Tidak lama kemudian, para dayang berhasil menemukan Mirna.Lebih tepatnya mereka berhasil menemukan Mirna yang berusaha melompat ke dalam sumur untuk bunuh diri.Untung saja mereka tiba tepat waktu dan berhasil menolongnya.Seluruh tubuhnya basah kuyup, lalu bergumam, "Aku tidak berguna ... ini semua salahku. Aku adalah orang yang tidak berguna."...Kamar tidur pemimpin kerajaan.Plak!Nadine menampar Yumba dengan tatapan yang tajam."Siapa yang suruh kamu bilang hal itu padanya!""Kamu hampir mencelakainya!"Yumba langsung berlutut di lantai dan menampar wajahnya sendiri."Ini semua salah aku ... aku pantas mati!"Nadine mengingat hubungannya dengan Yumba selama ini, jadi dia membantunya untuk berdiri secara pribadi."Yumba, aku anggap kamu sebagai teman dekatku. Ada banyak hal yang tidak diketahui oleh Ibu dan Kakak, cuma kamu yang tahu.""Tapi kamu malah mengkhianati kepercayaanku, bagaimana mungkin aku tidak marah?"Yumba semakin merasa bersalah, rongga matanya bahkan langsung mem
Pada tengah malam, Yumba datang untuk menepati janjinya.Mirna bertanya dengan khawatir, "Apakah Nadine ... menyembunyikan sesuatu dariku?"Sejak Yumba berkata seperti itu di pagi hari, Mirna tidak bisa menahan diri untuk memikirkan banyak hal.Raut wajah Yumba terlihat sangat serius.Dia membawa Mirna ke tempat yang sepi terlebih dahulu.Setelah memastikan tidak ada orang di sekitar, Yumba baru berkata dengan suara yang rendah."Penjara ....""Setiap kali suasana hati Yang Mulia buruk, dia akan pergi ke penjara."Mirna bertanya dengan cemas, "Untuk apa pergi ke penjara?"Yumba mengingat adegan yang dia lihat. Pupilnya membesar, lalu tanpa sadar ingin mual.Mirna segera menepuk punggungnya."Yumba, ada apa denganmu?"Begitu mendongak kembali, mata Yumba berkaca-kaca.Mirna sangat khawatir saat melihat ini, tapi dia juga sangat ingin mengetahui apa yang terjadi di dalam penjara.Yumba menenangkan dirinya, lalu berkata dengan suara yang serak."Ada banyak penjahat yang dikurung di dalam
Mirna mengetahui jika ucapan ini akan melukai hati Nadine, tapi dia tidak bisa menahan dirinya lagi."Bibimu terlihat sangat mulia, tapi bukankah dia tidak memiliki apa pun pada akhirnya?""Aku tidak mau kamu juga berakhir sama sepertinya.""Awalnya kamu punya suami yang mencintaimu. Pria itu bahkan tidak pernah membencimu karena kamu tidak bisa melahirkan.""Serta kita semua .... Cepat atau lambat aku harus kembali ke Negara Naki, pada saat itu kamu akan tinggal sendirian di sini. Bagaimana aku bisa tidur dengan tenang?"Rongga mata Nadine sedikit memerah."Apakah Ibu merasa kehidupan Nadine sangat menyedihkan?""Tapi aku merasa kebalikannya.""Aku berharap bisa melindungi Kerajaan Puanin dan meneruskan garis keturunan keluarga kerajaan seperti Bibi.""Karena Lukas tidak bisa menemaniku, aku bisa cari pria lain.""Atau aku juga tidak butuh pria!"Mirna berkata dengan marah, "Apakah kamu benar-benar bisa mengalahkan Negara Naki!"Ini adalah pertama kalinya Mirna memarahi Nadine sejak m
"Hua ...."Seiringan dengan suara tangis bayi, Nabila melahirkan seorang putra dalam kondisi selamat.Yohan segera masuk ke dalam ruangan.Saat ini Nabila sedang berbaring di tempat tidur, anaknya dibungkus dengan selimut dan diletakkan di sampingnya.Dia menoleh untuk melirik anaknya.Anak ini sangat kecil, matanya bahkan belum bisa terbuka. Dia juga terus menangis seperti kucing.Yohan menghampiri Nabila, lalu bertanya dengan penuh perhatian."Bagaimana? Apakah kondisimu baik-baik saja?"Nabila mengangguk."Prosesnya lumayan lancar, aku sama sekali tidak mengalami penderitaan apa pun."Dia melirik anaknya di samping. "Gendonglah dia."Ini adalah pertama kalinya Yohan menggendong anak sekecil ini, jadi dia menggendongnya dengan hati-hati.Sebelum masuk ke dalam, dayang melaporkan jika dia kembali memiliki seorang putra.Putra ketiga ....Saat menatap wajahnya yang terlihat keriput dan tua, Yohan merasa hal ini tidak terlalu nyata baginya.Tidak lama kemudian, Nadine juga masuk ke dala
Nabila menatap Yohan dengan serius."Entah kenapa aku merasa khawatir. Mungkin aku sedang mengkhawatirkan kita."Yohan sangat sensitif terhadap perubahan emosinya.Dia bisa menebak jika Nabila sedang mengkhawatirkan hubungan mereka setelah melihat akhir dari hubungan Lukas dan Nadine.Yohan mendorong Arvin yang ingin mengganggunya, lalu duduk di sisi Nabila untuk merangkul bahunya."Aku tidak mungkin meninggalkanmu."Mereka tidak akan menjadi seperti itu.Tubuh fisik dan mental Nabila sangat lelah, dia bersandar di bahu Yohan.Mereka berdua sedang bermesraan, jadi tidak menyadari jika Arvin sedang menatap Yohan dengan marah karena dia mendorongnya sebelum ini....Nadine menyembunyikan kedatangan Kaisar Negara Naki ke sini.Dia berpikir jika Yohan akan segera pergi, karena Lukas sudah pergi.Hanya saja tidak disangka dia malah tinggal selama beberapa hari.Nadine memintanya untuk kembali ke Negara Naki, tapi Yohan pura-pura tidak memahami hal ini.Jadi dia hanya bisa bertanya pada Nabi
Pada akhirnya, Nadine memilih untuk bercerai.Dia menemui Lukas, lalu memberikan surat perceraian yang sudah ditandatangani secara pribadi padanya.Setelah mendapatkan surat perceraian, beban di pundak Lukas sama sekali tidak menghilang.Dia menatap Nadine, wanita yang sudah dia lindungi selama bertahun-tahun.Awalnya mereka bersama karena Nadine sangat baik dan polos.Kemudian ....Mungkin karena perubahan Nadine atau Kerajaan Puanin telah mengubah Lukas.Lukas berharap Nadine bisa terus seperti sebelum ini untuk selamanya, Lukas juga bersedia merawat Nadine sepanjang hidupnya ....Hanya saja pada kenyataannya, Nadine terus melangkah maju sedikit demi sedikit, sedangkan dia masih berdiri diam di tempat.Lama-kelamaan akan menimbulkan perbedaan.Lukas tersenyum."Yang Mulia, tolong jaga kesehatanmu dengan baik."Tatapan Nadine terlihat setenang air."Lakukanlah apa yang mau kamu lakukan.""Jangan kembali lagi untuk selamanya."Kata selamanya seperti sebuah pisau yang menusuk hati Lukas