Short
Persembahan Untuk Sang Kirin

Persembahan Untuk Sang Kirin

Par:  Umaimah KarimahComplété
Langue: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
7Chapitres
2.4KVues
Lire
Ajouter dans ma bibliothèque

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scanner le code pour lire sur l'application

Tiga hari yang lalu, aku masih seorang putri dari keluarga kaya raya. Namun, tiga hari kemudian, aku dipaksa telanjang, dirantai dan merangkak di lantai seperti seekor anjing betina. Mereka berniat mempersembahkanku kepada kirin. Sepuluh bulan setelah persembahan ini, mereka akan mendapatkan pil keabadian yang mampu membuat pria awet muda dan hidup abadi Kehidupanku sebelumnya sangat bahagia sebagai pemilik gym. Aku adalah seorang pemilik gym. Namun, dalam dua bulan terakhir, suamiku sama sekali tidak pernah menyentuhku. Merasa kesepian dan hampa, aku malah dikepung oleh lima pria sekaligus di dalam gym.

Voir plus

Chapitre 1

Bab 1

Tiga hari yang lalu, aku masih seorang putri dari keluarga kaya raya.

Namun tiga hari kemudian, aku telanjang bulat, ditarik dengan rantai oleh para biksu, merangkak di lantai seperti seekor anjing betina.

Mereka berencana mempersembahkanku kepada kirin, makhluk mitos dari zaman kuno.

Para biksu mengatakan selama aku bisa berhasil bersatu dengan kirin itu, sepuluh bulan kemudian tubuhku akan menghasilkan pil keabadian, obat yang bisa membuat pria kembali muda, abadi dan tak pernah menua ...

Aku tidak sendirian, ada beberapa gadis lain yang ikut denganku.

Kami semua hanya memakai kain tipis yang tembus pandang, tanpa sehelai pakaian pun di dalamnya.

Pengalaman memalukan seperti ini, memamerkan tubuh di depan pria-pria asing, membuatku sangat terhina.

"Cepat merangkak, rangkak seperti anjing betina."

Setelah beberapa saat, seorang gadis akhirnya tak kuat lagi. Dia jatuh tersungkur ke lantai, kehabisan tenaga.

Seorang biksu datang menghampirinya dan mencambuk keras punggungnya. "Aku akan menjualmu ke rumah bordil kalau kamu masih bermalasan."

Gadis itu menjerit kesakitan, tubuhnya gemetar hebat.

Ketika akhirnya bangkit dan kembali merangkak, aku menyadari dia kehilangan kendali dan air kencingnya mengalir di sepanjang pahanya, menetes ke lantai.

Aku gemetar ketakutan. Di bawah tarikan rantai, aku berusaha menahan sakit di lututku dan kembali merangkak dengan cepat di tanah.

Setelah setengah jam penuh merangkak, akhirnya para biksu melepaskan rantai kami. "Mulai sekarang, kalian harus menganggap diri kalian sebagai binatang betina. Makan dan tidur pun harus dengan posisi merangkak."

Seorang gadis menangis tersedu-sedu, "Aku nggak mau melayani kirin itu! Aku mau pulang!"

Detik berikutnya, beberapa biksu masuk ke aula, menarik gadis itu dengan paksa dan membawanya keluar.

Jeritannya yang memilukan terdengar dari luar, membuat pikiranku kacau.

Apakah kirin itu benar-benar ada di dunia ini?

Seorang biksu melirik kami dengan tatapan kesal, lalu berkata, "Tetap merangkak di situ. Setelah mandi di air mata roh, kalian akan menjalani pelatihan lagi."

Aku terengah-engah, mencoba bangkit, tetapi biksu itu langsung menendangku hingga terjatuh ke tanah. Dia memarahiku, "Untuk apa berdiri?! Tetap merangkak!"

Seketika, kami semua ketakutan dan merangkak dengan keempat kaki menempel di lantai.

"Tekuk pinggang kalian lebih rendah, angkat pantat kalian lebih tinggi!"

"Kalau kalian nggak bisa memuaskan makhluk suci ini, aku akan membunuh kalian!"

Tiba-tiba, cambuk panjang menghajar punggungku dengan keras.

"Aaaa!" Aku menjerit kesakitan, tubuhku langsung melemas, terkapar di lantai.

Satu cambukan dari biksu itu langsung membuatku pingsan seketika.

Entah berapa lama aku tak sadarkan diri, saat membuka mata, aku menemukan diriku dalam posisi merangkak, tubuhku terendam di sebuah mata air yang memancarkan kabut mistis.

Air itu hangat, membuat tubuhku terasa lemas, kulitku gatal dan pikiranku linglung. Anehnya, rasanya sangat nyaman.

Rasa lelah dari pelatihan selama dua hari terakhir, serta rasa sakit akibat cambukan, seolah menghilang begitu saja.

Aku melihat gadis-gadis di sekitarku, mereka berebut mencuci wajah dengan air di mata air itu.

Airnya tampak luar biasa. Dengan sedikit bilasan saja, kulit mereka berubah putih, lembut dan bercahaya.

Bahkan luka-luka di tubuh mereka langsung sembuh.

Aku mencium aroma samar dari air itu, ada bau aneh yang mirip seperti ... bau binatang.

Aku pun bertanya, "Ini air apa?!"

Seorang biksu yang berjaga di dekat kami menjawab dengan nada kesal,

"Ini air akar kirin. Setelah mandi dengan air ini, tubuh kalian akan memiliki aroma yang disukai makhluk suci itu."

Air akar kirin?

Bukankah itu berarti ... cairan tubuh kirim?
Déplier
Chapitre suivant
Télécharger

Latest chapter

Plus de chapitres

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Commentaires

Pas de commentaire
7
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status