Share

6. (Bukan) Bulan Madu Ideal

Mereka tidak pergi ke luar pulau atau ke luar negeri. Sebenarnya mereka memutuskan untuk menyewa kamar premium selama dua malam di hotel Lamia itu sendiri. Alasannya, Hansa punya pertemuan penting yang akan dilaksanakan besok dan sejujurnya Rhea tidak peduli. 

Bulan madu hanya untuk pernikahan asli yang penuh bunga-bunga cinta. Sedangkan pernikahannya? Rhea tersenyum miris. Hal paling utama yang ia butuhkan adalah tidur dan tidur. Sehingga ketika mereka telah tiba di kamar berdekorasi mawar, Rhea tidak peduli untuk sekedar mengaguminya sejenak dan langsung membuang tatanan kelopak mawar yang membentuk huruf cinta di kasurnya ke lantai dan segera menelungkupkan diri di ranjang yang empuk.

Tidur.

Rhea mendengar sayu-sayup suara air gemericik, tanda bahwa Hansa tengah mandi. Itu berhasil membuatnya setengah terjaga dan memutuskan bahwa mandi dan berganti menjadi piyama serta menghapus rias wajah adalah pilihan terbaik sebelum tidur.

Jadi dia menunggu. Suara air berhenti dan kemudian Hansa muncul dengan handuk melilit di pinggangnya, dia bertelanjang dada.

Alis Rhea terangkat ketika melihat tubuh atas Hansa yang atletis. Itu bagus, Rhea selalu mengagumi keindahan dan tubuh didepannya termasuk dalam definisi keindahannya. Ia menatap dalam diam saat Hansa berjalan melewatinya menuju kamar lain, kamar ganti. Lima menit kemudian, Hansa kembali keluar dengan memakai kimono yang dipakai asal-asalan sehingga kembali memamerkan dada telanjangnya.

Melihat bahwa istrinya masih menatapnya dalam keadaan bersila di atas ranjang Hansa memutuskan untuk memecah keheningan.

"Suka dengan yang kau lihat?"

Wanita biasa pasti tersipu dengan pertanyaan blak-blakan yang diajukan. Tapi Rhea bukan perempuan normal. Alih-alih memalingkan muka dan tergagap, dia menampilkan ekspresi bosan dan tidak mengarahkan pandanganya ke arah lain.

"Ya itu bagus. Tapi jangan berpikir kita akan melakukan seks malam ini." Balasnya tak kalah frontal.

"Kita sudah menikah." Pria itu mengingatkan dengan nada rendah. 

"Ya ya ya menikah." Rhea melambaikan tangannya acuh tak acuh, senyum mengejek tersungging dibibirnya ketika megucapkan kata 'menikah'. Sandiwara apa yang pria ini coba perankan ketika hanya ada mereka berdua di kamar. "Maaf saja tuan Adiwinata, ini bukan pernikahan normal." Dia menghela nafas, lalu dengan malas beranjak berdiri. "Kita akan bicarakan ini besok." Katanya final.

Ya, besok. Setelah dia tidur dan mengistirahatkan otaknya agar bisa bekerja maksimal setelahnya. Dia membutuhkan konsentrasi penuh untuk berdiskusi mengenai kedepannya dan mencari win win solution.

Ketika Rhea telah selesai, Hansa sudah tidak ada ditempat. Rhea bahkan membuka semua ruangan untuk memastikan dia memang menghilang. Pada kejadian normal, istri yang ditinggal suaminya di malam pertama adalah hal yang menyedihkan dan kejam. Tapi ini situasi tidak normal. Rhea berjoget dalam perjalanannya menuju ranjang. 

 Bagus, aku tidak mau berbagi ranjang dengannya. Pikirnya enteng.

Dia menarik selimut hingga ke dadanya dan menyenderkan diri. Mandi jelas membantunya untuk rileks. Sisi negatifnya, dia menjadi tidak berselera untuk tidur. Pada akhirnya tangannya terulur menjangkau smartphonenya dan menonaktifkan mode pesawat.

Ada 10 riwayat panggilan telepon dari nomor yang sama.

"Ada apa dengan dia?" Gumamnya.

Rhea tidak menelponnya balik, itu bukan prioritasnya. Dia segera membuka portal berita untuk melihat trending realtime meski sudah bisa menebaknya.

Ini adalah kebiasaan yang menurut beberapa orang tidak sehat. Dunia media sosial bisa menjadi sangat berbahaya bagi publik figur seperti dirinya. Netizen selalu mencari hal-hal yang bisa dikritik. Bahkan artis tanpa skandal pun tidak pernah tidak mendapat kritikan dan sasaran kemarahan. Ini menjadi lebih parah bagi selebritas seperti dirinya. Rhea pernah mendapat berbagai ancaman dan komentar jahat mengenainya lebih mudah untuk ditemukan dibanding komentar yang menuliskan hal-hal baik tentangnya. Tapi ini Rhea, meski telah dilarang oleh agensinya dia tetap saja membuka berita apapun mengenai dirinya dan membaca komentar dibawahnya. Terkadang dia bahkan tertawa melihat kalimat kebencian kreatif yang di lontarkan.

Ia mengklik salah satu berita terpanas.

'Drama Pernikahan Raenira Aslein Berakhir Dengan Dirinya Menjadi Nyonya Adiwinata. Hari Patah Hati Nasional?'

Judulnya tampak normal dibanding puluhan judul lain yang terlalu dibesar-besarkan. Rhea membaca dalam diam dan semakin dia membaca sampai ujung artikel, dia mengerutkan keningnya dan tidak senang. Artikelnya terlalu mengframingnya sebagai wanita paling beruntung karena bisa menikahi milyader muda paling diinginkan wanita se Indonesia.

Komentarnya lebih parah lagi.

'Aku tidak percaya ini! Kenapa pangeranku menikahi wanita tak bermoral?'  - user16

"Jarimu lebih tak bermoral." Rhea membalas. Jarinya gatal ingin membalas komentar satu persatu tetapi dia tidak diijinkan untuk melakukan itu. Tidak jika dia tidak ingin akses internetnya diawasi oleh asistennya. Ada cerita dibalik pelarangan yang mulai diberlakukan satu tahun yang lalu.

'Apa yang istimewa dari mak lampir itu?' - Hanachan

"…" 

'Hansa pasti terkena pelet Rhea, itulah sebabnya dia menolak ratu Olivia kami.' - Olivfans69

"Aku juga cantik dan mempesona tahu." Rhea membela diri.

'Rhea sangat beruntung, dia mendapat pengantin pria baru yang kualitasnya seribu kali lipat dari pacarnya. Aku iri.' - Ramadani

Ah ya Rangga. Hatinya mencelos ketika mengingat mantan pacarnya itu. Matanya tiba-tiba terasa panas dan air mata yang ditahannya akhirnya jatuh. 

Jika semua berjalan sesuai keinginannya, bukan Hansa yang menjadi suaminya, tapi dia. Dia telah menamparnya, mengusirnya, tetapi bukan berarti perasaannya kepadanya langsung menghilang. Butuh waktu untuk mengobati patah hati.

"Brengsek." Umpatnya.

Rhea tidak pernah menyangka akan ada hari dimana pacarnya yang selalu ia percayai itu selingkuh dibelakangnya. Tidak pernah menyangka bahwa hari dimana dia mengetahui perselingkuhan itu tepat di hari pernikahannya. 

Setelah kejadian menggegerkan itu, Hansa cocok mendapat titel kstaria putih.

Rhea tersentak dari lamunannya, ia menghapus air matanya dengan punggung telapak tangannya dan matanya mencari komentar lain untuk dibaca.

'Apakah hanya aku yang patah hati melihat dewiku telah menikah?' -whoiam

Sudut bibirnya tersenyum melihat kalimat itu. Terkadang saking banyaknya haters yang membencinya, dia lupa bahwa dia masih memiliki fans yang selalu mendukungnya. 

'Kuharap mereka cerai secepatnya. Hansa hanya milikku!' - Nyonyaadiwinata01

"Ambil saja." 

Serius, kenapa tampaknya semua wanita tergila-gila kepada Hansa? Pikir Rhea. Oke, pria itu tampan dan punya uang, tetapi kepribadiannya minus. Apa untungnya menikahi seseorang yang kaku seperti kanebo kering?

'Aku salut kepada Rhea, dia selalu berhasil membuat keadaan lebih baik. Tetap semangat Rhea, kami Rheaktor selalu mendukungmu.' - lalapo

"Terimakasih."

Ada banyak komentar lain yang belum sempat dia baca karena rasa kantuk kembali menyerangnya. Dia mematikan smartphonenya dan mengatur bantal.

***

Breaking News, pernikahannya sempat terancam batal, Rhea berhasil menggaet Hansa Adiwinata, pemimpin grup Prisma untuk menikahinya. Simak penjelasan dari salah satu saksi ini.

Tak!

Televisi yang sebelumnya menampilkan presenter wanita di saluran berita lokal seketika padam.

Wanita itu mematikan televisi yang menayangkan berita yang menjadi hot topik hari ini. Wajah cantiknya membuat ekspresi yang tidak bisa dibaca. Menghela nafas, dia melakukan panggilan suara.

"Apa yang sebenarnya kamu lakukan Hansa?"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status