Share

Bab 23

Akhirnya Kumenemukanmu

Wanita yang kuhormati dengan sepenuh jiwa dan raga ini tengah terbaring lelap di atas pembaringan di kamarnya. Aku yang sedang membersihkan kamar tidurnya menyempatkan diri menikmati wajah renta tetapi masih semangat bekerja untuk menyambung hidup.

Wajah lelah wanita yang penuh dengan perjuangan membesarkan Mas Yudha dengan tangannya sendiri tetapi Allah berkehendak lain. Usia manusia siapa yang tahu? Anak yang ia besarkan dengan harapan saat tua nanti menjadi pangayom hidupnya, nyatanya malah Allah ambil lebih dulu sebelum keinginannya terwujud.

Tegakah aku untuk meninggalkannya seorang diri?

Sayangnya aku masih punya hati untuk membalas kebaikan Mas Yudha dengan kasih yang kumiliki.

"San," panggilnya saat aku sedang menyapu kotoran keluar rumah. Bergegas aku kembali ke kamarnya.

"Iya, Ibu? Ada apa?" tanyaku sambil memperhatikan tubuhnya yang tetap terpejam saat aku datang.

"Kepala Ibu pusing sekali. Sakit kayak ditusuk-tusuk. Sejak semalam juga ngga bisa tid
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status