Share

Keras Kepala

Rara mengangguk ragu,”Per-percaya.” Setelah Rara mengatakan jawabannya, ia segera mengalihkan pandangannya dari Naren.

Naren menghela napas panjang, “Bahkan jawaban Nona ragu – ragu.”

“Lo kasih tau dulu. Biar gue paham,” pinta Rara.

“Raihan itu cuma mau harta lo, Ra. Dia hanya memanfaatkan lo. Setelah gue cari tau, keluarga Raihan adalah orang yang suka memanipulasi orang. Sayangnya, mereka bisa menutupi semua kejahatan,” tutur Naren. Masa bodoh dengan perkataan Naren pada Raihan tentang tidak akan memberitahu pada Rara. Lagipula, menurut Naren, Rara makin sulit diatur kalau terus dibiarkan.

“Kak Raihan sama sekali gak minta uang atau apapun ke gue,” tanggap Rara.

“Astaga Non…dia belum melakukan aksinya,” kata Naren kesal sendiri.

“Masa sih?” tanya Rara.

“Sifat Nona sekarang berubah ya. Dulu, meski Nona suka protes ujung – ujungnya tetap menurut. Sekarang, entah karena Raihan, tapi Nona tidak mudah diatur lagi,” komentar Naren

Anavya

Terima kasih sudah membaca~ Mohon dukungannya~

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status