Share

Dia, Siapa?

DISCLAIMER! Mungkin ada bahasa atau kata-kata kasar, jangan ditiru dikehidupan nyata yah, ini hanya sekedar cerita aja. Thanks!

_____

Di SMA Citra Bangsa, siapa yang tidak mengenal yang namanya Aksara Lio Diratha, anak dari Arsenio Galaska Diratha dan Aeleasha Luna Adhitama. Ia terkenal karena berasal dari keluarga yang terpandang, juga menjadi ketua dari geng Xeros. 

Cowok dengan wajah nyaris sempurna, dengan netra coklat, rahang tegas, matanya yang selalu bisa mengintimidasi lawan, dan tak lupa dengan tampang badboynya.

Menjadi most wanted  di Citra Bangsa itu adalah gelar yang sudah melekat pada dirinya dan para sahabatnya semenjak mereka menginjak bangku SMA. Banyak cewek yang ingin mendekatkan diri pada mereka, namun sepertinya usaha mereka akan selalu gagal.

Mungkin belum saatnya mereka berdekatan dengan cewek, karena jika menjadi satu-satunya perempuan diantara mereka, akan merasa bak putri yang dilindungi 5 pangeran tampan.

Seperti saat ini, berjalan dikoridor yang diiringi pekikan para kaum hawa sudah menjadi hal yang biasa, dan mereka hanya acuh menanggpi itu semua. 

"Gue itu berasa berjalan di atas red carpet" celetuk Farel merasa bangga dengan dirinya yang tampan itu, membuat sahabatnya disebelah mendelik tak suka.

"Gak sadar diri, muka kayak tempe goreng" ucap Galen, cowok penyuka segala macam bentuk dari tempe. 

"Gausah samain gue, sama tempe-tempe lo!" balas Farel ngegas sedangkan Galen hanya mengangkat bahunya acuh.

"Kalian tau, ada murid baru" celetuk Damian, membuat mereka semua menoleh. Baru saja Damian ingin melanjutkan ucapannya namun harus terhenti karena sebuah suara yang menginterupsi.

"Masuk kelas dulu" peringat Aksa, merasa sahabat-sahabatnya ini tidak akan mengenal tempat untuk membicarakan sesuatu.

"Iyaiyaa" ucap ketiga cowok yang sudah kepo sekali, mereka langsung bergegas masuk ke kelas dan meninggalkan Aksa dan Allaric

"Lo dapat mereka dimana?" tanya Allaric memandangi sahabat-sahabatnya yang berusaha masuk ke dalam kelas bersamaan. Padahal badan mereka besar-besar, namun berusaha masuknya barengan tiga orang lewat satu pintu kecil.

"Di kolong jembatan, makan makanan sisa. Kasihan" hina Aksa membuat Allaric menggeleng kepalanya.

Akhirnya dengan tenang mereka sudah beranjak masuk ke dalam kelas, dan duduk di tempat duduk mereka. Tidak lupa ketiga cowok itu sudah membuat lingkaran kecil untuk membahas sesuatu.

"Siswi baru, katanya pindahan LA" ucap Damian membukan pembicaraan dan sesi gosip manja mereka

"Kok lo tau?" tanya Galen merasa heran dengan Damian yang selalu mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan sekolah mereka.

"Jelas! Mata-mata gue kan banyak" Damian memukul dadanya dengan bangga

"Gosip aja bangga" ujar Farel membuat Damian memutar matanya malas

"Intinya nih, katanya cantik banget, model bangetlah. Moga masuk kelas kita kan yah..sekalian bisa cuci mata juga" lanjut Damian, kedua sahabatnya itu menyimak dengan serius. Sedangkan Aksa dan Allaric hanya menahan diri.

Bagaimana bisa mereka bersahabat dengan ketiga manusia yang memiliki otak seperti sendok nyamnyam?

Kegiatan mereka bertiga terhenti kala bel sudah berbunyi pertanda kegiatan pembelajaran akan segera dimulai.

"Selamat pagi anak-anak" sapa seorang guru yang baru masuk ke dalam kelas, "Selamat pagi Ibu Jena" balas para siswa-siswi di kelas.

"Hari ini, kita kedatangan murid baru" Ibu Jena menginstruksikan kepada seseorang diluar kelas untuk masuk, dan saat masuk mereka semua mengalihkan atensi pada seorang cewek yang baru masuk.

"Kamu boleh perkenalkan diri" suruh Ibu Jena kepada cewek itu ketika Ia sudah berdiri di depan kelas dan menghadap para murid yang sudah menunggu.

"Kenalin, nama gue Leara Belle Denandra, kalian boleh panggil gue Leara. Semoga kita bisa berteman baik" suara lembut itu memenuhi ruangan kelas itu, begitu lembut.

Namun satu yang membuat seorang Aksa yang tadinya memejamkan matanya langsung terbuka lebar kala mendengar nama itu, dan yang membuatnya lebih terkejut adalah melihat siapa yang sudah ada di depan sana. Ia merasa tidak asing.

"Kamu boleh duduk di sebelah meja Aksara" ujar Ibu Jena, sedangkan Lea mengedarkan pandangannya hingga matanya bertubrukan dengan mata tajam seorang cowok yang duduk di pojok kelas.

Leara tersenyum membuat kaum adam di kelas terpaku melihat senyum itu. Tanpa menunggu lama Lea langsung beranjak mendekat ke meja Aksara, lebih tepatnya meja di sebelah cowok itu.

"Hay" sapa Leara begitu duduk di tempat duduknya dan menoleh ke Aksara

"Neng cantik, boleh kenalan gak?" tanya Farel yang sudah berbalik badan untuk melihat Leara

"Boleh kok, Lo Farel kan?" tebak Leara membuat cowok itu terkejut, darimana Ia mengetahuinya?

"Aksa sering cerita" ujarnya seperti menjawab pertanyaan mereka. Heran memang, karena Farel tidak memakai nametag dan Leara mengetahui nama Farel itu aneh.

"Gue sering cerita ke, lo?" tanya Aksa sembari menatap Leara, sedangkan cewek itu hanya tersenyum.

"I know all about you," ujar Leara membuat tanda tanya di benak mereka semua.

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status