Home / Rumah Tangga / Aku Bukan Gadis / 6 - Rutinitas Pagi

Share

6 - Rutinitas Pagi

last update Huling Na-update: 2022-10-27 18:39:51

Pagi berlalu, siang pun menghilang. Ziko dan Arisha kini berada di dalam kamar. Arisha baru saja selesai dengan kegiatan membaca al-qur'an sedangkan Ziko hanya memainkan ponselnya. Sebelum sholat Arisha sudah mengajak suaminya untuk melaksanakan solat bersamaan tapi Ziko menolaknya dengan alasan manusia apakah umumnya yaitu malas.

Arisha hanya menatap suaminya dengan malas. Mimpi apa ia harus memiliki suami seperti Ziko yang ibadah saja tidak mau. Bagaimana akan membimbing jika ia sendiri tidak bisa membina dirinya sendiri.

Di bukanya mukenanya dari kepalanya dan di gantungkanya mukena itu di raknya. Di bukanya sedikit gorden jendela kamarnya karena udara di dalam terasa sangat panas. Dari balik jendela Arisha melihat ustad Daffa yang sedang melakukan perbincangan dengan beberapa santri. Selain wajahnya yang tampan ia juga memiliki kedekatan yang dengan siswanya.

Ziko meletakan ponsel yang di pegangnya, ia menyadari jika istrinya sedang memperhatikan seseorang dari kejauhan. Deng
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Aku Bukan Gadis   31. Belanja mahal

    Ketiganya memasuki sebuah mall besar yang berada di kota ini. Ziko berjalan lebih dulu sedangkan Kiara dan Veora jalan bersampingan dengan sesekali tawa yang terciptanya. Keduanya sudah terlihat kompak walau baru saling mengenal. Veora mengajak Kiara ke beberapa tempat yang di sukainya karena Ziko sudah mengizinkanya untuk memesan barang apa pun yang di perlukanya sedangkan Kiara hanya menurut saja. Veora memilih beberapa pakaian yang menurutnya bagusnya. Kiara hanya melihat barang barang yang di pajang tampa niat sedikit pun untuk mengambilnya. Menurutnya harga di tempat ini tidak realistis terlalu mahal dan mengambil banyak keuntungan. Ia hanya melihat harga harga yang tertera di atasnya. Matanya mengarah pada sebuah pakaianya yang tertulis diskon 75%. Bukanya tertarik pada promo itu justru wanita itu masih membatin. "Diskon 75% tapi harganya masih tiga juta lima ratus terus kalau harga normal gimana?" rutuknya. "Arisha ini bagus tidak?" tanya Veora menghampiri Kiara yang masih be

  • Aku Bukan Gadis   30. Bertemu Bos

    Veora yang sebelumnya tidak pernah bertatap muka dengan Ziko kini harus seruangan dengan bosnya. Veora duduk berhadapan dengan Ziko dan Kiara yang duduk disebelah lelaki itu. Veora melihat jelas Ziko menatap tulus kearah Kiara. Kiara pun terlihat salting walau tampa bicara. Ada rasa gugup dan masih tidak percaya dalam diri Veora. Selama ini ia hanya dapat melihat Ziko melalui fotonya disosial media dan beberapa figuran yang memperlihatkan wajah lelaki itu dibeberapa ruangan tertentu.Wajah aslinya lebih tampan dari pada yang biasa dilihatnya. Penampilanya cool yang memperlihatkan lelaki ini memiliki sifat keras dan tak acuh. Kulitnya yang sawo matang semakin menunjukan sisi unggulnya yang terlihat lebih manis. Andai ia tidak mendengar kalimat pengakuan Ziko yang sudah memiliki istri mungkin saja ia sudah jatuh hati pada pria tampan ini sejak pertama kali bertemu."Mas!" panggil Kiara memecahkan keheningan diantara mereka. Veora segera tersadar dari lamunanya dan mengalihkan pandangany

  • Aku Bukan Gadis   29. Pelayanan menyebalkan

    "Tolong ya Mbak izinkan saya lewat. Saya hanya ingin mencari suami saya!" Pelayan itu kembali tertawa terbahak bahak. "Lucu ya kamu!" ketusnya dengan tatapan sinisnya dan menginjakan hilsnya dibagian kaki Kiara yang hanya mengunakan pancus yang dibalut oleh kaus kaki. Kiara hanya dapat mengigit bibir bawahnya. Ia ingin sekali mendorong wanita ini dan menjedutkan kepalanya dengan tembok agar bagian terkerasnya hancur dan tidak punya otak sekalian pikirnya. Viora yang baru saja selesai melayani pengunjung yang berada tak jauh dari mereka merasa iba pada Kiara karena ia pernah berada diposisi gadis itu saat pertama kali melamar kerja ia juga di perlakukan sama dengan Kiara dan pelaku yang sama. Viora dapat bekerja ditempat ini juga termasuk karena adanya orang dalam yang membantunya. Dengan mengumpulkan segala keberanianya Viora kembali menghampiri Kiara dan menarik pergelangan tangan Kiara menjauh dari atasan culasnya. Dengan mudah atasan culasnya menarik rambut Viora yang tidak meng

  • Aku Bukan Gadis   28. Tempat Mewah

    Di dalam mobil hanya ada keheningan diantara mereka. Ziko tidak membuka pembicaraan begitu pun Kiara yang tidak memiliki inisiatif untuk mencari topik. Ziko fokus pada setir mobilnya sedangkan Kiara menatap arah luar dari jendela mobil. Begitu banyak bayangan yang melintas di pikiranya. Ziko membawa mobilnya dengan kecepatan sedang hingga banyak mobil yang lalu lallang melewari mereka."Bagaimana keadaan adik adik ku sekarang. Apakah mereka nurut dengan Arisha?" lamunannya kini mengarah pada asalnya. Tetapi hal itu terjadi hanya dalam hitungan menit tiba tiba saja bayangan serta senyuman ustad Daffa terlintas di benaknya. Sesekali ia juga masih memikirkan ucapan Ziko yang menampakan pria itu masih memandam perasaan yang mendalam pada mantanya. "Sal tolong ambilin minum!" Kiara tidak menoleh sedikit pun. Ziko sedikit melirik kearah Kiara yang sejak tadi hanya terdiam. Ia tidak ingin menganggu wanita itu dan segera mengambil minumnya sendiri dengan mengunakan sebelah tanganya. Meneman

  • Aku Bukan Gadis   27. Respon tidak baik

    Raut wajah Sera menampakan kebinggungan harus menjawab apa dan hal itu sudah dapat dibaca oleh Ziko. Ziko kembali menatap layar komputernya sembari menunggu jawaban dari sekretarisnya. Selang beberapa menit, ia melihat jam dipergelangan tanganya. "Sera, saya akan menyetujui proposal kamu jika kamu sudah dapat menjawab pertanyaan saya!" ujar Ziko memasang jasnya kembali. "Tapi clien kita meminta proposal harus dikirim nanti paling lambat jam 04.00 sore!" "Jam 04.00 masih lama. Jika kamu karyawan yang jujur kamu dapat menjawab pertanyaan saya dengan mudah dan saya lebih baik kehilangan proyek ini tapi tau kinerja karyawan saya dan saya ingatkan kembali Sera, kamu sudah lama bekerja di perusahaan saya dan kamu taukan konsekuensi apa yang akan saya berikan pada seseorang yang sudah melakukan korupsi!" Sera hanya mengangguk. Ziko menemukan banyaknya kejanggalan di perusahaanya setelah beberapa hari ditinggalkanya. Mulai dari tata letak benda hingga proposal dan laporan yang tidak dapa

  • Aku Bukan Gadis   26. Kejanggalan pada Sera

    Pukul 05.03 Ziko sudah selesai dengan ritual mandinya dan kini ia sudah memakai pakaian kerjanya lengkap dengan jasnya. Di tatapnya Arisha yang masih tertidur pulas. Ia mengerti bahwa gadis itu tengah kelelahan, ia meninggalkan Kiara tampa menganggunya. Ia sengaja untuk tidak mengunci kamar agar Arisha bebas melakukan kegiatan di dalam rumah.Pukul 07.35 Kiara baru terbangun. Ia membuka matanya perlahan, di lihatnya udara yang masih sangat gelap dengan mata samar samarnya, ia kembali menidurkan tubuhnya. Pukul 09.48 Kiara kembali terbangun, ia masih melihat ruangan ini sangat gelap tapi, ia merasa malam terlalu lama, ia terpaksa membuka matanya. Penglihatanya tidak salah. Hari masih begitu gelap. Mengapa dikota waktu malam terasa begitu panjang?" lirihnya. Kiara mulai menormalkan dirinya, menangkap cahaya seadanya yang masuk kedalam matanya. Kakinya mulai digerakanya diarahkanya kejendela kamar. Mata Kiara terbuka sempurna ketika melihat kearah luar yang sudah begitu terang. Ada apa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status