Share

Bulan Madu Kedua

Tidak aku percaya dengan apa yang aku lihat. Minah adalah wanita yang akan menikahiku? Ini tidak bisa aku biarkan. Cinta menatapku tajam, dan aku tidak tahu harus berkata apa. Minah berjalan dan mendekatiku.

“Agus, aku meminta maaf. Dulu aku menolakmu karena aku  buta. Tapi, saat Bapak ama Ibu mengatakan aku harus menikahimu, aku setuju dan aku sangat senang.”

Minah semakin bergelayut manja denganku, tanpa mempedulikan Cinta yang menariknya. Aku masih panik tidak bisa berpikir sama sekali dengan situasi ini.

“Ibu, apa-apa’an ini?” tanya Cinta menarikku agar Minah tidak mendekatiku.

“Gus, sadar!” Rahman menepuk pundakku dan aku kembali waras kembali. Aku segera berdiri dan menatap semua orang yang melihatku.

“Bapak, maafkan … Agus tidak bisa menerima,” ucapku pelan dan menarik Cinta agar berada di belakangku.

“Agus, kau harus menerimanya. Aku adalah cinta pertamamu, dan a

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status