Fiona tiba-tiba mengatakan ingin kembali ke Negara Naki, Pangeran Rio bingung tak mengerti alasannya.Perlu diketahui, sebelumnya saat dia menyarankan Fiona kembali, dia dengan tegas menolak meninggalkan Klan Namrian.Karena Fiona terlalu emosional, bahkan sebelum Pangeran Rio sempat bertanya lebih jauh, ketuban sudah pecah.Ketuban pecah berarti harus melahirkan.Fiona sendiri tidak menyangka hal ini datang begitu tiba-tiba.Ini pertama kalinya Pangeran Rio menghadapi situasi seperti ini, dia kebingungan.Dia menggendong Fiona, berjalan ke dalam rumah sambil berteriak."Cepat panggil bidan!"Di halaman, pengawal Pangeran Rio yang bernama Aldo dan para pengawal lainnya tampak senang.Nyonya Fiona akhirnya akan melahirkan!Mereka segera berlari mencari bidan.Sambil menunggu bidan, Pangeran Rio menemani Fiona di dalam.Di rumah ada beberapa pelayan wanita, yang sudah diatur Pangeran Rio sebelumnya untuk berjaga kalau-kalau Fiona melahirkan mendadak.Mereka berpengalaman, segera menyalak
"Ada pengkhianat?" Kaisar Namrian bereaksi sangat keras terhadap hal ini.Namun setelah berpikir sejenak, memang kemungkinan itu ada.Dia tahu kemampuan Ravena.Juga tentang Raja Serangga Beracun.Kalau tidak ada bantuan pengkhianat, bagaimana mungkin Sekte Manusia Obat tahu keberadaan Raja Serangga Beracun, apalagi bagaimana cara memisahkannya dari inang?"Kami harus mengusut tuntas masalah ini!"Tatapan Kaisar Namrian sangat tajam, tak memberi ruang bagi pengkhianat itu.Tanpa Raja Serangga Beracun, racun di Klan Namrian tidak akan bertahan lama.Beberapa saat kemudian, Fiona meninggalkan istana.Pangeran Rio menunggunya di luar.Matanya penuh kekhawatiran, tak tega melihat dia yang hamil besar harus berkeliling ke mana-mana."Kita kembali ke Negara Naki saja," usul Pangeran Rio.Beberapa hari terakhir, Fiona sudah sangat menderita, tetapi cahaya di matanya makin tegas dan terang."Di waktu seperti ini, bagaimana aku bisa meninggalkan Klan Namrian?"Lagi pula, Yang Mulia sudah memeri
Fiona menggenggam tangan gurunya, Ravena, "Guru, cepat beri tahu aku, apa yang kamu ketahui? Kenapa kamu tidak membiarkan aku mengurus masalah ini?"Ravena dengan susah payah membuka mulut."Mereka ... menggunakan Raja Serangga Beracun sebagai induk serangga serta menciptakan anak serangga. Mereka lalu menggabungkan anak serangga itu dengan racun manusia obat, menyebarkan dari orang ke orang. Dengan segera, semua orang akan berubah menjadi manusia obat ... kamu tidak akan bisa menghentikannya."Setelah mendengar kata-kata itu, Fiona merasakan hawa dingin menusuk punggungnya."Bagaimana bisa begini!"Sekte Manusia Obat itu, pantas dihukum dengan kejam!""Apa maksud mereka? Menguasai seluruh Klan Namrian?"Tatapan Ravena menjadi jauh dan dalam."Mungkin, menguasai seluruh rakyat di dunia ...."Orang-orang itu memiliki ambisi sebesar itu, sebuah Klan Namrian tentu tidak cukup bagi mereka.Fiona masih ingin bertanya lebih jelas, tetapi Ravena mulai kehilangan kesadaran.Tatapannya melewati
Saat melihat Pangeran Rio, hati Fiona yang sebelumnya mengambang akhirnya menjadi tenang.Fiona tidak merasakan kebahagiaan karena pertemuan kembali setelah lama berpisah. Yang ada di pikirannya hanyalah gurunya dan para saudara seperguruannya.Dia segera berteriak ke arah Pangeran Rio."Selamatkan mereka!"Mata Pangeran Rio yang tadi hanya tertuju pada Fiona, barulah dia menyadari keberadaan orang lain.Sambil berjalan mendekat dan mengangkat Fiona, dia memerintahkan para pengikutnya, "Cepat selamatkan mereka!"Sebenarnya tanpa perintah pun, para pasukan elite saat itu juga sudah mulai menyelamatkan orang dan memeriksa tempat kejadian."Mohon Yang Mulia Pangeran membawa dulu Nyonya Fiona keluar dari tempat ini," ujar pemimpin pasukan elite, Jenderal Rahman.Ini adalah markas manusia obat, mungkin masih ada bahaya yang tersembunyi.Aldo juga merasa tempat ini tidak aman untuk berlama-lama, segera mengawal Pangeran Rio dan Nyonya Fiona keluar dari markas tersebut.Fiona bertahan sampai
Henry mencintai rakyat seperti mencintai anak sendiri, tak tega melihat mereka menderita.Dia ingin mencari tahu, apa sebenarnya yang terjadi dengan pasukan manusia obat itu.Sementara itu, Nyonya Sabina yang khawatir akan keselamatan Pangeran Marcus kembali menemui Henry."Tuan Henry, Yang Mulia dipenjara di penjara Kota Mulindo, sudah lebih dari sebulan lamanya. Sekarang kudengar, kota itu telah dikuasai manusia obat. Aku benar-benar khawatir.""Entah, apakah Tuan Henry punya cara untuk menyelamatkan beliau?"Henry sendiri juga sulit menyelamatkan diri.Sebagai seorang sarjana, dia tak pandai bermain senjata. Bagaimana mungkin dirinya bisa menyelamatkan orang?Namun, ada satu hal yang sangat dia pedulikan."Nyonya Sabina, apa benar pasukan manusia obat telah menguasai Kota Mulindo? Apa kabar ini pasti?"Mata Nyonya Sabina menahan tangis."Tentu saja benar, kalau tidak, aku tak akan buru-buru mencarimu. Kudengar manusia obat itu sangat mengerikan, melihat orang langsung menggigit. Sek
Dua hari kemudian, barulah Jairus menerima surat yang dikirimkan Nabila melalui merpati pos.Dalam surat itu, Jairus diperintahkan segera menutup semua gerbang kota."Kakak, ada apa?" Melihat kening sang Kakak berkerut, adik perempuannya, Sheila, mengira ada masalah di biro pengawalan mereka.Sheila sebentar lagi akan menikah. Saudaranya yang laki-laki memintanya tetap tinggal di rumah dan mempersiapkan pernikahan dengan tenang, jadi dia tidak ikut dalam urusan pengawalan.Namun, kalau biro pengawalan memang benar bermasalah, Sheila pasti akan jadi orang pertama yang turun tangan."Kakak, ngomong dong!"Sheila mulai panik.Jairus tiba-tiba berjalan melewatinya dan berteriak ke luar."Cepat, ikut aku menghadap sang Gubernur!"Melihat sang Kakak keluar rumah, Sheila ingin mengejar.Namun, Jairus tiba-tiba teringat sesuatu, dia berhenti dan memberi perintah serius kepada Sheila."Tetaplah di rumah, jangan ke mana-mana! Jaga baik-baik kakak iparmu dan keponakanmu!"Sheila merasa tidak tena