مشاركة

37

مؤلف: KolongLangit_15
last update آخر تحديث: 2025-12-12 22:19:52

Selesai meeting, Harun segera kembali ke ruang kerjanya. Sambil senyum-senyum sendiri, dia mengambil ponsel di dalam saku jas lalu menjatuhkan bobot tubuhnya di kursi kebesarannya. Jemarinya bergerak lincah membuka galeri ponsel. Entah kenapa, sejak tadi dia merindukan Aleya. Disentuhnya foto Aleya yang ada di ponsel sambil tersenyum. Hanya melihat fotonya saja, dia sudah sesenang ini, apalagi bisa menyentuh langsung orangnya.

Padahal tadi pagi, dia yang merayu putranya untuk membuat sang istri terus merindukannya. Tapi yang terjadi justru kebalikannya. Dia yang malah merindukan Aleya. Rindu yang sangat besar, seperti tak bertemu puluhan purnama. Nyatanya, baru beberapa jam lalu mereka bertemu.

Rindu yang sangat berat itu, membuatnya segera melakukan panggilan ke nomor Aleya. Dahinya berkerut saat suara yang dia dengar bukanlah Aleya, melainkan suara operator. Seketika, perasaannya mulai kacau. Ada apa ini? Jantungnya berdetak sangat cepat. Dia seperti merasakan dejavu. Dulu, seperti
استمر في قراءة هذا الكتاب مجانا
امسح الكود لتنزيل التطبيق
الفصل مغلق

أحدث فصل

  • Aku Di Antara Pernikahan Pertama   59

    Mama Rieta, wanita yang duduk di atas ranjang itu menangis sesenggukan. Bukan, bukan karena sedih, melainkan saking bahagianya. Hari ini, setelah penantian panjang, dia bisa melihat lebih dekat wajah cucunya. Sebenarnya bisa saja dirinya langsung mencium dan memeluk Keyla saat di Bali kemarin, tapi ia urungkan mengingat cucu paling besarnya Aqilah sedang dalam keadaan sensi dan bersitegang.Keyla, anak itu duduk di tepi ranjang. Bergeming menerima pelukan wanita yang baru saja diperkenalkan sebagai neneknya."Inikan nenek cantik yang waktu itu,""Iyaa, betul. Kamu sudah besar, Sayang." Mama Rieta menyiumi kedua pipi, kening, dan puncak kepala Keyla. Menyeka air mata sambil menatap cucu yang wajahnya sangat mirip dengan Harun. Hanya saja rambut mereka yang berbeda, Harun sedikit ikal, sementara Keyla lurus seperti Aleya. Kulit Keyla agak coklat, berbeda dengan Aqilah yang tergolong putih. Dan mungkin ini efek setiap hari berada di pantai.Aleya menyeka air mata. Pertemuan ini membuat

  • Aku Di Antara Pernikahan Pertama   58

    "Kamu beneran mau berhenti kerja, Al?" tanya Evan. Mereka sudah ada di ruangan pria itu. Duduk berhadapan dengan dibatasi sebuah meja."Iya, Bang. Aku dan Keyla, akan kembali ke Jakarta.""Bukankah kamu bilang, tak mau dipoligami?" Sedikit banyak, Evan sudah tahu apa yang terjadi pada Aleya."Maaf, bukannya aku mau ikut campur, tapi.... " Dia bingung menjelaskan. Tapi yang pasti, dia ingin Aleya tetap disini. "Kamu gak mau fikir ulang, Al?""Udah aku_" Kalimat Aleya terpotong karena dering ponsel di dalam tasnya. "Aku angkat dulu ya, Bang." Setelah Evan mengangguk, Aleya mengambil ponsel yang ada di dalam tas. Melihat nama Harun di layar, dia menghela nafas."Lama banget! Udah belum?" Harun langsung nyerocos begitu sambungan terhubung."Bentar lagi." Tak enak pada Evan, Aleya segera mengakhiri panggilan."Siapa, suami kamu?" tebak Evan.Aleya hanya menjawab dengan anggukan sambil kembali memasukkan ponsel ke dalam tas."Kamu yakin, mau kembali sama dia, Al?"Sebenarnya Aleya tak ingi

  • Aku Di Antara Pernikahan Pertama   57

    Snowman restoran, tempat itu sudah sangat familiar bagi Aleya. Hampir setiap hari selama lebih 5 tahun ini, dia ada disana. Bekerja sebagai pelayan untuk menghidupi dia dan Keyla. Tapi hari ini, masuk kesana terasa sedikit canggung. Apalagi dia masuk tidak hanya bersama Keyla, melainkan dengan Harun juga.Harun memaksa ikut saat Aleya hendak datang untuk berpamitan pada rekan kerja dan atasannya. Alasannya karena mau langsung ke privat beach untuk menikmati sunset, agar mereka tidak perlu bolak balik lagi ke kosan Aleya. Tapi entahlah, Aleya merasa jika bukan itu alasan utamanya, tapi suaminya itu memang pengen ngintilin dia terus.Aleya merasa canggung saat beberapa temannya menatap kearahnya dan Harun yang baru masuk. Tak perlu dijelaskan, Harun pernah bikin rusuh, teriak-teriak dan bikin drama menculik Keyla, sudah tentu teman-temannya ingat jelas wajah pria itu.Beberapa dari mereka menyapa, tapi dibalik sapaan itu, mereka sebenarnya sedang memperhatikan Harun. Sosok yang baru beb

  • Aku Di Antara Pernikahan Pertama   56

    Sepanjang mengantar Keyla ke sekolah, belum pernah Aleya melihat putrinya itu sebahagia ini. Pagi ini, sepanjang jalan bocah itu terus bercerita. Apapun dia ceritakan pada papanya yang sedang fokus mengemudi sambil sesekali menoleh kearahnya. Harun menunjukkan antusiasnya, membuat Keyla makin semangat bercerita. Mungkin memang sangat antusias, mengingat pria itu tidak pernah tahu seperti apa Keyla sejak kecil."Nanti, Papa ikut aku ke dalam sekolah ya?" pinta Keyla."Boleh," sahut Harun sambil tersenyum."Yeee..." Bocah itu memekik girang sambil mengangkat kedua tangan ke atas.Entah apa yang dia fikirkan saat ini, kenapa sampai ingin mengajak papanya masuk ke sekolah. Tidak tahu saja dia, Harun memang sudah berencana ikut masuk, menemani Aleya yang hendak pamit pada pihak sekolah. Keyla akan pindah sekolah di Jakarta."Pah, nanti saat sekolah di Jakarta. Setiap hari, aku diantar Papa ke sekolah kayak gini gak?""Keyla," Aleya menginterupsi. "Papa kan harus kerja. Mana bisa nganter Ke

  • Aku Di Antara Pernikahan Pertama   55

    Aqilah mendecih, mendengar perkataan papanya barusan. Jika memang papanya setia, ada banyak cara untuk mendapatkan anak laki-laki. Salah satunya dengan cara adopsi."Nanti akan tiba masanya, kamu akan faham. Saat ini, yang harus kamu tahu, papa sayang sama Aqilah. Papa tidak membedakan kamu dengan keyla, kalian berdua sama-sama anak papa.""Tapi Aqilah tetap gak bisa menerima Tante Aleya, Pah. Aqilah kecewa sama papa.""Aqilah ngga harus Nerima Tante Aleya kok, Papa akan pisah sama Tante Aleya.""Papa yakin?" tanya Aqilah tidak sepenuhnya percaya."Hem," Harun mengangguk. "Papa tidak mau kehilangan cinta anak papa demi mempertahankan cinta papa ke Tante Aleya. Kami akan berpisah. Tapi, boleh gak, papa minta satu hal?""Apa?" tanya Aqilah."Tolong terima keyla sebagai saudara kalian. keyla tidak salah apa-apa. Dia nggak ngerti apa-apa. Sejak lahir, dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang papa. Apa kalian gak kasihan, sama dia?"Aqilah menatap lurus hamparan gelombang yang silih berga

  • Aku Di Antara Pernikahan Pertama   54

    Deburan ombak dan kicauan burung terdengar mendominasi. Seorang pria dengan putrinya, duduk di hamparan pasir putih yang luas. Sepi, pantai ini memang tidak terbuka umum. Privat beach, salah satu fasilitas hotel tempat mereka menginap. Untuk beberapa saat, tidak ada yang bicara diantara mereka berdua. Menatap hamparan laut luas, dengan hati yang bergejolak.Harun, dia duduk berjarak dengan Aqilah. Bukan keinginannya, melainkan putrinya itu yang tidak ingin dekat dengan dirinya saat ini. Sejak kedatangannya tadi Aqilah menunjukkan ekspresi tidak bersahabat."Kenapa dia manggil Papa dengan sebutan papa?" Tanya Aqilah memecah keheningan."Karena keyla juga anak papa." Jawaban Harun itu sontak membuat Aqilah mengepalkan kedua telapak tangannya mengepal kuat. Gurat kemarahan tampak jelas diwajahnya. Bahkan lebih jelas ketimbang saat ia datang dan duduk disebelah putrinya.Harun mengulurkan tangan, ingin mengelus kepala Aqilah. Namun dengan cepat gadis remaja itu menepisnya dengan kasar."K

فصول أخرى
استكشاف وقراءة روايات جيدة مجانية
الوصول المجاني إلى عدد كبير من الروايات الجيدة على تطبيق GoodNovel. تنزيل الكتب التي تحبها وقراءتها كلما وأينما أردت
اقرأ الكتب مجانا في التطبيق
امسح الكود للقراءة على التطبيق
DMCA.com Protection Status