Share

Bab 1654

Author: Shana
Laba-laba raksasa itu seolah-olah "terbangun". Cakarnya menopang tubuhnya, menunjukkan sekian banyak tabung panah dan tong mesiu di bawah perutnya ....

Nabila terdiam sejenak. Tatapannya mengarah ke atas pada benda yang makin membesar itu.

"Nabila!" Yohan menarik Nabila menjauh. "Ayo pergi dari sini!"

Tempat ini sangat ganjil.

Dafka segera memerintahkan para pengawal, "Bawa Kaisar dan Ratu keluar!"

Di tengah kekacauan, mata Tenji yang bersinar terang tertuju pada laba-laba raksasa itu. Dia bergumam sendiri.

"Rupanya, itu bukan benda mati ...."

Bam!

Diiringi suara keras, asap keluar dari perut laba-laba raksasa itu.

"Itu beracun! Lari!"

Sekelompok orang itu meninggalkan pusat kendali bawah tanah dan naik ke makam Kaisar Loni, lalu menutup pintu masuk yang menuju ke pusat kendali.

Untungnya, meski menegangkan, tidak ada yang terluka.

Setelah keheningan yang lama, James berucap dengan suara rendah.

"Aku pernah dengar ... konon senjata yang dibuat oleh Keluarga Kitana dilapisi baju besi se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1655

    Wajah Tenji tampak sangat tenang.Tenji berdiri di sana dan menatap Yohan."Racun manusia obat berasal dari Pencarian Keabadian."Sorot mata Yohan berubah muram.Tenji tersenyum tipis."Apakah Kaisar tidak ingin hidup bersama Ratu selamanya?""Kalau begitu, mohon dengarkan kata-kataku. Teruslah menaklukkan negara-negara dan mempersatukan dunia."Ucapanya seolah-olah membawa kekuatan mistis yang mampu menghilangkan akal sehat orang lain.Wirano terbengong."Kak Yohan, apa yang sedang dia bicarakan? Apa dia, sudah gila?"Apa maksudnya dengan keabadian?Nabila berjalan ke depan dan meraih tangan Yohan, lalu berbisik padanya, "Apa kamu percaya akan keabadian yang dikatakannya atau kehidupan fana yang telah kita alami bersama?"Yohan tersadarkan seketika. Sorot matanya berubah tajam.Kemudian, Yohan menggenggam tangan Nabila. Nada suaranya penuh keteguhan."Tenji, kamu ini monster! Aku harus membunuhmu!"Tenji tidak menyangka Yohan begitu keras kepala.Para prajurit mengepung Tenji, tak sab

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1654

    Laba-laba raksasa itu seolah-olah "terbangun". Cakarnya menopang tubuhnya, menunjukkan sekian banyak tabung panah dan tong mesiu di bawah perutnya ....Nabila terdiam sejenak. Tatapannya mengarah ke atas pada benda yang makin membesar itu."Nabila!" Yohan menarik Nabila menjauh. "Ayo pergi dari sini!"Tempat ini sangat ganjil.Dafka segera memerintahkan para pengawal, "Bawa Kaisar dan Ratu keluar!"Di tengah kekacauan, mata Tenji yang bersinar terang tertuju pada laba-laba raksasa itu. Dia bergumam sendiri."Rupanya, itu bukan benda mati ...."Bam!Diiringi suara keras, asap keluar dari perut laba-laba raksasa itu."Itu beracun! Lari!"Sekelompok orang itu meninggalkan pusat kendali bawah tanah dan naik ke makam Kaisar Loni, lalu menutup pintu masuk yang menuju ke pusat kendali.Untungnya, meski menegangkan, tidak ada yang terluka.Setelah keheningan yang lama, James berucap dengan suara rendah."Aku pernah dengar ... konon senjata yang dibuat oleh Keluarga Kitana dilapisi baju besi se

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1653

    Untuk berjaga-jaga, James mengamati laba-laba raksasa itu dengan saksama.James awalnya hanya bergurau. Tak disangka, benar-benar ada benda itu di dalam pusat kendali.Ketika orang-orang memegangi obor barusan, James berdiri di samping dan melihat sekilas saja.Begitu mendekat, James dengan jelas melihat bahwa laba-laba raksasa itu memiliki cangkang besi, dan "organ dalam"nya terbuat dari kayu.Adapun "mulut" yang menyembunyikan buku catatan itu, belum terlihat mekanismenya.James mengambil buku catatan itu dan memberikannya pada Nabila. Lalu, dia lanjut mengamati laba-laba raksasa.Nama "Melinda Kitana" tertera pada halaman pertama buku catatan.Kelihatannya, itulah nama dari pemilik buku catatan, juga nama dari wanita pada lukisan dinding.Melalui buku catatan itu, Nabila memahami keseluruhan ceritanya.Lebih dari lima ratus tahun lalu, dunia dilanda kekacauan dan perang.Pada waktu itu, Keluarga Kitana masih tinggal di sebuah desa yang damai. Mereka kemudian dibantai, hanya menyisak

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1652

    Sekelompok orang itu melintasi lorong, dan ada sebuah pintu lagi di depan.Pintu ini tidak setinggi dan sebesar pintu perunggu di luar, hanya seukuran pintu normal. Pintu itu dilengkapi dengan tiga kunci mekanisme, yang semuanya sudah terbuka.Jelas bahwa itu dibuka oleh Tenji saat datang ke sana sebelumnya.Tenji berjalan di depan dan langsung mendorong pintu itu.Nabila menduga bahwa di dalamnya ada lubang kuburan lagi, tetapi ternyata adalah sebuah ruang yang luas.Ruang seterang siang hari ....Selain Tenji, semuanya tampak kaget dan takjub.Dengan melewati pintu itu, seakan-akan memasuki dunia yang lain.Langit biru dan awan putih membentang tak berbatas, serta ada padang rumput luas di bawah. Tak jauh dari sana, terdapat sebuah rumah kayu.Semua itu terlihat sangat nyata.Akan tetapi, jika dilihat dengan cermat, dapat ditemukan bahwa sebagian besarnya adalah ilusi.Langit di dalam ruang itu sebenarnya adalah kubah yang dilukis dengan teknik luar biasa oleh seniman.Menciptakan il

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1651

    Ketika Nabila hendak menjawab, Yohan tiba-tiba menggenggam tangannya untuk menghentikannya.Lalu, Yohan berjalan ke depan sambil menatap lurus pada Tenji."Tenji, tidak perlu memprovokasi hubunganku dengan Ratu.""Aku tidak membunuhmu sekarang bukan untuk mendengarkan omong kosongmu.""Apa kamu sudah menemukan pusat kendali 'jaring laba-laba'?"Jaring laba-laba' merupakan suatu berkah, sekaligus malapetaka.Yohan tidak ingin jaring laba-laba menjadi senjata ampuh bagi negara lain untuk pemberontakan.Oleh karena itu, Yohan perlu memahaminya. Jika bisa dikendalikan dan digunakan untuk dirinya sendiri, itu hasil terbaik. Jika tidak, lebih baik dihancurkan saja!Untuk menemukan 'jaring laba-laba', mungkin perlu kontribusi Tenji.Bagaimanapun, 'jaring laba-laba' dibuat oleh leluhur Keluarga Kitana.Tenji adalah satu-satunya orang yang paling memahami 'jaring laba-laba' di dunia ini.Wirano pun paham.Tidak heran Yohan membawa ribuan pasukan, termasuk urusan panah tadi, dan tidak langsung m

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1650

    Di belakang Yohan ada ribuan pasukan.Nabila termangu sejenak.Apakah Yohan akan kembali ke Negara Naki?Tenji menatap Yohan dan tiba-tiba tertawa sinis."Kaisar Yohan, apakah di hatimu, dunia ini tidak lebih penting dari seorang wanita?""Kaisar seharusnya tidak berada di sini.""Sayang sekali ...."Yohan fokus menembakkan anak panah.Tenji tidak mengelak. Anak panah itu mendarat di depan kakinya, hanya beberapa sentimeter darinya.Tenji menatap Yohan dengan sorot mata dingin sambil mengarahkan pedangnya ke Nabila."Kaisar Yohan, kamu benar-benar kalah dengan Kaisar Loni.""Aku seharusnya sudah membuat keputusan ini untukmu sejak lama."Nabila bertanya dengan suara dingin, "Kamu ingin membunuhku demi Kaisar?"Sorot mata Tenji berubah muram."Apa masih perlu ditanyakan?""Melihat Kaisar Yohan muncul di sini, apa kamu masih tidak menyadari betapa besar hambatanmu baginya?"Wirano merentangkan satu lengan di depan Nabila."Kak Nabila, mundurlah. Hati-hati dengan orang gila ini!"James ju

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status