Home / Fantasi / Aksara / Dia, Siapa?

Share

Dia, Siapa?

Author: Caitlinnl
last update Last Updated: 2021-09-17 19:31:32

DISCLAIMER! Mungkin ada bahasa atau kata-kata kasar, jangan ditiru dikehidupan nyata yah, ini hanya sekedar cerita aja. Thanks!

_____

Di SMA Citra Bangsa, siapa yang tidak mengenal yang namanya Aksara Lio Diratha, anak dari Arsenio Galaska Diratha dan Aeleasha Luna Adhitama. Ia terkenal karena berasal dari keluarga yang terpandang, juga menjadi ketua dari geng Xeros. 

Cowok dengan wajah nyaris sempurna, dengan netra coklat, rahang tegas, matanya yang selalu bisa mengintimidasi lawan, dan tak lupa dengan tampang badboynya.

Menjadi most wanted  di Citra Bangsa itu adalah gelar yang sudah melekat pada dirinya dan para sahabatnya semenjak mereka menginjak bangku SMA. Banyak cewek yang ingin mendekatkan diri pada mereka, namun sepertinya usaha mereka akan selalu gagal.

Mungkin belum saatnya mereka berdekatan dengan cewek, karena jika menjadi satu-satunya perempuan diantara mereka, akan merasa bak putri yang dilindungi 5 pangeran tampan.

Seperti saat ini, berjalan dikoridor yang diiringi pekikan para kaum hawa sudah menjadi hal yang biasa, dan mereka hanya acuh menanggpi itu semua. 

"Gue itu berasa berjalan di atas red carpet" celetuk Farel merasa bangga dengan dirinya yang tampan itu, membuat sahabatnya disebelah mendelik tak suka.

"Gak sadar diri, muka kayak tempe goreng" ucap Galen, cowok penyuka segala macam bentuk dari tempe. 

"Gausah samain gue, sama tempe-tempe lo!" balas Farel ngegas sedangkan Galen hanya mengangkat bahunya acuh.

"Kalian tau, ada murid baru" celetuk Damian, membuat mereka semua menoleh. Baru saja Damian ingin melanjutkan ucapannya namun harus terhenti karena sebuah suara yang menginterupsi.

"Masuk kelas dulu" peringat Aksa, merasa sahabat-sahabatnya ini tidak akan mengenal tempat untuk membicarakan sesuatu.

"Iyaiyaa" ucap ketiga cowok yang sudah kepo sekali, mereka langsung bergegas masuk ke kelas dan meninggalkan Aksa dan Allaric

"Lo dapat mereka dimana?" tanya Allaric memandangi sahabat-sahabatnya yang berusaha masuk ke dalam kelas bersamaan. Padahal badan mereka besar-besar, namun berusaha masuknya barengan tiga orang lewat satu pintu kecil.

"Di kolong jembatan, makan makanan sisa. Kasihan" hina Aksa membuat Allaric menggeleng kepalanya.

Akhirnya dengan tenang mereka sudah beranjak masuk ke dalam kelas, dan duduk di tempat duduk mereka. Tidak lupa ketiga cowok itu sudah membuat lingkaran kecil untuk membahas sesuatu.

"Siswi baru, katanya pindahan LA" ucap Damian membukan pembicaraan dan sesi gosip manja mereka

"Kok lo tau?" tanya Galen merasa heran dengan Damian yang selalu mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan sekolah mereka.

"Jelas! Mata-mata gue kan banyak" Damian memukul dadanya dengan bangga

"Gosip aja bangga" ujar Farel membuat Damian memutar matanya malas

"Intinya nih, katanya cantik banget, model bangetlah. Moga masuk kelas kita kan yah..sekalian bisa cuci mata juga" lanjut Damian, kedua sahabatnya itu menyimak dengan serius. Sedangkan Aksa dan Allaric hanya menahan diri.

Bagaimana bisa mereka bersahabat dengan ketiga manusia yang memiliki otak seperti sendok nyamnyam?

Kegiatan mereka bertiga terhenti kala bel sudah berbunyi pertanda kegiatan pembelajaran akan segera dimulai.

"Selamat pagi anak-anak" sapa seorang guru yang baru masuk ke dalam kelas, "Selamat pagi Ibu Jena" balas para siswa-siswi di kelas.

"Hari ini, kita kedatangan murid baru" Ibu Jena menginstruksikan kepada seseorang diluar kelas untuk masuk, dan saat masuk mereka semua mengalihkan atensi pada seorang cewek yang baru masuk.

"Kamu boleh perkenalkan diri" suruh Ibu Jena kepada cewek itu ketika Ia sudah berdiri di depan kelas dan menghadap para murid yang sudah menunggu.

"Kenalin, nama gue Leara Belle Denandra, kalian boleh panggil gue Leara. Semoga kita bisa berteman baik" suara lembut itu memenuhi ruangan kelas itu, begitu lembut.

Namun satu yang membuat seorang Aksa yang tadinya memejamkan matanya langsung terbuka lebar kala mendengar nama itu, dan yang membuatnya lebih terkejut adalah melihat siapa yang sudah ada di depan sana. Ia merasa tidak asing.

"Kamu boleh duduk di sebelah meja Aksara" ujar Ibu Jena, sedangkan Lea mengedarkan pandangannya hingga matanya bertubrukan dengan mata tajam seorang cowok yang duduk di pojok kelas.

Leara tersenyum membuat kaum adam di kelas terpaku melihat senyum itu. Tanpa menunggu lama Lea langsung beranjak mendekat ke meja Aksara, lebih tepatnya meja di sebelah cowok itu.

"Hay" sapa Leara begitu duduk di tempat duduknya dan menoleh ke Aksara

"Neng cantik, boleh kenalan gak?" tanya Farel yang sudah berbalik badan untuk melihat Leara

"Boleh kok, Lo Farel kan?" tebak Leara membuat cowok itu terkejut, darimana Ia mengetahuinya?

"Aksa sering cerita" ujarnya seperti menjawab pertanyaan mereka. Heran memang, karena Farel tidak memakai nametag dan Leara mengetahui nama Farel itu aneh.

"Gue sering cerita ke, lo?" tanya Aksa sembari menatap Leara, sedangkan cewek itu hanya tersenyum.

"I know all about you," ujar Leara membuat tanda tanya di benak mereka semua.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Aksara   Bunga Mawar

    Leara berdiri di depan kelasnya sambil menunggu Allaric. Cowok itu mengatakan bahwa Ia ingin bertemu karena ada beberapa hal yang perlu dipastikan. Maka disinilah Ia, menunggu kedatangan Allaric.Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, jam keluar sekolah mereka itu jam 2.45 yang berarti sudah 15 menit Leara menunggu Allaric, namun cowok itu juga belum menunjukkan dirinya."Allaric mana sih?" gumam Leara sambil menatap ke arah jam tangan."Ra," panggil seseorang membuat Leara mendongakkan kepalanya. "Aksa..." ucap Leara dengan pelan. Sedangkan yang disebut namanya, tersenyum menanggapi."Lo lagi ngapain disini?" tanya Aksa begitu mendudukan dirinya di samping Leara."Lagi nungguin Allaric. Katanya dia mau ngomongin sesuatu, lo tahu dia dimana?" tanya Leara, membuat Aksa mengerutkan keningnya."Allaric, bukannya udah balik duluan?" batin Aksa bingung. Dia tadi dengan jelas melihat Allaric sudah menaiki motor dan keluar dari perkarangan sekolah. Bahkan setelah bel berbunyi, cowok itu langsung

  • Aksara   Bunga Mawar

    Leara berdiri di depan kelasnya sambil menunggu Allaric. Cowok itu mengatakan bahwa Ia ingin bertemu karena ada beberapa hal yang perlu dipastikan. Maka disinilah Ia, menunggu kedatangan Allaric.Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, jam keluar sekolah mereka itu jam 2.45 yang berarti sudah 15 menit Leara menunggu Allaric, namun cowok itu juga belum menunjukkan dirinya."Allaric mana sih?" gumam Leara sambil menatap ke arah jam tangan."Ra," panggil seseorang membuat Leara mendongakkan kepalanya. "Aksa..." ucap Leara dengan pelan. Sedangkan yang disebut namanya, tersenyum menanggapi."Lo lagi ngapain disini?" tanya Aksa begitu mendudukan dirinya di samping Leara."Lagi nungguin Allaric. Katanya dia mau ngomongin sesuatu, lo tahu dia dimana?" tanya Leara, membuat Aksa mengerutkan keningnya."Allaric, bukannya udah balik duluan?" batin Aksa bingung. Dia tadi dengan jelas melihat Allaric sudah menaiki motor dan keluar dari perkarangan sekolah. Bahkan setelah bel berbunyi, cowok itu langsung

  • Aksara   She is Special.

    Leara tersenyum melihat seorang cowok yang sudah berada di hadapannya, suasana pagi ini sedikit dingin membuat gadis itu merapatkan cardigan yang digunakannya. Ia melangkah ke arah cowok yang duduk di atas motor. "Pagi Allaric," sapa Leara begitu sampai di hadapan cowok itu "Pagi, Ara. Udah siap kan?" Leara mengangguk, dan menaiki motor Allaric yang cukup tinggi. Namun dengan bantuan cowok itu, dengan gampang gadis itu naik. Setelah dirasa Leara sudah duduk dengan nyaman, maka Allaric segera menancapkan gasnya dan menuju ke sekolah mereka. Cowok yang biasa menunjukkan tampang sangar, sekarang sedang tersenyum tipis. Walaupun tertutupi oleh helm, namun Allaric merasakan hangat dan senang. Ia tidak tahu mengapa respon tubuhnya selalu tertarik begitu berada di sekitar Leara. Seolah-olah ada magnet yang menariknya. Motor itu melaju dengan kecepatan rata-rata, membelah jalanan pagi yang belum terlalu ramai. Dengan suasana pagi seperti itu membuat Leara menikmati setiap hembusan angin y

  • Aksara   Xeros dan Leara

    Dengan amarah yang memuncak Aksara membabi buta melayangkan tinjunya pada Derma. Matanya tidak bisa berbohong ketika melihat keadaan Leara yang jauh dari kata baik-baik saja. Hatinya terluka dan itu membuatnya menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa melindungi orang terdekat. Semua ini karena dirinya. Jika saja Leara tidak berteman dengan mereka, bisa saja gadis itu sedang aman. Namun semua ini karena dirinya yang lagi dan lagi tidak bisa menjaga orang terdekatnya. Aksara meneteskan air matanya, karena perasaan yang campur aduk sedangkan Derma sudah terkapar tidak berdaya tapi masih tetap sadar. Aksara melangkahkan kakinya menuju ke Leara, dan langsung membawa gadis itu kedalam pelukannya. "Lo gapapa kan?" Tanya Aksa dengan nada rendah, terdengar dengan jelas bahwa cowok itu masih menahan amarah. Sedangkan Leara masih membeku di tempat akibat perbuatan cowok itu. "Gapapa, tapi kaki gue sakit" Begitu mendengar Leara bilang sakit, Aksara langsung melepaskan pelukan itu dan berlut

  • Aksara   Rencana Diavolos

    Setelah kejadian yang terjadi antara Leara dan Annabel. Para inti Xeros belum lagi bertemu dengan Leara, padahal mereka sekelas. Entah kemana perginya cewek itu. "Anna, lo itu keterlaluan" Ucap Galen menatap Annabel yang sedang duduk disamping Aksara. Cewek itu hanya memasang tampang datarnya dan tidak ada niatan untuk membela dirinya sendiri. "Kenapa lo lakuin itu?" Tanya Allaric, jujur saja cowok itu kurang menyukai dengan keberadaan Annabel. Kalau bisa dikatakan bahwa Ia berada di pihak Leara, cewek yang membawa sejuta kehangatan dengan mereka. "Aku lakuin itu, biar kalian gak ketipu sama muka polosnya" Ucap Annabel berusaha untuk selembut mungkin, tapi itu membuat beberapa dari mereka merasa jengah. "Gausah jadi orang yang sok tahu!" Sentak Aksara kemudian bangkit berdiri dari tempat duduknya. "Mending lo keluar dulu, gak baik cewek disini" Tegur Farel pada Annabel. Karena saat ini mereka sedang berada di markas Xeros yang terletak di belakang sekolah. Kebetulan juga pembelaja

  • Aksara   "BEL"

    Masa Lalu... Aksara Lio Diratha, cowok dengan tubuh atletis, mata tajam, dan tampang datar yang selalu menjadi ciri khas dari seorang most wanted SMA Citra Bangsa. Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan dari seorang Aksara itu diketahui banyak orang. Terlebih menjadi seorang leader dari sebuah geng bernama XEROS membuat kepopularitasannya semakin meningkat. Wajah rupawannya selalu menjadi bahan pembicaraan anak-anak Citra Bangsa apalagi di kalangan kaum hawa. Bersama dengan para sahabatnya yang tidak kalah populer, membuat mereka juga sangat dihindari orang-orang agar tidak berurusan dan melakukan sesuatu yang mengusik ketenangan para inti Xeros tersebut. Jika dipikirkan bahwa hidupnya enak, memiliki orang tua yang selalu memberikan perhatian dan kebebasan, para sahabat yang selalu ada bersamanya, dan tidak lupa banyak orang-orang dibelakang yang selalu mendukungnya. Aksara menyimpan rindu dan cinta yang begitu dalam bagi seor

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status