Share

After 50 round (1)

Anaya sedikit terusik dengan tangan kekar yang mengelus lembut sebelah pipinya.

"Enghhhh..." usik Anaya.

"Bangun sayang," ucap Gempa sangat lembut.

Perlahan Anaya membuka matanya dan menyesuaikan dengan pencahayaan di ruangan itu. "Jam berapa?" tanya Anaya pada Gempa.

"Jam setengah dua belas," jawab Gempa.

"Malem?" tanya Anaya dan kembali terpejam dalam pelukan Gempa.

"Siang," jawab Gempa dengan santainya.

"Hah! Kok lo gak bangunin gue sih!" teriak Anaya terkejut karena Gempa tidak membangunkannya untuk sekolah.

"Aku-kamu sayang," koreksi Gempa.

"Iya terserah, kenapa gak bangunin sekolah coba, jadi bolos kan." kesal Anaya. Dia mencari cari ponselnya untuk menghubungi salah satu temannya agar di izinkan tidak masuk sekolah.

"Hp aku mana?" tanya Anaya pada Gempa yang masih setia memainkan ponsel di tangannya.

"Gak tau," jawab Gempa acuh.

Anaya terus mengumpati suami laknatnya itu di dalam hati. "Pinjem sebentar mau chat Nada," ucap Anaya pada Gempa.

"Ngapain?" tanya Gempa heran.

"Yaa ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status