Share

5.

Penulis: Rempeyek garing
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-17 03:27:31

Bai Yuer tidak menunggu jawaban siapa pun. Ia langsung melangkah keluar dari aula, melewati halaman sekte yang masih dipenuhi murid yang berbisik-bisik.

Tidak satu pun berani menghentikannya. Semuanya bisa melihat dengan jelas kemarahan di wajahnya dan hawa panas samar dari racun yang masih bergejolak di tubuhnya.

Setiap langkah terasa berat. Setiap napas terasa panas. Tapi ia terus maju. Menuju tempat di mana para pendosa sekte dibuang. Ke tebing Lembah Neraka Batu.

Angin malam di puncak gunung terasa tajam dan dingin. Tebing itu menjulang seperti mulut raksasa yang siap menelan siapa pun yang mendekat.

Begitu mencapai tepi jurang, Bai Yuer berhenti.

Napasnya terputus-putus, wajahnya pucat, tapi matanya tetap tajam.

Ia melihat ke bawah.

Tempat itu… tempat yang selama ini hanya ia dengar dalam cerita menakutkan para murid… kini terbentang tepat di hadapannya.

Lembah Neraka Batu.

Jurang dalam dengan kabut panas memantul dari dasar. Dan di sisi tebing, tepat di bagian yang dipakai penjaga sebagai lokasi pembuangan, ada jejak darah yang masih segar.

Dan beberapa batu di sekitar sana… hangus, seolah terbakar energi kuat sesaat sebelum padam.

Bai Yuer menatapnya dengan mata melebar.

“…Ling Xuan…”

Tubuhnya bergerak sendiri. Ia mendekat, berlutut, menyentuh darah yang sudah mulai mengering itu. Tangannya gemetar.

“Ling Xuan… kau benar-benar dibuang dari sini…?”

Tidak ada angin yang menjawab. Hanya kabut panas dari lembah yang naik perlahan, seperti mengejek.

Bai Yuer menggigit bibir sampai berdarah.

Pandangannya kabur oleh air mata yang mengalir begitu saja.

“LING XUAN!!”

Teriakannya menggema panjang di dinding-dinding batu.

Namun, tidak ada jawaban. Bahkan, tidak ada tanda kehidupan dari bawah sana. Hanya keheningan yang menusuk.

Racun dalam tubuhnya, yang tadi ditekan oleh para tetua, mulai bergetar lagi. Hawa panas naik ke dadanya, memaksa napasnya menjadi pendek dan menyakitkan.

Tapi Bai Yuer tidak peduli. Ia memeluk dirinya sendiri, menahan rasa sakit sambil menatap jurang yang seakan menelan harapannya.

“Kenapa… kenapa kalian melakukan ini padanya?”

Suaranya pecah, bergetar, tidak stabil. “Padahal dia tidak bersalah.”

Ia jatuh sepenuhnya berlutut. Kedua tangan menutupi wajah, bahunya bergetar hebat.

Emosi campur aduk. Marah, menyesal, takut, dan patah hati, membuat racun Gairah Naga Merah kembali meronta di dalam tubuhnya.

Tubuhnya mulai panas lagi. Keringat dingin muncul di pelipis. Pandangan berputar.

Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, putri Kepala Sekte Batu, Bai Yuer, yang selalu kuat dan sempurna, menangis histeris di tepi jurang, tanpa memedulikan siapa pun yang melihat.

Angin malam berhembus. Kabut lembah naik pelan. Namun, ada bayangan Ling Xuan di antara kabut panas itu.

Sekadar jejak… bahwa seseorang telah dilemparkan ke dasar lembah. Dan seolah alam pun ikut berduka, batu-batu di sekitarnya retak perlahan oleh hawa panas tubuh Bai Yuer yang tak stabil.

“Ling Xuan…” bisiknya terakhir kali, sebelum racun melonjak dan membuatnya terhuyung. Tubuhnya goyah. Ia pun tersandung dan jatuh ke jurang.

____

Sementara itu, setelah menyalurkan panas Batu Api Langit ke seluruh tubuhnya, Ling Xuan merasa seolah seluruh kekuatannya menghilang. Tidak ada energi tersisa untuk berdiri tegak. Tidak ada tenaga untuk bergerak.

Ia terhuyung dan akhirnya membiarkan tubuhnya kembali terlentang di atas batu hangus yang masih hangat.

“Hah… hah…”

Setiap napas terasa berat. Langit sempit di atas sana berwarna hitam kebiruan. Kabut panas berputar seperti tirai tipis, memantulkan cahaya merah dari batu-batu di sekeliling.

Ling Xuan menatap ke atas, membiarkan kelopak matanya setengah tertutup. Kesadarannya bergetar, seolah kapan saja bisa kembali tenggelam.

“Ternyata… aku masih bisa tidur dalam keadaan begini…” Ia mengembuskan napas pelan. Dan pada saat itu—

Suara angin mendesing kecil terdengar dari atas.

"Hmm?”

Kesadarannya yang hampir tenggelam tersentak kembali. Ia memicingkan mata, mencoba fokus menembus kabut di atasnya.

Ada sesuatu yang jatuh dari jurang. Siluet panjang, rambut yang berkibar, baju putih yang berkecah di udara.

“M—mustahil…”

Ling Xuan ingin bangkit. Tubuhnya menolak. Tidak ada tenaga.

Hanya satu kata keluar dari bibirnya.

“Yuer…?”

Sosok itu...

Bai Yuer jatuh semakin cepat. Dan sebelum Ling Xuan sempat melakukan apa-apa—

BRUGH!!

Tubuh Bai Yuer jatuh tepat di atas dirinya, menghantam dada dan bahunya dengan keras.

Udara di paru-paru Ling Xuan terhempas keluar.

“Ugkh!”

Sakit. Sangat sakit. Tulang rusuknya seperti diguncang. Luka di punggungnya terbuka lagi.

Tubuh yang sudah remuk terasa semakin hancur.

Tapi Ling Xuan tidak mengeluh. Karena di dadanya,

Bai Yuer pun tidak bergerak.

“…Yuer…?”

Ling Xuan menggenggam bahu Bai Yuer dengan tangan gemetar.

“Yuer… Yuer! Bangun…!”

Tidak ada respons.

Sebuah kecemasan tajam menghantam dadanya—

lebih dalam dari rasa sakit fisik mana pun yang ia rasakan hari itu.

“Kenapa kau turun… kenapa kau jatuh… kenapa kau bisa ada di sini…? Ayahmu tidak mungkin ikut menghukummu, kan?”

Ia berbicara seperti orang yang kehilangan akal. Napasnya bergetar. Dan saat ia memeluk Bai Yuer sedikit agar gadis itu tidak tergelincir ke bawah, sesuatu terjadi.

Hawa panas meledak pelan dari dada Bai Yuer.

Panas yang berbeda dari racun. Panas yang lembut dan harmonis.

Ling Xuan terbelalak.

“Apa ini?”

Energi Yin Bai Yuer mengalir melalui titik kontak tubuh mereka. Bahu Ling Xuan, dada Ling Xuan,

dan masuk ke dalam tubuh Ling Xuan yang patah-patah, seolah ditarik oleh kekuatan yang tidak terlihat.

Batu Api Langit bereaksi. Simbol retak di dada Ling Xuan menyala merah keemasan.

“Ugh—!”

Ling Xuan menggeliat. Tubuhnya gemetar hebat.

Ia merasakan aliran energi besar yang mendadak masuk.

Suara dentuman halus terdengar dari dalam tubuhnya, seperti bebatuan retak yang digabungkan kembali.

Energinya yang hancur, jalur Qi yang putus, otot yang sobek, mulai bergerak.

“Tidak mungkin… energi Yuer… memicu Batu Api Langit…?”

Panas dari Batu Api Langit mulai naik mengikuti jalur energi Yin dari Bai Yuer.

Ketika Bai Yuer jatuh menimpa Ling Xuan, energi Yin dari tubuhnya yang kacau karena racun Gairah Naga Merah, mengalir keluar tanpa kendali. Energi Yin itu secara alami tertarik pada Batu Api Langit yang baru terbangun di dalam tubuh Ling Xuan.

Yin murni dari akar roh Bai Yuer menjadi katalis yang sangat cocok untuk unsur Yang murni Batu Api Langit. Begitu keduanya bersentuhan, terjadilah resonansi spontan yang menyalakan kembali aliran energi dalam diri Ling Xuan.

Resonansi ini membuat Batu Api Langit memancarkan panas lembut yang menstabilkan racun dalam tubuh Bai Yuer, sementara energi Yin gadis itu memperbaiki jalur Qi Ling Xuan yang rusak. Meski keduanya tidak sadar, kontak fisik mereka menciptakan keseimbangan Yin–Yang alami, membuat Ling Xuan pulih lebih cepat, dan racun Bai Yuer tidak meledak.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Aku Bangkit dari Lembah Neraka   7.

    Begitu kalimat dominan itu keluar dari mulut Ling Xuan, Bai Yuer terdiam. Wajahnya merah, napasnya pendek, tapi tidak ada penolakan sedikit pun di matanya. Justru sorotnya menjadi lebih dalam, seperti sedang menantang sekaligus menyerah.Ling Xuan memperhatikan itu. Ia menghela napas perlahan, lalu mengangkat tubuhnya sedikit. Dengan sisa tenaga yang baru saja kembali mengalir, ia mengubah posisi mereka. Dalam sekejap, Bai Yuer terbaring di bawahnya sementara ia bertumpu dengan satu tangan di tanah, menatap gadis itu dari jarak sangat dekat.Jarak mereka tinggal hitungan sentimeter.“Jadi,” bisik Ling Xuan dengan suara rendah dan meyakinkan. “Apa kau benar-benar ingin mengulanginya?”Wajah Bai Yuer semakin panas. Tangannya terangkat, lalu berhenti di udara.Kulit Ling Xuan langsung bersentuhan dengan ujung jarinya, membuatnya tersentak kecil. Panas tubuhnya yang belum stabil membuat Bai Yuer merona lebih parah, tetapi gadis itu tidak menarik tangannya.Tubuh mereka hampir bersentuhan

  • Aku Bangkit dari Lembah Neraka   6.

    Bai Yuer mengerjap beberapa kali, napasnya tersendat saat akhirnya mengenali posisi dirinya. Ia menindih Ling Xuan, tubuh mereka saling menekan, napas mereka hampir bertemu. Tatapan mereka terkunci beberapa detik.Hening memenuhi udara. Hanya terdengar suara napas berat mereka dalam diam.“Ling Xuan…?” ucap Bai Yuer seperti bisikan patah, setengah gemetar. Ia menegakkan kedua tangannya yang berada di sisi wajah Ling Xuan dengan bertumpu ke tanah tandus di lembah itu.Ling Xuan sedikit menegang, karena rasa sakit di dadanya yang masih menusuk. Namun ia tetap memaksakan senyum kecil yang tipis.“Kau seperti bidadari yang jatuh dari langit,” gumamnya pelan dan serak. Ia berusaha mengalihkan rasa sakit dengan bercanda atau mungkin sekadar memastikan bahwa Bai Yuer benar-benar sadar.Bai Yuer langsung terbelalak. Wajahnya memerah sampai telinga. Dengan panik ia mendorong tubuhnya sendiri untuk bangun. Namun begitu ia bergerak, rasa panas dari racun yang sempat mereda kembali melonjak tipis

  • Aku Bangkit dari Lembah Neraka   5.

    Bai Yuer tidak menunggu jawaban siapa pun. Ia langsung melangkah keluar dari aula, melewati halaman sekte yang masih dipenuhi murid yang berbisik-bisik.Tidak satu pun berani menghentikannya. Semuanya bisa melihat dengan jelas kemarahan di wajahnya dan hawa panas samar dari racun yang masih bergejolak di tubuhnya.Setiap langkah terasa berat. Setiap napas terasa panas. Tapi ia terus maju. Menuju tempat di mana para pendosa sekte dibuang. Ke tebing Lembah Neraka Batu.Angin malam di puncak gunung terasa tajam dan dingin. Tebing itu menjulang seperti mulut raksasa yang siap menelan siapa pun yang mendekat.Begitu mencapai tepi jurang, Bai Yuer berhenti.Napasnya terputus-putus, wajahnya pucat, tapi matanya tetap tajam.Ia melihat ke bawah.Tempat itu… tempat yang selama ini hanya ia dengar dalam cerita menakutkan para murid… kini terbentang tepat di hadapannya.Lembah Neraka Batu.Jurang dalam dengan kabut panas memantul dari dasar. Dan di sisi tebing, tepat di bagian yang dipakai penja

  • Aku Bangkit dari Lembah Neraka   4.

    Suara para tetua terdengar jauh dan bergetar, seperti berasal dari balik tirai tebal. Tubuh Bai Yuer terasa berat, panas… tapi tidak sekacau sebelumnya. Napasnya masih pendek, tapi pikirannya perlahan kembali."Tekan energinya… jangan biarkan naik lagi!”“Tetap fokus! Racunnya tidak stabil!”Suara-suara itu membuat Bai Yuer perlahan membuka mata.Ruangan tampak dipenuhi asap spiritual. Para tetua berdiri membentuk lingkaran di sekelilingnya.Mereka menyalurkan energi dingin, mencoba menekan racun dalam tubuhnya.Wajah mereka semua pucat.Salah satu tetua mengusap keringat dari dahinya.“Ini… sangat sulit. Racun ini terlalu dalam. Kita tidak bisa menetralkannya, hanya menahannya.”“Racun… apa?” Bai Yuer bertanya dengan suara lemah.Para tetua saling pandang. Lalu salah satu dari mereka menjawab dengan hati-hati.“Putri… ini Gairah Naga Merah. Racun langka yang menyerang emosi dan energi inti seseorang. Jika dorongannya tidak tersalurkan, racun akan menempel dan terus menggerogoti merid

  • Aku Bangkit dari Lembah Neraka   3.

    Kabut panas di dasar Lembah Neraka Batu berputar perlahan seperti napas raksasa. Di antara batu-batu merah yang retak, tubuh Ling Xuan tergeletak.Darah mengalir dari pelipisnya, menguap sebelum sempat membasahi tanah. Tubuhnya seolah dibakar dari dalam karena kekosongan.Rantai segel para tetua telah menghancurkan jalur Qi-nya. Tak ada energi yang tersisa, tak ada panas dari Api Dalam Batu yang dulu menjadi jiwanya. Yang tinggal hanyalah tubuh manusia biasa, rapuh, hancur, dan terbakar oleh udara beracun lembah.Setiap tarikan napas terasa seperti menelan pisau.Setiap detak jantung, seperti pukulan palu di dalam dada.“Ini… akhirnya, ya…”Ia mencoba menggerakkan tangan, tapi ototnya tak lagi menuruti perintah. Tubuhnya kaku, dingin, sementara dunia di sekelilingnya merah dan berputar.Rasa sakit mulai pudar, berganti dengan kekosongan aneh, tanda nyawa mulai menjauh.Matanya setengah terpejam. Di tepi pandangan, ia melihat cahaya samar dari langit sempit di atas sana. Ia sempat berp

  • Aku Bangkit dari Lembah Neraka   2.

    Dua penjaga membawa Ling Xuan keluar dari aula utama. Rantai energi spiritual mengikat tangannya. Rantai itu menyala samar dalam warna merah batu bara, yang merupakan simbol segel penghukuman Sekte Batu.Setiap langkahnya meninggalkan jejak darah di lantai batu. Tapi ia tak berteriak, tak membela diri lagi. Kata-kata sudah tak berguna. Semuanya telah ditentukan bahkan sebelum sidang dimulai.Di halaman utama, para murid berkerumun. Mereka berdesakan di balik pagar batu, mencoba melihat jelas sosok yang kini diseret ke tengah lapangan.Bisikan-bisikan langsung bermunculan, saling tumpang tindih seperti suara serangga malam.“Itu benar-benar Ling Xuan…?”“Tidak mungkin… dia murid jenius sekte. Mana mungkin melakukan hal memalukan itu?”Seorang murid lain menatapnya dengan jijik, suara keras tanpa menurunkan volume. “Jenius atau tidak, bukti sudah jelas! Dia ditemukan tanpa pakaian bersama Putri Bai Yuer!”Di sisi lain, sekelompok murid perempuan menutup mulut mereka, mata gemetar. “Kupi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status