar Kota Faruna, mengubahnya menjadi tungku.Asap tebal mengaburkan pandangan.Tiba-tiba seseorang menarik lengannya."Serahkan saja Kaisar padaku!"Na