Share

Bab 145: Siapa Pria Itu?

Author: Duvessa
last update Last Updated: 2025-07-18 00:28:52
Sementara itu, Isvara kini sedang berada di supermarket terdekat dari rumah. Setelah seharian mencoba tidur, atau lebih tepatnya berusaha menenangkan pikirannya yang penuh setelah semalam pingsan. Dia memutuskan keluar sebentar.

Hari ini Isvara memang tidak masuk kerja. Alvano dengan tegas memintanya untuk istirahat penuh. Namun, diam terlalu lama di kamar hanya membuat pikirannya makin keruh, terus-menerus terisi ulang oleh kata-kata dari ibu mertuanya.

Maka, dia memilih sesuatu yang sederhana: belanja bahan makanan. Melihat deretan sayur dan buah yang tertata rapi membuatnya merasa sedikit lebih waras.

Dalam hati, Isvara ingin memasak ayam panggang rosemary, makanan favorit Alvano. Entah kenapa, ada keinginan dalam dirinya untuk membuat suaminya tersenyum malam ini. Setelah hampir dua minggu terpisah, tidakkah wajar bila dia rindu? Dan ingin menebus semua jarak, semua luka?

Saat berbelok ke lorong buah. Pandangannya tertumbuk pada seorang pria tua yang sedang berjuang mengangkat sema
Duvessa

Maaf Alvano, aku sedikit oleng nih sama Dewangga :( Jangan lupa tinggalkan komentar ya guys...

| 59
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (8)
goodnovel comment avatar
azzahra fara dila
yah, q kira yg mau dijodohin kakek itu cucunya yg alvano, eh ternyata dewangga. salah LG deh. othor EMG suka oleng nih SM komen netizen......
goodnovel comment avatar
Babeh Leo Widuleh
kirain cucu sikakek alvano
goodnovel comment avatar
Ayu Sri Hartati
mana kelanjutannya thor
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 250: Calon Ayah

    “Pesta dengan perut hamil?” Isvara langsung mendengus. “Yang bener aja, Mas. Aku bisa pingsan sebelum naik pelaminan. Mending uangnya dipakai buat sesuatu yang lebih berguna nggak sih?”Alvano mengangguk pelan, seolah memang sudah menebak jawaban itu. “Oke. Kalau gitu buat usaha, gimana? Kamu ada rencana mau bikin apa? Biar aku modalin.”“Modalin? Gampang banget bilang mau modalin.” Isvara menyipitkan mata.Alvano hanya mengangkat bahu ringan. “Kalau buat kamu, gampang.”Isvara mendecak, tapi tidak bisa menahan senyum tipis.“Kamu mau bikin toko kue?” usul Alvano dengan nada main-main.Isvara langsung cemberut, mengingat satu kejadian. “Mas nggak inget aku pernah bikin cheesecake gosong?”Alvano terkekeh kecil. “Oke, skip! Kalau galeri? Kamu suka lukis, ‘kan?”“Kalau terapi seni sih iya, aku suka. Tapi kalau soal lukisan? Percayalah, Mas, lukisan aku lebih cocok dipajang di TK daripada di galeri,” sahut Isvara.Pria itu mengusap rambutnya lembut. “Ya udah, bukan toko kue, bukan galeri

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 249: Kabar dan Rencana

    Alvano menoleh. Sekejap wajahnya berubah kaku. Seorang perempuan berdiri tak jauh darinya, berbalut dress hitam sederhana, tapi elegan. Rambut panjangnya terurai rapi, bibirnya melengkung dalam senyum samar. Senyum yang dia kenal, senyum yang selalu menyimpan maksud tersembunyi.“Oh, Liv.” Alvano menyapanya datar, nyaris tanpa intonasi.Livia melangkah mendekat, tatapannya jatuh ke kantong belanjaan di tangan Alvano. “Habis beli apa?” tanyanya ringan, tapi nadanya jelas menyelipkan rasa ingin tahu.“Nggak mungkin habis beli obat di toko kue, ‘kan?” sahut Alvano dingin.Senyum miring muncul di bibir Livia. “Tumben kamu ke mall sendiri. Kamu, ‘kan biasanya selalu ditemani Jefri.”“Iya. Ini permintaan istriku sendiri. Dia lagi ngidam, minta dibeliin ini.” Suara Alvano terdengar tegas, sekaligus menjadi penegasan statusnya.“Ngidam? Isvara lagi hamil?” tanya Livia lalu mengangkat alis.“Hm.” Alvano mengangguk pendek, tanpa penjelasan lebih lanjut.“Selamat ya, Al.” Senyum Livia sekilas te

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 248: Ada Apa?

    “Bukan masalah, Pak. Justru kabar baik. Lihat ini …” Sang dokter menunjuk layar, lalu memperbesar gambar. “Ada dua kantung janin. Selamat, sepertinya kalian akan jadi orang tua dari bayi kembar.”Isvara menutup mulutnya dengan tangan, matanya membesar, campuran syok dan bahagia. Sementara Alvano menatap layar itu tanpa berkedip, dadanya naik turun lebih cepat.Namun kegembiraan itu hanya sebentar. Begitu pemeriksaan selesai, Ratna kembali menoleh serius. “Tapi karena kondisi Ibu masih lemah dan tidak bisa menelan makanan, saya sarankan rawat inap dulu. Supaya cairan dan nutrisi tetap masuk,” ujarnya lembut tapi tegas.Isvara spontan menoleh pada suaminya, sementara Alvano hanya mengangguk cepat, seolah tak memberi ruang untuk tawar-menawar. “Kalau itu yang terbaik, Dok, langsung rawat inap saja.”Beberapa menit kemudian, seorang perawat datang untuk mengantar mereka. Alvano sendiri yang mendorong kursi roda Isvara menuju lantai VIP.Begitu pintu kamar rawat terbuka, aroma antiseptik be

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 247: Mual

    “Nggak usah!” seru Isvara dengan mata melebar. Dengan cepat dia merebut gelas itu dari tangan suaminya, menutup hidung rapat-rapat, lalu meneguk habis cairan putih itu sekaligus.Begitu selesai, Isvara meringis keras, lalu meletakkan gelas di meja dengan ekspresi tersiksa. “Aku bener-bener nggak suka rasanya, Mas,” protesnya.Alvano tertawa pelan, lalu mengusap kepala istrinya dengan lembut, jemarinya menyibak rambut yang menempel di pelipis. “Pinter banget istrinya Mas ini. Maaf ya, harus maksa kamu minum ini.” Alvano berhenti sebentar, menatap manik mata Isvara dalam-dalam. “Kalau aja aku bisa gantiin, aku yang muntah, aku yang mual, aku yang lelah. Aku rela. Aku nggak mau lihat kamu harus tanggung semua ini sendirian.”Isvara tercekat. Matanya panas, bibirnya bergetar tanpa kata. Rasa mual itu, kini kalah oleh rasa hangat yang menyebar ke seluruh dadanya.Alvano menunduk, mengecup keningnya lama sekali, lalu bergumam, “Mulai sekarang, apa pun yang kamu butuh, bilang sama aku. Aku

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 246: Anak dan Ayah

    Alvano dan sang ayah melangkah keluar ke balkon. Dari ketinggian itu, lampu-lampu kota berkelip seperti bintang yang jatuh ke bumi.Alvano bersandar sebentar pada pagar besi, lalu melipat kedua tangan di dada. Sorot matanya tajam, tapi ada bara yang jelas bersembunyi di baliknya.“Pap, sampai kapan Papa mau terus main-main sama urusan itu?” Alvano memulai percakapan.“Urusan apa maksudmu?” tanya Atma yang kini berdiri tidak jauh dari anak lelakinya. Tatapannya diarahkan ke jalanan yang ramai di bawah.“Wanita simpanan.” Alvano menjawab tegas tanpa basa-basi. “Aku tahu, Pap. Dari dulu aku diam, aku tutup mulut karena masih hormat. Tapi sekarang, Papa sebentar lagi jadi kakek. Masih mau begini terus?”“Kamu berani sekali bicara begitu pada ayahmu,” tukas Atma.“Aku berani karena aku muak, Pap!” nada Alvano meninggi, tapi matanya berkilat getir. “Papa yang ngajarin aku soal reputasi, kehormatan keluarga, soal nama besar. Tapi justru Papa sendiri yang main kotor di belakang keluarga.”Angi

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 245: Kedatangan Mertua

    Setelah hampir setengah jam berkeliling, lampu jalan sudah semakin sepi. Alvano mulai kesal sendiri, rahangnya mengeras sambil mengetuk setir. “Mana ada orang jual rujak malem-malem gini? Ini udah hampir jam sembilan, Ra,” gerutunya.“Aku kira ada, Mas. Biasanya, ‘kan ada aja tukang gerobak yang masih buka sampai malam,” cicitnya merasa bersalah, tapi juga masih berharap.“Kalau pun ada, itu bukan rujak Bangkok. Itu rujak random yang entah pakai apa,” sahut Alvano dingin, matanya tetap fokus ke jalan.Isvara cemberut, lalu meraih ponselnya. “Kalau gitu aku tanya Ibu, siapa tahu Ibu tahu tempatnya.” Namun, setelah beberapa kali mencoba, hasilnya nihil. “Ih, Ibu juga nggak tahu. Katanya paling besok baru ada.”Alvano menghela napas panjang, mencoba menahan frustrasi. Namun, begitu menoleh sebentar dan melihat wajah istrinya yang kecewa, hatinya langsung melembek. “Udah, biar aku cari cara lain.” Tanpa pikir panjang, pria itu menepikan mobil dan meraih ponselnya. Jarinya cepat menekan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status