Share

Kedatangan Ibu Mertua

“Berani-beraninya kamu muncul di hadapanku,” teriak Luna bersiap-siap melayangkan tasnya ke tubuh Alan.

Secepat kilat Amira berlari menghampiri Luna dan memeluk sahabatnya itu dari belakang. Alan pun mundur beberapa langkah untuk menghindari Luna. Banyak pasang mata yang kini menyaksikan pertengkaran Luna dan Alan. Mereka terlihat seperti anak kecil yang sedang berebut mainan, lalu bertengkar saat ini.

Tak lupa, Amira juga membekap mulut Luna agar wanita itu tidak lepas membocorkan tentang perceraian Amira dan Alan. Kalau sudah emosi dan marah seperti sekarang ini, apapun yang ada di otak Luna akan keluar begitu saja dan bisa saja sahabatnya itu kelepasan membocorkan kepada semua orang.

“Luna malu dilihat banyak orang,” kata Amira berusaha menenangkan sahabatnya itu.

“Ti... emm pemm am....” Luna berkata tidak jelas karena Amira membekap mulutnya. Luna menepuk punggung tangan Amira dan meminta untuk dilepaskan, tentu saja Amira tidak akan melepaskannya.

"Tidak akan sebelum kamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status