Share

Pelarian

Rara melambaikan tangannya pada Sonia. Ia berpisah dengan sahabatnya karena berbeda arah. Sonia sudah menawari Rara untuk diantar. Sayangnya, gadis itu menolak.

Rara melangkahkan kakinya ke halte bus. Rara menyalakan ponselnya yang sejak tadi ia matikan. Ia mengerutkan keningnya ketika layar ponselnya tidak menyala.

“Jangan bilang habis,” gumam Rara sembari menekan tombol hidup di ponselnya.

Rara meneguk ludahnya kasar karena ponselnya tak kunjung menyala. Ia memperhatikan sekelilingnya jalanan terlihat sepi. Ia menatap jam tangannya, sudah jam 9 malam. Rara duduk di kursi yang ada di halte bus. Ia menghela napas, perasaannya tak tenang.

“Gue harus kemana?” tanya Rara bingung. “Gue gak tahu rumah Sonia.”

Ia tidak membawa uang sedikitpun. Rara tadi membayar ojol dengan isi dana yang masih tersisa.

“Apa gue ke rumah lama aja?” monolog Rara. Akhirnya, Rara memilih untuk ke rumah kecilnya.

Tidak sampai 15 menit, Rara sudah sampai di rumah lamanya. Beruntung, kediaman lamanya dekat.
Anavya

Terima kasih telah membaca~ Jangan lupa tinggalkan jejak~

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status