Share

Zahra, Maafkan Aku!

"Kamu bukan laki-laki sembarangan, Van. Sejak dulu kamu itu terlalu istimewa buat aku. Kamu sahabat paling spesial untukku."

"Lebay kamu! Aku jadi ge-er, nih. Hehehe ... Aaww ...!" Ivan terkekeh kemudian menjerit karena merasakan nyeri diwajahnya.

"Jangan banyak bicara dulu, Van.!"

Ivan mengusap-usap luka lebamnya.

"Lalu kenapa tadi kamu nggak melawan saat di pukuli Devan?" tanyaku lagi.

"Aku tau Devan. Kami dari kecil hidup bersama. Jika diantara kami ada yang saling melawan. Pertengkaran ini tidak akan berakhir."

Tiba-tiba aku ingat saat Ivan memukuli Devan di kantor waktu itu. Devan sama sekali tidak melawan. Aku tenang sekarang. Mereka hanyalah emosi sesaat.

"Ya. Aku paham sekarang." Aku tersenyum pada Ivan.

"Kamu nggak usah pulang Tidur di sini aja. Aku mau ke unitnya Devan lihat Clarissa. Nggak apa-apa kan aku tinggal?"

"Pergilah! Aku nggak apa-apa!" sahut Ivan yang masih terlihat lemas.

"Yuk, Aku antar ke kamar!"

Ivan menurut, perlahan aku membantunya untuk bangkit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status