Di luar penjara kerajaan.Nyonya Riana memegang buku rahasia di satu tangan, dan obor di tangan lainnya.Dengan lantang dia berteriak ...."Johny! Barang yang kamu cari ada padaku!""Ayah! Maafkan anakmu yang tak berbakti, sampai Ayah harus menggantikan aku menanggung dosa!"Saat Johny keluar, dia langsung melihat buku di tangan Nyonya Riana. Dari sampulnya, memang tampak seperti buku yang hilang darinya.Jangan-jangan, Tuan Kido memang tidak bersalah?Johny berpura-pura lembut, membujuk dengan sabar ...."Istriku, itu bukan barang pribadiku, melainkan titipan dari Kaisar. Serahkan kembali padaku, maka Ayah akan selamat ...."Tatapan Nyonya Riana penuh kebencian.Andai saja adiknya, Eric, tidak memberitahunya identitas asli Johny dan tentang wanita simpanan di luar sana, dia pasti masih saja tertipu, mengira dirinya punya suami yang baik.Ternyata, Johny sama saja seperti kebanyakan lelaki: kejam dan tak setia.Demi ambisinya, siapa pun bisa dia korbankan!Namun, kenapa bahkan anak kan
"Dulu, yang seharusnya dikirim ke Negara Naki itu adalah kamu."Wajah Nyonya Riana langsung berubah drastis.Dia langsung berdiri dengan suara keras, menatap Eric dengan marah."Maksudmu, yang seharusnya mati waktu itu adalah aku? Eric, kamu benar-benar berhati kejam! Pantas saja selama ini, kamu dan Ayah bersikap dingin padaku, ternyata kalian menganggap akulah penyebab kematian Kak Risa!""Kenapa? Aku ini bukan anak kandung Ayah? Aku ini bukan kakak kandungmu? Kenapa semua kesalahan harus ditimpakan padaku!""Kakak sendiri yang rela menggantikan aku menjadi mata-mata di Negara Naki, aku tidak memaksanya!"Eric menatapnya dengan kecewa."Aku menyebutkan ini bukan untuk menyalahkan kamu. Aku hanya ingin kamu tahu, Johny tidak pernah bersungguh-sungguh padamu. Dia itu orang yang bisa memanfaatkan siapa saja!""Dorado pun mati karena dimanfaatkan olehnya!""Kalau saja dia tidak menyimpan niat gila itu, Dorado pasti bisa tumbuh seperti anak-anak biasa, tanpa beban, tanpa duka ....""Cukup
Di paviliun utama, dalam kamar samping."Kamu kenapa bisa ...." Zerito menatap Nabila dengan bingung.Ini 'kan paviliun utama kediaman Keluarga Yanata, tempat tinggal kakek Zerito.Nabila menjawab dengan singkat dan jelas."Soal kakekmu, apakah ada hubungannya dengan buku catatan itu?"Zerito mengangguk."Sejauh ini dari informasi yang kami dapat, memang begitu.""Tapi, sebenarnya apa isi buku itu?"Nabila merendahkan suara."Buku itu mencatat asal mula racun manusia obat. Mungkin dicuri dari Johny.""Jadi begitu!" Zerito cukup terkejut.Lalu dia menatap Nabila dan bertanya, "Kenapa kamu bisa muncul di sini, dan untuk apa mencariku?"Namun, kemudian Zerito teringat hal lain yang lebih mendesak. Ratu bahkan bisa menyuruh pelayan kepercayaan kakeknya. Jangan-jangan, memang kakeknya yang menugaskan dia ke sini?Banyak pertanyaan berkecamuk di kepala Zerito.Belum sempat Nabila buka suara, Zerito langsung teringat satu hal penting lainnya."Yang Mulia Putra Mahkota, apa dia bersamamu?"Nab
Di tengah kepanikannya, Wirano tiba-tiba memikirkan sebuah rencana."Bagaimana kalau kita menyalin isi buku ini dan mengembalikannya? Bukankah dengan ini Tuan Kido tidak akan disalahkan!"Nabila menggelengkan kepalanya."Tidak bisa.""Tuan Kido pasti juga pernah berpikir seperti ini, begitu Johny menyadari bukunya hilang, dia pasti akan memperketat pertahanannya. Mengembalikan buku itu sama saja seperti cari mati.""Selain itu, buku ini bisa disalin jika isinya hanya tulisan. Aku sudah lihat buku ini, isinya sama sekali tidak bisa disalin dengan mudah.""Setidaknya terdapat ratusan bahan obat yang tertulis dalam buku ini, apalagi sebagian besar bahan obat itu adalah obat yang langka. Karena tanaman ini berhubungan dengan obat penawar, maka tidak boleh sampai muncul kesalahan. Sangat sulit untuk menggambar semuanya dengan tepat, apalagi dalam waktu yang singkat."Wirano berkata dengan cemas, "Apa yang harus kita lakukan? Apakah kita hanya bisa diam saja melihat Tuan Kido disiksa sampai
Beberapa tabib berkumpul, lalu berdiskusi dengan sengit, bahkan sampai ada yang hampir bertengkar.Yohan tidak mendengar dan memahami ucapan mereka dengan jelas.Dia bertanya pada Wirano."Apa isi buku itu?"Wirano berkata, "Tuan Kido bilang buku itu mungkin mencatat sumber racun manusia obat.""Apa!" Yohan berkata dengan ekspresi serius.Saat ini Jonas juga berdiri dengan terkejut, dia segera menghampiri para tabib."Para tabib, apakah buku ini bisa membantu kalian membuat obat penawar lebih awal?"Hanya saja semua tabib sedang sibuk berdiskusi, mereka tidak memedulikan Jonas.Mereka berkerumun dan mendorong Jonas keluar.Tentu saja para tabib tidak mendengar ucapannya.Jonas, "?"Setidaknya dia adalah putra mahkota, 'kan?Kenapa mereka mengabaikannya?Wirano menatap Yohan sambil tersenyum."Kakak Seperguruan, kali ini aku sangat membantu kalian, 'kan?"Yohan mengangguk dengan datar."Hm, aku akan kasih penghargaan padamu setelah kembali ke Negara Naki."Wirano berkata dengan ragu-rag
Para pengawal masuk ke dalam dan mengepung Tuan Kido.Orang yang memimpin memberi salam padanya."Tuan Kido, kami semua menerima perintah dari Kaisar. Maafkan kami!"Tuan Kido berkata dengan tenang."Kalian tidak perlu bawa orang sebanyak ini untuk menangkapku.""Tuan!" Pelayan kepercayaan Tuan Kido terlihat ragu-ragu untuk bicara.Tuan Kido segera meliriknya.Pelayan itu langsung paham, dia diminta untuk mengurus kediaman ini dan juga Tuan Muda Wirano.Tidak lama kemudian, Tuan Kido dibawa keluar oleh para pengawal.Tuan Kido sangat bekerja sama, tidak melawan ataupun bertanya.Anak-anaknya berada di luar halaman.Ekspresi Eric terlihat sangat serius."Ayah! Apa yang telah Anda lakukan?"Ayah telah berusaha dengan keras dan memberi kontribusi yang besar, Kaisar tidak mungkin menangkapnya tanpa alasan.Nyonya Riana datang meskipun tidak puas dengan sikap dingin ayahnya.Dia bertanya pada para pengawal itu."Kenapa kalian menangkap ayahku!"Pengawal yang memimpin berkata dengan keras."