Share

Kenapa Bukan Zara

"Siang ini Mas Dewa harus ikut aku bicara pada papi dan mami!"

"Jangan sekaranglah, Lee. Aku belum siap."

Tiba-tiba wanita manja itu menangis tergugu di depanku. Apa kata karyawan lain nanti, jika Liana menangis seperti ini di depanku. Bisa buruk reputasiku di depan semua orang.

"Liana, tolong jangan menangis seperti ini! Apa kata orang nanti."

"Kalau begitu sekarang juga Mas Harus menghadap orang tuaku!"

Sial! Apes aku!

"Ya sudah, Ayo!" Sontak aku bangkit dan melangkah ke pintu.

"Kamu tunggu di mobil. Aku izin Pak Devan dulu!"

Semoga saja Pak Devan sedang tidak ada tamu. Bos besarku itu, walau masih muda, memiliki banyak perusahaan. Hingga harinya selalu sibuk. Walau demikian tak pernah sekalipun aku melihatnya dekat dengan wanita. Apa dia normal? Sudahlah, bukan urusanku.

"Selamat siang Pak Devan, saya izin keluar kantor ada urusan keluarga!"

"Urusan keluarga? Apa tidak bisa ditunda? Ini masih jam kantor," tegasnya.

Tau apa laki-laki ini tentang keluarga. Menikah saja be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Channel TV
mampus lu pelakor
goodnovel comment avatar
Salwa Salwa
bikin enak bacanya makin seruu
goodnovel comment avatar
Aenah Atriple
is oke masih ingin lanjut membacanya bagus menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status