Prolog

.

.

.

Dengan tubuh yang bergetar dan dada yang berlumuran darah, Shen Yiyi mencoba mengumpulkan seluruh kesadarannya untuk tetap bertahan hidup.

Sembari menahan gelombang rasa sakit yang menyengat di dadanya, kedua tangannya terlihat mengepal karena sebuah pengkhianatan!

"Kau! Mengapa kau melakukan hal ini kepadaku, Wei Yuna?!", dengan mata memerah karena amarah, Shen Yiyi melihat ke arah iblis wanita yang baru saja menusuknya itu.

"Ha..ha..ha!! Shen Yiyi kau begitu naif! Selama ini aku menipumu karena menginginkan semua yang kau miliki. Sayangnya, kau terlalu bodoh untuk mengetahuinya!", katanya sambil tersenyum dengan sinis sembari mengambil beberapa dokumen dari dalam tas Guccinya itu, kemudian melemparkannya tepat di pangkuan Shen Yiyi yang sedang tersimpuh tak berdaya.

"Apa maksudmu?!!" Shen Yiyi balik melemparkan dokumen itu ke lantai sehingga semua kertas-kertas itu berserakan kemana-mana.

Meskipun Shen Yiyi tidak ingin melihat isi berkas itu, namun sudut matanya terlanjur menangkap judul pada halaman pertama yang sama sekali tidak ingin ia lihat. Dengan tubuh yang semakin bergetar, jemari lentik Shen Yiyi mencoba meraih salah satu kertas yang terletak tidak jauh dari tempatnya saat ini.

Benar, ini sudah ke sepuluh kalinya, Mu Shenan, suami yang teramat dicintainya itu, memberikan surat perceraian! Dan kali ini, ia bahkan sampai memberikannya lewat Wei Yuna, sepupu jahatnya itu! Hatinya terasa tercabik dan iapun terisak diambang kematiannya. Cinta yang ia berikan untuk suaminya ternyata harus berakhir seperti ini!

Selama 10 tahun, Shen Yiyi selalu menganggap Mu Shenan sebagai pusat hidupnya, dewanya, dan segalanya dalam hidupnya! Namun pria itu, yang sudah ia kejar mati matian, tidak kunjung memberikan hatinya, malahan cibiran dan sebuah... perceraian!

Tanpa sadar, Shen Yiyi menertawakan kebodohannya sendiri, yang telah begitu bodoh mencintai seorang pria berhati dingin dan begitu naif mempercayai sepupunya yang berhati busuk! Andai saja... Ya, andai saja ia tahu akan berakhir seperti ini, ia tentu tidak akan pernah mengejar lelaki itu!

Melihat Shen Yiyi menangis pilu dalam rintihannya, Wei Yuna malah tertawa semakin lepas sembari melambaikan tangannya. "Selamat tinggal Shen Yiyi, sekarang giliranku mengejar Mu Shenan, dan tentu saja... mengambil semua milikmu! Ha..ha..ha..!"

Saat berlalu keluar, Wei Yuna segera mengambil sebatang korek api lalu melemparkannya ke arah rumah yang sebelumnya sudah dibubuhinya dengan bahan bakar itu.

"Buzz!", seketika kobaran api merambat membakar rumah beserta dengan semua hal yang berada di dalamnya.

Sementara di dalam rumah yang mulai terbakar itu, Shen Yiyi yang telah tergeletak tak berdaya hanya bisa bergumam lirih, "Langit.. jika engkau berbelas kasihan, ijinkanlah aku memutar waktu untuk hidup bahagia dan menghancurkan mereka yang seharusnya kuhancurkan!!"

Kemudian, wanita malang itupun menutup matanya sebagai akhir dari kisah hidupnya yang menyedihkan.