Share

Gadis Desa

Aku semakin menghentakkan milikku tapi, saat kami menoleh pandangan ke jendela.

“Hantu!”

“Argh!”

Sebuah bayangan seperti sosok manusia hitam berdiri di dekat jendela. Sedangkan Cinta masih mengeratkan pelukannya. Aku melotot, “Ah, ah, ah …”

Syukurlah laharku keluar juga di detik-detik terakhir. Aku sangat begidik. Cinta masih memejamkan kedua matanya. Aku sangat lemas berada di sebelah Cinta. Kita saling menatap dan, “Hantu!” teriak kami bersama-sama.

Aku segera berdiri dan memeriksanya. Dengan cepat aku membuka jendela dan alangkah indahnya saat matahari akan menyinari bumi dengan keindahan sinarnya.

“Cinta, sini,” kataku sambil melambaikan tangan.

“Tidak ada hantu?” tanya Cinta sambil mengangkat kedua tangannya.

“Tidak ada sayang. Itu hanya bayangan pohon dari hutan itu. Ayo sini.”

Cinta segera menerima uluran tanganku. Kami berp

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status