Share

part 12

Part 12

Syasya terus saja mendorong tubuhku ke pinggir jurang.

"Sya aku mohon jangan lakuin ini padaku," ujarku dengan tubuh bergetar

"Apa kamu takut hah?" jawabnya. Terlihat mata dia merah rambut panjangnya acak-acakan menutupi sebagian wajah.

Aku sungguh tak percaya kalau di hadapanku saat ini Syasya orang yang sudah kuanggap seperti keluarga sendiri.

Seandainya kalau aku tahu mas Aldi tungannganya tak akan pernah mau menikah dengannya.

"Sebelum kau tiada, apa ada kata-kata yang ingin disampaikan?" Syasya kembali berkata entah mengapa melihat tatapannya bulu kudukku meremang.

"Sya, ingat kamu orang baik. Kita pernah saling menyanyangi satu sama lain."

"Jangan lanjutkan. Sekarang enyahlah!" teriaknya menggelegar

"Aaaa arrrggghhh, tolong!" teriakku dengan kencang. Satu tanganku berhasil memegang akar pohon yang tidak terlalu besar. Suara air begitu jelas di telinga membuatku makin takut.

"Mati saja dirimu. Ini yang aku tunggu- tunggu." Setelah berucap demikian aku tak lagi mel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status