Share

Bias luka

‘Asraf ‘ aku membatin.

Aku terkejut sambil terus menatapnya, sementara dia juga hanya diam melihatku.

Dia kemudian melangkah perlahan untuk menghampiriku, aku hanya terdiam tanpa bisa melangkah pergi dari tempat itu, seolah ada yang menahan kaki ini untuk bergerak.

Ketakutan mulai menyelimutiku, jantungku berdegup dua kali lebih cepat saat dia sudah sampai di hadapanku. Aku masih saja terdiam, juga mataku yang tidak lepas menatapnya.

“Zhia,” panggilnya lirih.

Aku tidak mampu menjawab panggilannya, hatiku masih saja diliputi ketakutan. Aku takut dia berbuat nekat dan melukaiku.

“Zhi, aku merindukanmu,” ucapnya lagi.

Aku tersadar, berusaha menetralkan perasaanku. Ada yang terasa perih di sudut hati ini ketika dia berucap rindu, dia mengucapkannya seolah lupa jika pernah melukaiku.

Dadaku bergemuruh menatapnya, entah tapi aku melihat ada sesal dimatanya. Mataku mulai berembun, sebentar lagi air mata ini akan lu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status