Share

3. Ksatria Berbaju Keren

"Siapapun pria layak yang berani maju kedepan mendatangiku. Aku akan menikahinya sekarang juga!"

Setelah pengumuman itu dibuat, terjadi kericuhan massal. Tuan dan nyonya Aslein terkejut atas tindakan drastis putrinya. Theodorus ingin maju ke depan untuk meminta maaf atas spontanitas anaknya yang berapi-api seperti biasa tetapi lengannya ditahan oleh istrinya. Yang mengejutkan.

"Biarkan saja, gadis itu tahu konsekuensinya." Cegahnya.

"Tapi Rhea anak kita." Theo mengingatkan. "Bagaimana jika... Jika bajingan lain maju kedepan dan Rhea terpaksa menikahinya?" 

"Tidak ada bajingan yang berani setelah melihatnya menendang bocah brengsek itu." Gerutu Christina.

"Tapi tetap saja jika ada orang yang nekat mendatanginya Rhea akan mendapat tekanan untuk menikahinya. Putri kita sedang tidak rasional saat ini, sayang." Theodorus mendebat.

Christina menatap suaminya dengan pandangan sangsi. Ia juga sangsi akan ada orang yang keluar dari barisan untuk melamar Rhea. Alasannya, Rhea terlalu tinggi untuk mereka. Banyak laki-laki yang tidak ingin istrinya memiliki karakter seperti Rhea. Mereka terkadang hanya ingin istri piala. Hanya digunakan untuk dekorasi dan sebagai mesin penghasil anak. Anaknya terlalu pintar, terlalu bebas, dan terlalu berkuasa. Hanya ada sedikit laki-laki yang mampu bersanding dengannya dan Christina tidak melihat tipe seperti itu di tamu yang mereka undang ini.

Para tamu laki-laki, baik yang telah atau belum menikah memiliki keinginan untuk maju ke depan. Tapi tidak ada dari mereka yang berani mengajukan diri. Sebagian dari mereka mendapat pelototan dari pasangannya, sebagian lain masih terbayang bagaimana Rhea menendang mantan calon suaminya dan takut itu akan terjadi padanya suatu saat, sebagian lain merasa tidak layak untuk gadis itu.

Jika reputasinya disingkirkan, Rhea adalah wanita berkualitas dari segala sisi. Dia adalah artis papan atas yang terkenal dengan peran ikoniknya. Dia telah menyelesaikan S2 nya dibidang seni di Yale yang bergengsi. Rhea juga memiliki tubuh supermodel, dia bisa menjadi bintang iklan dan model jika mau. Disisi lain wajahnya terlihat unik dan antagonistik tetapi sensual di waktu yang sama, karenanya sering digunakan untuk mendeskripsikan idiom berwajah rubah. Dan jangan lupa dengan nama keluarganya, nenek moyang keluarga Rhea berasal dari Italia. Keluarganya baru ada di Indonesia saat buyut Rhea memutuskan untuk beremigrasi ke daerah tropis dan mendirikan pabrik sepatu. Pabrik itu sekarang masih beroperasi tetapi dikelola oleh bibi jauhnya. Tempatnya pun berada di luar jawa. Keluarga Aslein berkembang menjadi konglomerat ketika kakeknya di usianya ke 25 tahun sukses mendirikan perusahaan game. Dulunya Theseus mencetak game konvensional, sekarang perusahaan itu menjadi developer bagi sebagian besar game online yang terkenal bahkan akhir-akhir ini mengembangkan diri dalam ranah teknologi virtual reality. Sekarang Theseus menjadi milik Theodorus karena kakaknya memilih menciptakan bidang usaha lain. Dengan kualitas seperti itu, siapa mereka hingga berani untuk melamar Raenira Aslein?

Rhea masih berdiri. Kekhawatiran menyusupinya ketika tidak ada satupun pria yang bahkan mengajukan dirinya.'Apakah kualitas pria sekarang ini begitu rendah?' Pikirnya.

Rhea percaya dengan dirinya sendiri. Terimakasih kepada gen superior ibu dan ayahnya, namanya selalu nangkring dalam list wanita tercantik se Asia meski komentar instagramnya rata-rata berisi hujatan. Rhea menganggap itu berarti mereka mengakui aktingnya. Siapa yang tidak iri dengan kehidupannya? Rhea memiliki semua hal yang sebagian besar wanita impikan. 

Tapi disinilah dia sekarang. Menjadi pengantin dimana mempelai prianya ternyata seorang bajingan yang berselingkuh dan menghamili gadis lain. 

Lucu bahwa dia baru mengetahui kebusukannya tepat sebelum dia mengucapkan janji pernikahan. Itu memalukan. Dia akan mejadi trending topik hari ini dan hari-hari setelahnya. Dia akan menjadi lelucon satu negara.

Rhea bisa menebak judul headline yang akan keluar beberapa jam setelah ini. Dia tidak memiliki hubungan baik dengan jurnalis. Mereka adalah sekumpulan orang yang selalu membuat cerita yang terlalu dibuat buat yang menyudutkan dirinya. Rhea masih mengingat satu insiden. Salah satu media pernah membuat cerita ngawur tentang dirinya yang juga berselingkuh di dunia nyata dengan aktor yang telah menikah. Jelas-jelas Rhea hanya memerankan peran sebagai pelakor sesuai naskah dan dia selalu profesional akan aktingnya. Lagipula dia telah berpacaran serius dengan Rangga saat berita itu keluar. Kontradiksi dari ramalan-ramalan mengenai sosoknya, Rhea adalah wanita yang setia.

Itu akan menjadi seperti 'Pernikahan gagal, siapa yang menjadi orang ke tiga?' dan sejenisnya. Jelas-jelas dia korban disini. Dia ingin menangis tapi dia tidak ingin melakukannya dihadapan ratusan pasang mata yang menatapnya.

Di bangku keluarga. Eda diam-diam menatap ke belakang untuk melihat jika ada pria yang berdiri. Dia merasa cemas untuk kakaknya dan ketika menyadari bahwa tidak akan ada yang mau maju, dia merapikan jas nya dan akan berdiri jika lengannya tidak ditahan oleh ibunya.

"Apa yang ingin kau lakukan Edward?" 

Dibawah tatapan kedua orangtuanya, Eda menjawab, "Aku akan mengajukan diri."

Jawabannya membuatnya terkena jitakan dari sang mama.

"Jangan konyol, kau tidak bisa menikahi kakakmu."

"Tentu saja aku tahu. Tapi bu, aku tidak bisa melihatnya berdiri disana dan menunggu seperti orang bodoh. Aku akan mendampinginya." Terang Eda.

Menurutnya tindakan ibunya yang membiarkan kejadian ini terjadi itu sangat kelewatan. Ibunya terlalu percaya bahwa Rhea bisa menyelesaikan kekacauan ini yang menurutnya hanya malah menambah masalah. Rhea bukan wanita yang tidak punya hati, ibunya mungkin tidak melihat ini tapi dia tahu sendiri bahwa Rhea benar-benar mencintai Rangga. Mengetahui pasangannya selingkuh tepat di hari pernikahan adalah hal yang bahkan orang paling kejam pun akan mengalami pukulan mental karenanya.

"Daripada kamu, lebih baik menghubungi Kevin, bukankah anak itu tergila-gila dengan Rhea." Dia menyebut nama.

Christina telah berpikir tentang laki-laki itu sejak anaknya mengeluarkan perkataan bodoh. Kevin adalah seorang bintang pemain game profesional yang menjadi wajah Theseus. Christina menyukainya. Bocah itu selalu menampilkan pandangan memuja akan setiap langkah yang dilalui Rhea. Sangat disayangkan Rhea tidak pernah memberikan kesempatan. 

"Dia tidak datang dan menghilang dengan alasan patah hati. Aku yakin dia berada di Lombok atau semacamnya. Tidak ada waktu." Eda menjawab.

Akan sangat mengharukan jika Kevin ada disini. Dia dipastikan akan menjadi yang pertama maju secepatnya. Eda juga menyukainya untuk menjadi kakak iparnya. Kevin mempunyai aura mencerahkan seperti matahari, sangat cocok untuk Rhea. Masih menjadi misteri kenapa Rhea tidak menyukainya.

"Kalau begitu panggil Mark." Christina masih bertekad.

"Maksudmu anaknya Jonathan?" Suaminya menyahuti ketika nama keponakannya disebut.

"Ya, bukankah ayahnya menawarkan anaknya kepada kita."

Ayah dan anak itu seketika membuat wajah. 

"Ibu pasti bercanda. Mark Aslein telah menjadi brandal brengsek sejak perceraian ayahnya. Dia bukan pria baik-baik lagi!" Protes Eda.

Sepupunya adalah kasus khusus. Jika nama Mark dicalonkan dua tahun sebelum hari ini. Eda masih bisa menerimanya. Itu pun belum faktor lainnya seperti memiliki kakak ipar yang seumuran dengannya adalah hal yang jika bisa dihindari akan ia lakukan.

"Hentikan kegilaan ini. Lebih baik kita menyadarkan Rhea sebelum ia mempermalukan diri lebih jauh lagi." Pungkas Theodorus. 

Christina tidak membantah lagi. Dia akan membiarkan suaminya mengumumkan pembatalan acara sebelum terdengar suara langkah kaki yang semakin keras. Tanda bahwa seseorang sedang berjalan ke depan, ke arah Rhea.

Suasana menjadi hening sampai Christina yakin jika ada lebah, suara dengungannya akan terdengar keras ke seluruh ruangan.

"Siapa yang- oh?" Keterkejutan tertera di wajahnya ketika mengenali pria itu, pria yang berani maju ke depan untuk mencoba menikahi putrinya.

"S-sayang, aku tidak sedang bermimpi kan?" Ia tergagap.

Disampingnya suaminya membuat wajah sama. Edward di sisi lainnya bahkan tidak sadar telah melotot dan mulutnya menganga seperti mulut ikan.

"Sayang, " Theodorus bersuara. "Aku melihatnya juga."

Langkah pria itu lambat namun tegas. Setiap langkahnya memancarkan aura superioritas. Dia memakai setelan hitam dari atas sampai bawah, kesemuanya menjeritkan uang dan kemewahan.

Nafas Christina tertahan saat pria itu berhenti tepat dua langkah didepan anaknya yang tidak tahu harus bereaksi apa. Christina yakin semua tamu yang melihat memiliki reaksi yang sama.

"Saya Hansa Adiwinata. CEO grup Prisma. Lajang. Umur 32 tahun. Apakah saya bernilai di mata anda?" 

Kegemparan pun terjadi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status